Tak mudah membangun usaha. Jenahara, desainer busana muslim yang juga pemilik merk Jenahara, berkisah sebelum namanya dikenal khalayak dia pernah jatuh bangun membangun usahanya. “Aku pernah gagal dalam usaha ini. Malah sering banget,” urai Jenahara di acara berkait perayaan hari Kartini yang diadakan Ponds di mal Senayan City Jakarta, Minggu (21/4/2019) petang kemarin.
Ibu tiga anak itu lalu menyebut bentuk kegagalannya. “Pernah bikin koleksi lalu rugi, perusahaan jatuh. Pernah juga ditinggalin tim. Aku pernah mengalami semua,” tambahnya lagi.
Ia menyarankan agar kita misalnya tak hanya melihat orang lain yang sudah berhasil lalu bilang, uh enak jadi dia. “Padahal aku percaya semua orang ada pengalaman jatuh-bangun,” jelas Jenahara yang puteri pasangan penyanyi yang juga desainer Ida Royani dan musisi Keenan Nasution.
Jenahara membuat usaha fashion sejak tahun 2011, setelah tujuh tahun menyiapkan diri membuat konsep dan menunggu momen tepat untuk membuka usahanya. Ia mengaku percaya, bisnis itu berkait erat dengan momen.
“Saat mau bikin Jenahara, momennya belum kayak sekarang. Aku sejak usia 13 tahun sudah pakai hijab. Tapi tahun 2005, siapa mau pakai busana muslim. Dulu kan konservatif, sekarang sih sudah ada mix and match. Nah aku butuh waktu tujuh tahun untuk mengeluarkan brand. Aku pikirkan bener mau gimana. Begitu keluar langsung terkonsep,” urainya panjang-lebar.
Ia memberi tips, kalau ingin karir berhasil, harus mau bekerja keras, konsisten dengan apa yang kita lakukan dan berdoa. Bagi Jena tidak ada sesuatu yang instan. Kalau mau sukses ya harus berproses.