Manchester City menyegel status kebanggaan kota Manchester berkat kemenangan 2-0 atas ”Setan Merah”, Kamis dini hari WIB. City kini sulit terbendung menuju ”takhta” juara Liga Inggris.
MANCHESTER, KAMIS — Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengejutkan pemainnya sehari menjelang derbi Manchester, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB. Alih-alih berlatih di markas MU di Carrington, Solskjaer membawa timnya ke tempat bernama The Cliff di utara Manchester.
The Cliff adalah tempat bersejarah bagi ”Setan Merah”. Generasi hebat MU, mulai dari era manajer Matt Busby hingga Sir Alex Ferguson, ditempa di sini. The Cliff, yang kini difungsikan sebagai markas tim putri MU, bahkan konon menyimpan rahasia kesuksesan treble alias tiga gelar di musim tersukses Setan Merah, 1998-1999.
Kunjungan sekaligus latihan di lokasi penempaan para legenda MU, seperti David Beckham, Ryan Giggs, dan Roy Keane, itu diharapkan mampu menghidupkan kembali api semangat yang belakangan meredup. Realitanya semangat saja tidak cukup. Di Old Trafford, MU kembali ditekuk tim sekota, City, 0-2.
Hal yang menarik, City terlihat tidak perlu susah payah membekap MU. Mereka menang dengan dua gol mudah—yang semestinya bisa dicegah—berkat ketajaman dua pemain, Bernardo Silva dan Leroy Sane. Kemenangan itu membuat City kembali ke puncak klasemen Liga Inggris dan unggul telak, 25 poin, atas MU di peringkat keenam. ”Kami adalah kebanggaan Manchester!” kicau Manchester City di akun Twitter resminya.
Kemenangan itu menegaskan dominasi ”The Citizens”, khususnya di Manchester. City menjadi klub Inggris yang paling sering mempermalukan MU di Old Trafford pada era Liga Premier sejak 1992, yaitu tujuh kali. Enam kemenangan diperoleh dari delapan kunjungan terakhir. City juga menjadi tim pertama Inggris yang mengemas total 157 gol di berbagai kompetisi musim ini.
Seperti MU dua dekade silam, City kian berpeluang meraih capaian monumental yang belum pernah diukir sebelumnya di Inggris, yaitu sapu bersih tiga gelar domestik. City telah menyabet Piala Liga dan akan berlaga di final Piala FA melawan Watford pada 5 Mei 2019. Kemenangan atas MU pun kian mendekatkan The Citizens dengan trofi Liga Inggris.
Setelah melewati rintangan tersulit di Old Trafford, City diprediksi melenggang mengalahkan tiga lawan tersisa di musim ini, yaitu Burnley, Leicester City, dan Brighton & Hove Albion. Jika konsisten menang, seperti pada 11 laga Liga Inggris terakhir, City akan mengemas poin 98. Jumlah poin ini tidak akan bisa dikejar rival terberat mereka, Liverpool, yang maksimal mengumpulkan 97 poin di akhir musim.
Meraih 98 poin—yang pada musim lain menjadi angka fantastis—bukan hal sulit bagi City. Mereka telah melewati nilai itu, dengan meraih 100 poin musim lalu, sekaligus yang tertinggi sepanjang sejarah Liga Inggris.
”Kemenangan di Old Trafford adalah home run (kemenangan telak) City menuju gelar juara,” tulis The Telegraph.
Pantang menonton
Diakui Manajer Manchester City Pep Guardiola, tiada yang bisa menghentikan ambisi timnya meraih gelar juara Liga Inggris dua kali beruntun, yang tidak pernah terjadi di dekade ini. ”Takdir ada di tangan kami. Namun, kami belum meraihnya. Masih ada tiga laga tersisa. Saya telah berkata kepada para pemain untuk tidak membaca (berita) besok, juga jangan menonton televisi dan mendengarkan radio. Istirahat saja dan banyak tidur,” ujarnya meminta timnya menjaga fokus.
Sebaliknya, kekalahan itu membuat MU kian terpuruk. Tujuh kekalahan di sembilan laga terakhir adalah yang terburuk yang dialami MU sejak 1962. Uniknya, mereka masih berpeluang merebut tiket ke Liga Champions musim depan.
Persaingan ke empat besar masih terbuka menyusul kekalahan Arsenal 1-3 dari Wolverhampton Wanderers. MU berpeluang finis keempat jika memenangi tiga laga tersisa, termasuk atas Chelsea di Old Trafford, 28 April 2019. Chelsea kini menempati peringkat keempat dengan keunggulan hanya tiga poin dari Setan Merah. ”The Blues” akhir-akhir ini kembali dihantui inkonsistensi performa.
”Untuk (target) jangka pendek, kami masih berpelung finis keempat. Kami tahu betul harus menampilkan performa bagus melawan Chelsea,” ujar Solskjaer yang meminta timnya meniru standar tinggi performa tim tetangganya, City. (REUTERS)