Tim Medis Disiagakan untuk Pemungutan Suara Ulang di Sulut
Pemungutan suara ulang pada 53 tempat pemungutan suara di 12 kabupaten/kota di Sulawesi Utara akan digelar Sabtu (27/4/2019). Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mengintai petugas penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara meminta kesiapsiagaan tenaga kesehatan.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS – Pemungutan suara ulang pada 53 tempat pemungutan suara di 12 kabupaten/kota di Sulawesi Utara akan digelar Sabtu (27/4/2019). Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mengintai petugas penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara menyiagakan banyak tenaga kesehatan.
Di Sulut, ada empat kota yang harus menjalani pemungutan suara ulang (PSU), yaitu Manado, Bitung, Tomohon, dan Kotamobagu. PSU juga akan digelar di delapan kabupaten. Daerah itu adalah Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow Utara. Selain itu, ada juga Bolaang Mongondow Selatan, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
PSU terbanyak, yakni di 15 TPS, digelar di Manado. Minahasa Utara menyusul dengan sembilan TPS. Sebaliknya, PSU di Bolaang Mongondow Selatan dan Kepulauan Sitaro hanya digelar di masing-masing satu TPS.
“Sebagian besar penyebab PSU karena banyak pemilih tidak masuk Daftar Pemilih Tetap, Tambahan, ataupun Khusus (DPT, DPTb, dan DPK) tetapi tetap dilayani. Kesalahan di lapangan itu karena kelalaian. Kami sudah mengklarifikasi jenis pelanggarannya dan menetapkan pemungutan suara jenis apa yang harus diulang,” kata Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh, Jumat (26/4).
Pelanggaran berupa pembukaan segel kotak suara pascapenghitungan juga terjadi di empat TPS di Kelurahan Bahu, Malalayang, Manado. PSU pun digelar untuk kelima surat suara sesuai rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut.
Ardiles mengatakan, prosedur yang ditetapkan pada PSU ini pun serupa dengan pelaksanaan pemilu pada 17 April lalu. Persiapan pemilu dilaksanakan sejak Jumat petang. Sedangkan pemungutan suara dilaksanakan pada pukul 07.00 hingga 13.00 Wita.
Penghitungan suara tetap dilanjutkan hingga 12 jam ke depan jika belum selesai pada Minggu (28/4) pukul 00.00. Honor bagi petugas KPPS pun tetap, yaitu Rp 550.000 untuk ketua dan Rp 500.000 untuk anggota terlepas dari jumlah jenis surat suara yang dipungut ulang.
Terkait banyaknya petugas KPPS yang tewas karena kelelahan, Ardiles mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan tenaga medis. “Puskesmas di tiap kelurahan atau kecamatan akan turut menjaga TPS,” kata Ardiles.
Hingga Rabu (24/4), KPU RI mencatat 144 petugas KPPS meninggal karena kelelahan atau kecelakaan, sementara 883 orang lainnya sakit (Kompas, 25 April 2019). Di Sulawesi Utara, lima orang penyelenggara pemilu meninggal, tiga di antaranya di Manado.
Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda mengatakan, petugas kesehatan telah berjaga di 171 kecamatan di Sulut untuk mengawal rekapitulasi suara. Ia berharap, para petugas kesehatan di posko Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) juga dikerahkan untuk menuju 53 TPS yang menjalankan PSU.
Herwyn mengatakan, kerja penyelenggara pemilu bisa jadi semakin berat. Sebab, para calon bisa jadi memobilisasi dukungan hingga mencari-cari kesalahan penyelenggara.
“Potensi pelanggaran jadi lebih besar karena pelaksanaannya terkonsentrasi di beberapa TPS tertentu saja. Ini menjadi perebutan suara terakhir capres-cawapres maupun caleg untuk menentukan kemenangan. Karena itu, kami juga akan memperbantukan panitia pengawas yang ada di PPK,” kata Herwyn.
Sudah siap
Kepala Dinas Kesehatan Sulut Debie Kalalo menyatakan, tim kesehatan dari semua puskesmas di setiap kabupaten dan kota se-Sulut sudah siap memberikan pelayanan kesehatan selama pelaksanaan PSU. Kondisi fisik dan tekanan darah setiap anggota KPPS akan diperiksa. “Petugas yang memerlukan pemeriksaan tambahan, akan dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Debie.
Kesiapan ini ditunjukkan, misalnya, oleh Puskesmas Bahu. Ada empat TPS di Kelurahan Bahu yang harus mengulang pemungutan lima jenis suara. Namun, Puskesmas Bahu juga bakal melayani para anggota KPPS di enam TPS lainnya di Kelurahan Kleak, Malalayang I, dan Malalayang I Barat bersama satu puskesmas lain, yaitu Puskesmas Minanga.
“Kami mendapat surat tugas dari Kementerian Kesehatan untuk PSU sekitar tiga atau empat hari yang lalu. Karena itu, kami akan mobile ke 10 TPS di wilayah kami, dimulai pemeriksaan pada pagi hari sebelum atau saat pemungutan suara berlangsung,” kata Kepala Puskesmas Bahu Djiro Robert Lanes.
Tim kesehatan yang berjaga di sekretariat PPK berjumlah lima sampai enam orang, terdiri dari seorang dokter, seorang sopir, dan tiga sampai empat perawat. Mereka akan menuju TPS untuk pemeriksaan sebanyak dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Mereka akan berjaga sampai PSU hingga penghitungan suara dan pencatatannya usai.
“Kerja anggota KPPS ini berat, karena mereka mungkin tidak akan tidur sampai Minggu pagi atau siang. Padahal, seorang harus istirahat minimal delapan jam dalam 24 jam. Makanya, kalau dari hasil pemeriksaan ada yang tidak sehat karena penyakit seperti kolesterol, asam urat, atau diabetes, kami akan rekomendasikan mereka untuk istirahat,” kata Djiro.