Sampaikan Dukacita, Presiden Sebut Petugas KPPS Pejuang Demokrasi
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya puluhan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dan juga para petugas lain yang mendukung penyelenggaraan pemilihan umum serentak tahun 2019. Kepala Negara menyebut para petugas yang gugur saat bertugas menyukseskan pemilu sebagai pejuang demokrasi.
”Sekali lagi, atas nama negara dan masyarakat, saya mengucapkan dukacita yang sangat mendalam atas meninggalnya sejumlah petugas KPPS dan juga petugas lainnya yang telah membantu terselenggaranya Pemilu 2019,” kata Presiden Jokowi di Jakarta pada Senin (22/4/2019) malam.
Ucapan dukacita itu kembali disampaikan Presiden Jokowi melalui akun media sosial Twitter dan Instragam pada Selasa (23/4/2019) pagi ini. Ia juga menyebut para petugas KPPS dan petugas lain yang gugur saat menjalankan tugas untuk menyukseskan pemilu sebagai pejuang demokrasi.
”Saya, atas nama pribadi, pemerintah, dan negara menyampaikan dukacita dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Para petugas KPPS dan polisi-polisi ini adalah pejuang demokrasi yang meninggal dalam tugasnya,” tulis Jokowi.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya sudah 90 petugas KPPS meninggal. Selain itu, ada 374 petugas KPPS yang masih dirawat karena sakit. Para petugas yang meninggal dan sakit itu tersebar di 19 provinsi.
Presiden Jokowi menyebut pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu merupakan pekerjaan raksasa yang begitu rumit dan kompleks. Pasalnya, pemungutan suara diikuti lebih dari 80 persen dari 192 juta warga yang memiliki hak pilih, baik di dalam maupun di luar negeri. Tak hanya itu, pemungutan suara di 810.000 tempat pemungutan suara (TPS) itu juga berlangsung hanya satu hari.
Atas nama pemerintah dan masyarakat, Presiden Jokowi bersyukur, pemilu berjalan lancar dan aman. Karena itu, ia mengapresiasi kerja keras para petugas, khususnya petugas KPPS, yang menyelenggarakan pemungutan suara dengan penuh dedikasi. Mereka bekerja sejak persiapan di pagi hari hingga penghitungan suara yang berakhir pada malam hingga dini hari keesokan harinya.