Mereka yang Kini Mulai Bertarung
Pemilihan presiden Amerika Serikat masih setahun lebih dari sekarang, yaitu November 2020. Namun, pertarungan para bakal kandidat, terutama dari Partai Demokrat, kini sudah dimulai.
Para bakal kandidat dari Partai Demokrat harus melewati proses konvensi di internal Demokrat yang dimulai Juli 2019 sebelum akhirnya nanti calon Demokrat akan bertarung melawan siapa pun calon dari Republik.
Para kandidat itu sangat beragam. Sejauh ini tercatat ada 19 kandidat yang akan berjuang memenangi konvensi Demokrat. Di antara mereka ada enam senator, enam perempuan, terdapat calon kulit hitam juga hispanik, serta seorang gay. Di bawah ini adalah beberapa kandidat yang sudah menyatakan diri akan berjuang dalam konvensi.
Joe Biden. Sejauh ini, pria yang delapan tahun mendampingi Barack Obama sebagai wakil presiden dan 36 tahun sebagai anggota senat itu memimpin dalam polling calon kandidat dari Demokrat.
Di usianya yang ke-76 tahun, Biden akan menjadi calon kandidat tertua kedua setelah Senator Bernie Sanders. Biden akan menjadi tokoh kunci dalam polemik soal apakah pendatang baru politisi liberal atau veteran-sentris yang diperlukan untuk meraih kembali kursi di Gedung Putih. Pada tahun 1988 dan 2008 ia pernah maju dalam konvensi, tetapi gagal.
Baru-baru ini Biden dituduh melakukan pelecehan seksual dengan melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan terhadap seorang perempuan. Dalam sebuah video ia berjanji akan ”lebih sadar” dan menghormati ”ruang pribadi” untuk meredakan kontroversi. Biden direncanakan mendeklarasikan nominasinya di Partai Demokrat minggu depan.
Bernie Sanders. Senator asal Vermont ini kalah oleh Hillary Clinton dalam nominasi Partai Demokrat tahun 2016. Namun, untuk pemilihan tahun depan, pria berusia 77 tahun itu harus berjuang untuk tampil menonjol dengan membawa visinya. Beberapa visinya termasuk kuliah gratis di perguruan tinggi negeri, upah minimal 15 dollar AS, dan jaminan kesehatan semesta.
Sanders yang lahir dari keluarga kelas pekerja sangat dikenal dan memiliki jejaring yang kuat di antara donor kecil. Merekalah yang memungkinkannya mengumpulkan dana kampanye 5,9 juta dollar AS. Putra dari seorang imigran Yahudi dari Polandia itu juga berusaha merangkul kelompok kulit hitam dan hispanik.
Kamala Harris. Senator dari California ini berpotensi mencatat sejarah sebagai perempuan kulit hitam pertama yang memenangi nominasi.
Kehadiran perempuan berusia 54 tahun yang lahir dari pasangan imigran dari Jamaika dan India ini bisa berdampak signifikan dalam nominasi Demokrat yang dipengaruhi pemilih perempuan dan minoritas.
Harris berhasil mengumpulkan dana kampanye 1,5 juta dollar AS pada hari pertama kampanyenya. Mantan jaksa penuntut di San Francisco dan jaksa agung di California tersebut mendukung kredit pajak kelas menengah, Medicare bagi reformasi pendanaan kesehatan, dan legalisasi mariyuana.
Beto O’Rourke. Mantan anggota kongres tiga periode itu menyatakan ikut dalam nominasi Demokrat pada 14 Maret 2019. Pria berusia 46 tahun tersebut terkenal karena penggalangan dananya dan kemampuannya menarik perhatian publik sebelum akhirnya kalah tipis dalam perebutan kursi senat dari petahana Republikan, Ted Cruz.
Dalam 24 jam pertama kampanyenya, O’Rourke berhasil mendapat dana kampanye hingga 6,1 juta dollar AS. Dengan beragamnya latar belakang para kandidat dalam konvensi Partai Demokrat, sebagai seorang kulit putih yang kaya dan lebih moderat dalam beberapa isu kunci, O’Rourke akan menghadapi ujian yang tak mudah.
Pete Buttigieg. Wali Kota South Bend, Indiana, berusia 37 tahun itu muncul sebagai nomine underdog yang membangun momentum dengan generasi muda.
Buttigieg menempatkan dirinya sebagai perwakilan generasi baru pemimpin yang diperlukan untuk melawan Donald Trump. Buttigieg akan menjadi bakal calon presiden gay pertama yang terbuka dari partai politik besar di AS.
Lulusan Harvard University dan Rhode Scholars di University of Oxford itu menguasai tujuh bahasa dan pernah bertugas di Afghanistan ketika bergabung dengan angkatan laut AS.
Elizabeth Warren. Senator berusia 69 tahun ini adalah kritikus sengit Wall Street yang berperan dalam membentuk Biro Perlindungan Keuangan Konsumen.
Warren memfokuskan kampanyenya pada isu ekonomi populis dengan menjanjikan akan melawan sistem ekonomi curang yang menguntungkan orang kaya.
Trump mengejek Warren dengan sebutan ”Pocahontas” setelah perempuan itu melakukan tes DNA untuk membuktikan bahwa dirinya adalah keturunan leluhur asli Amerika. Warren pun meminta maaf kepada suku Indian Cherokee atas tes DNA tersebut.
Sementara itu, sejauh ini baru mantan Gubernur Massachusetts Bill Weld yang menyatakan terbuka menantang Trump dalam konvensi Republik.
Weld (76), mantan jaksa penuntut dan calon wakil presiden dari Partai Libertarian tahun 2016, selama ini konsisten mengkritik Trump.(REUTERS/AP/ADH)