MADRID, SENIN – Dua penyerang Real Madrid, Karim Benzema dan Gareth Bale, gembira ketika Cristiano Ronaldo memutuskan hengkang ke Juventus awal musim ini. Mereka berdua bertekad tampil lebih baik karena tidak lagi menjadi “pelayan” Ronaldo di lapangan. Namun, baru Benzema yang mulai bisa membuktikan ucapannya.
Kepergian Ronaldo membuat perbedaan mencolok di kubu Real musim ini. Setelah megabintang asal Portugal yang memberi tiga gelar juara Liga Champions beruntun ini pergi, Real terpuruk dan harus puas dengan mengoleksi satu trofi saja, yaitu trofi Piala Dunia Antarklub pada Desember 2018.
Sebelum mereka merebut trofi tersebut, tepatnya September 2018, Bale dengan optimistis mengatakan bahwa kepergian Ronaldo bukanlah masalah besar. Sebaliknya, hal itu akan membuka jalan bagi para pemain lain untuk bersinar. “Ya, mungkin saya akan merasa lebih rileks. Saya rasa Real akan bermain dengan mengandalkan kerja sama tim,” ujar Bale seperti dikutip laman ESPN.
Hal serupa juga diungkapkan Benzema yang merasa lebih berperan sebagai pelayan ketika ada Ronaldo. Ia lebih sibuk untuk membuka ruang pertahanan lawan dan memberi kesempatan bagi Ronaldo untuk mencetak gol. “Dulu saya selalu berusaha membantu dia (Ronaldo) mencetak gol. Sekarang saya adalah pemimpin serangan. Saya senang karena bisa memperlihatkan permainan saya yang sebenarnya,” ujar Benzema dalam wawancaranya kepada majalah France Football, Februari 2018.
Ternyata kebebasan yang dibayangkan Benzema maupun Bale terasa semu. Keduanya menyadari, tanpa Ronaldo mereka kesulitan untuk membobol gawang lawan. Real terpuruk dan kehilangan peluang merebut trofi La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions musim ini. Mereka pun harus berganti pelatih tiga kali, mulai dari Julen Lopetegui, Santiago Solari, dan kembali ditangani Zinedine Zidane lagi.
Mulai produktif
Kembali dilatih Zidane, Benzema mulai bisa membuktikan bahwa dirinya merupakan pemimpin serangan Real saat ini. Dalam empat laga terakhir Real, Benzema merupakan satu-satunya pemain yang selalu mencetak gol. Total, dalam empat laga itu striker asal Perancis tersebut telah mencetak tujuh gol.
Zidane yang sangat mengenal Benzema, tidak terkejut ketika Benzema mencetak tiga gol saat Real mengalahkan Athletic Bilbao, 3-0 di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (21/4/2019).
“Setiap orang bisa memilih siapa penyerang terbaik di dunia. Bagi saya, dia adalah Benzema,” ujarnya, Senin.
Di La Liga musim ini, Benzema telah mencetak total 21 gol dan berada di bawah Lionel Messi (Barcelona), yang telah mencetak 33 gol. Di semua kompetisi, Benzema telah mengoleksi 30 gol musim ini.
Nasib berbeda dirasakan Bale yang penampilannya tidak kunjung membaik dan sering berada di bangku cadangan. Saat melawan Bilbao, Bale dimainkan pada menit ke-70 dan mendapat cemoohan dari para pendukung Real. Pemain asal Wales itu pun mengangkat kepalan tangan kanannya sebagai perlawanan terhadap semua kritikan tersebut.
“Sangat disayangkan Bale tidak bisa menyelesaikan peluang gol (pada laga kontra Athletic Club). Saya sangat berharap dia bisa mencetak gol,” ujar Zidane. Berbeda dengan Benzema, Bale pada musim ini baru mencetak delapan gol di La Liga. Pahlawan Real saat final Liga Champions musim lalu itu pun kini menjadi orang yang paling dibenci di Bernabeu.
Masa depan Bale pun semakin tidak menentu. Jika tidak lagi dibutuhkan di Real, klub-klub lain harus berpikir ulang untuk membelinya karena Bale akan berusia 30 tahun, mudah mengalami cedera, dan mahal. Kontraknya di Real masih berlaku hingga Juni 2022 dan setiap musim ia mendapat gaji sebesar 17 juta euro atau sekitar Rp 270 miliar. (AFP/REUTERS)