Untuk memastikan maju tidaknya Golden State Warriors ke babak semifinal play off liga bola basket NBA 2019, sang juara bertahan NBA 2018 ini masih menunggu pertarungan gim kelima dengan Los Angeles Clippers.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·5 menit baca
Untuk memastikan maju tidaknya Golden State Warriors ke babak semifinal play off liga bola basket NBA 2019, sang juara bertahan NBA 2018 ini masih menunggu pertarungan gim kelima dengan Los Angeles Clippers. Laga kelima itu akan berlangsung pada Rabu (24/4/2019) waktu setempat di Oracle Arena, Oakland, California, AS, kandang Warriors.
Untuk sementara, Warriors unggul 3-1 atas Clippers. Capaian itu didapat saat Warriors mengalahkan Clippers dengan skor 113-105 di Staples Center, Los Angeles, California, Minggu (21/4/2019) malam waktu setempat.
Dengan system best of seven atau tujuh laga dua tim pada play off NBA, Golden State Warriors masih membutuhkan satu kemenangan lagi untuk maju ke semifinal. Pada laga kelima, Warriors yang menjadi tuan rumah sangat diunggulkan, apalagi dengan mengantongi agregat kemenangan sementara 3-1.
”Kami turun ke lapangan dengan pola pikir langsung tancap gas. Kami tidak ingin melepaskan gim-gim penentu,” kata Klay Thompson, seperti dikutip dari espn.com.
Thompson mengaku terinspirasi penampilan Houston Rockets yang saat ini unggul 3-0 atas Utah Jazz. Rockets juga berniat tidak melepas satu gim pun untuk segera lolos ke semifinal babak play off. Warriors sudah melepaskan gim kedua melawan Clippers sehingga Thompson tidak ingin kejadian itu terulang.
Pada pertemuan keempat, Thompson dan Kevin Durant menjadi gudang poin Warriors. Durant mencetak 33 poin, 7 rebound, 6 asis, dan 1 steal. Sementara Thompson membukukan 32 poin dan 1 rebound. Thompson menjadi pencetak poin terbanyak pada paruh pertarungan karena mampu mencetak 27 poin. Capaian itu diikuti Durant dengan 19 poin.
”Pada kuarter pertama, kami benar-benar tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa. Sebab, Thompson tampil sangat mengagumkan,” puji Stephen Curry, rekan satu tim Thompson.
”Kutukan” Clippers
Sejak lolos ke babak semifinal play off NBA 2014 dan 2015, Los Angeles Clippers harus puas melaju sampai babak pertama play off. Pada play off tahun ini, Clippers menghadapi lawan tangguh, juara bertahan NBA 2018. Laju Clippers diperkirakan terhenti di babak pertama play off.
Sebaliknya, Warriors diprediksi bakal meraih gelar NBA untuk ketiga kalinya. Kendati begitu, Warriors tetap waspada dan tidak ingin kejadian pada final musim NBA 2016 terulang. Waktu itu, Warriors yang ditangani Steve Kerr unggul 3-1 atas Cleveland Cavaliers. Namun, pada akhirnya Warriors menyerah kalah 3-4 kepada Cavaliers.
Padahal, selama musim NBA 2016, Warriors juga menjadi tim yang mencatat kemenangan paling banyak di pentas NBA. Warriors mengantongi 73 kemenangan dan 9 kekalahan. Namun, juara NBA pada musim itu adalah Cavaliers.
Saat itu, istri Stephen Curry, Ayesha Disa Curry, menulis beberapa status di media sosial. Ia menyatakan, pertarungan final itu terkait dengan konspirasi yang menuju perjudian. Namun, tidak ada satu media pun yang meneruskan unggahan isi hati Ayesha Disa Curry.
Pada laga lanjutan nanti, para pemain Warriors justru gelisah dengan permainan Patrick Beverley, pemain Clippers. Sebab, pada gim kedua, Clippers memenanginya dengan cara kotor.
Pada laga itu, Beverley tidak memperlihatkan bakat kemampuan atau kelebihan bermain sebagai seorang pebasket profesional. Ia menggunakan tangannya untuk merangkul serta menghambat pergerakan lawan, bahkan tanpa jarak dengan pemain lawan.
Pada laga itu pula, berkat Beverley, Clippers mencatatkan rekor come back terbaik. Sebab, waktu gim kedua itu, Clippers sudah tertinggal 31 poin dan pada akhirnya mampu menang.
Kendati begitu, Curry optimistis rekan-rekannya akan bermain secara profesional menghadapi Clippers pada gim kelima nanti. ”Thompson akan selalu konsisten dalam seluruh pertandingan. Ancaman pasti akan datang dari tim lawan. Namun, kami mencoba menghadapinya dengan tetap bersabar, sesabar mungkin,” tuturnya.
Pada gim keempat, kendati Warriors menang, Curry bermain kurang sabar. Hal itu menyebabkan tembakannya kurang akurat. Dari sembilan lemparan tiga angkanya, Curry hanya mampu melesakkan satu lemparan yang berbuah poin.
”Curry memang terkadang kehilangan fokus. Dia pemain yang sangat menarik karena tidak pernah ragu melakukan lemparan tiga angka,” ucap Kerr tentang kapten timnya yang malam itu hanya membuat 12 poin.
Meski begitu, Curry bersama Andrew Bogut menjadi pengawal di bawah ring pertahanan Warriors. Dari jumlah total 49 rebound Warriors pada gim keempat tersebut, Curry dan Bogut sama-sama membuat 10 rebound. Perolehan rebound Curry itu,menempatkannya sebagai pencetak double double.
Dalam rebound, Warriors memang unggul atas Clippers yang hanya membuat 33 rebound. Dari total 49 rebound Warriors, sebanyak 38 dilakukan di area pertahanan. ”Kali ini rebound benar-benar menyakitkan kami,” ujar Doc Rivers, Pelatih Clippers.
Kontribusi pemain Warriors di berbagai lini pada laga tersebut memang merata. Kontribusi itu datang baik dari para pemain starter maupun cadangan. Salah satunya adalah pemain ”Sixth Man” Warriors, Andre Iguodala, yang menambahkan 10 poin, 3 rebound, dan 2 asis.
Sementara dari kubu Clippers, Shai Gilgeous-Alexanders menjadi pencetak poin tertinggi. Gilgeous-Alexanders membukukan 25 poin, 2 rebound, 2 asis, dan 1 steal. Danilo Gallinari juga menambahkan 16 poin, 7 rebound, dan 4 asis.
Adapun Patrick Beverley mampu mencetak double double dengan 12 poin dan 10 rebound. Dari bangku cadangan, Clippers memperoleh 12 poin, 4 rebound, 3 asis, dan 1 steal dari Lou Williams. Sementara dari Montrezl Harrell, Clippers mendapat tambahan 10 poin, 4 asis, 3 rebound, dan 1 blok.
Pada laga selanjutnya, Clippers akan berupaya keras menaklukkan Warriors agar terlepas dari kutukan selalu tersingkir pada babak pertama play off. Di sisi lain, Warriors tidak ingin mengulang kejadian pada musim NBA 2016.
”Clippers akan selalu mencari celah untuk menang. Mereka tidak pernah berhenti. Bahkan ketika pulang usai pertandingan sekalipun, kamu akan memikirkan mereka karena ketangguhan mereka,” kata Kevin Durant.