Jalan Ryacudu dan Jalan Terusan Ryacudu, yang menjadi akses dari dan menuju Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari Kota Bandar Lampung dalam kondisi rusak berat.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Jalan Ryacudu dan Jalan Terusan Ryacudu, yang menjadi akses dari dan menuju Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dari Kota Bandar Lampung dalam kondisi rusak berat. Selain menimbulkan kemacetan, kondisi jalan yang tergenang air dan berlumpur membuat sejumlah kendaraan mogok. Kerusakan di jalan sepanjang 7 kilometer itu juga membahayakan pengendara, terutama pada malam hari.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung seminggu terakhir membuat kerusakan jalan semakin parah. Dari pantauan pada Selasa (23/4/2019), kerusakan paling parah berada di Jalan Ryacudu, tepatnya di Kelurahan Korpri Raya, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Di sepanjang jalan itu, banyak ditemukan lubang-lubang besar hampir di seluruh badan jalan. Pengendara harus berhati-hati karena lubang tersebut tergenang air dengan ketinggian berkisar 30-50 sentimeter.
Kerusakan parah berada di ruas jalan dari arah keluar Gerbang Tol Kota Baru, Lampung Selatan, menuju Kota Bandar Lampung. Hingga Selasa sore, badan jalan sepanjang 10 meter masih terendam air. Drainase yang sempit membuat air hujan meluap ke jalan. Sebuah truk pengangkut biji kopi terjebak di jalan berlumpur.
Hal itu menimbulkan kemacetan lalu lintas. Kendaraan lain terpaksa melintas menggunakan badan jalan yang tidak tergenang air meskipun harus melawan arus. Tidak adanya aparat yang berjaga membuat lalu lintas kacau. Sepeda motor dan minibus kerap nekat menyalip bus dan truk-truk besar.
Febri Hariyadi (25), sopir truk, menuturkan, kendaraannya terjebak di jalan rusak itu selama lebih dari tiga jam. Kondisi jalan yang berlumpur membuat ban kendaraannya tersangkut batu dan lumpur. “Saya tidak tahu kalau kondisi jalan rusak parah seperti ini,” ujar Febri yang mengendarai truk dari Lahat, Sumatera Selatan.
Menurut dia, kerusakan itu perlu segera ditangani mengingat jalur tersebut merupakan akses penting ke Bandar Lampung, baik untuk angkutan penumpang maupun barang. Jalur itu merupakan lintas ekonomi yang padat sebab merupakan jalur pengangkutan barang atau komoditas ekspor menuju gudang penyimpangan di sekitar Jalan Soekarno Hatta dan Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
Pada malam hari, jalan rusak juga membahayakan pengendara. “Hampir setiap hari, ada sepeda motor atau mobil yang mogok di jalan. Pernah juga ada pengendara yang terjatuh karena jalan berlubang dan licin,” kata Buang Basuki (30), warga Korpri Raya yang sehari-hari berjualan makanan di pinggir jalan.
Menurut warga sekitar, kerusakan jalan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Namun, kerusakan semakin parah setelah hujan deras seminggu terakhir. “Petugas sebenarnya sudah sempat menguruk jalan menggunakan batu pecah. Tapi, karena hujan setiap hari, kerusakan justru makin parah,” kata Hermansyah, warga lainnya.
Dia menambahkan, warga sudah melakukan aksi protes kepada petugas yang membangun talud di ruas jalan tersebut. Menurut dia, pembangunn talud justru membuat drainase semakin sempit. Tidak adanya tempat pembuangan air membuat air hujan meluap ke badan jalan. Banyaknya kendaraan besar yang melintas semakin memperparah kerusakan jalan. Warga sekitar pernah berupaya menimbun lubang secara swadaya, tapi sia-sia.
Gabriel (22), pengendara, berharap Pemerintah Provinsi Lampung segera memperbaiki jalan tersebut. Dia menilai, jalan itu merupakan pintu gerbang karena menjadi akses utama dari jalan tol menuju Kota Bandar Lampung. Kerusakan jalan yang dibiarkan bisa membuat wisatawan enggan berkunjung ke Bandar Lampung.
Akan ada pelebaran dan perbaikan, hanya memang volume kendaraan tidak bisa dibatasi setelah uji coba jalan tol.
Saat dikonfirmasi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat menuturkan, perbaikan Jalan Ryacudu masih dalam proses lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Lampung. Dia berjanji, pemerintah akan mempercepat perbaikan sehingga jalan siap dilalui pada masa mudik Lebaran tahun ini.
“Akan ada pelebaran dan perbaikan, hanya memang volume kendaraan tidak bisa dibatasi setelah uji coba jalan tol,” kata Taufik saat ditemui di ruang kerjanya seusai rapat tertutup membahas proyek Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.