JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalankan dua kereta inspeksi untuk memastikan keselamatan selama arus mudik. Kereta inspeksi ini diaktifkan selama tiga hari, 23-25 April 2019.
”Kegiatan inspeksi ini untuk melihat sejauh mana kesiapan moda kereta api menghadapi Lebaran tahun ini. Mulai dari kesiapan jalur, stasiun, pelayanan, hingga sumber daya manusia KAI harus dipastikan benar-benar siap melayani penumpang,” kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro saat menjalankan kereta inspeksi di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Dalam perjalanan inspeksi ini juga akan dilakukan identifikasi perihal titik-titik rawan yang harus dijaga secara ekstra. Sebab, arus perjalanan kereta api semakin banyak saat Lebaran. Titik rawan dapat berupa daerah rawan banjir, tanah longsor, hingga pelemparan kereta dan vandalisme.
Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono yang ikut dalam inspeksi itu mengatakan, pihaknya harus memastikan rekomendasi KNKT untuk keselamatan perjalanan kereta api sudah atau belum dilaksanakan.
Dia menambahkan, kewaspadaan sangat dibutuhkan karena saat Lebaran ini cuaca buruk bisa terjadi. ”Kita tahu cuaca ekstrem sering kali terjadi dan itu membuat perubahan terhadap kondisi tanah. Bahaya longsor, ambles, atau banjir bisa terjadi setiap saat,” kata Soerjanto.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga telah melakukan persiapan kepada seluruh moda transportasi menjelang angkutan Lebaran 2019. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh pemangku kepentingan menyiapkan angkutan Lebaran 2019 dengan baik demi keselamatan dan kelancaran pada arus mudik dan balik.
Di sektor transportasi darat, Budi Karya mengimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik karena angka kecelakaan hingga 70 persen. Karena itu, masyarakat diimbau memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah dan badan usaha, baik menggunakan bus, kereta api, maupun kapal laut.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Kemenhub berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk merekayasa lalu lintas. Rekayasa itu bisa dengan satu arah yang menurut rencana akan dilakukan saat H-3 dan H+3 Lebaran. Namun, kepastian rekayasa lalu lintas mesti melihat situasi di lapangan. (ARN)