Atlet asal Batu Juara Paragliding Accuracy World Cup di Turki
Dua atlet paralayang asal Batu, Jawa Timur, kembali meraih posisi teratas pada kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup seri I di Alanya, Turki, yang digelar pada 18 April kemarin. Mereka adalah Rika Wijayanti dan tetangganya, Jafro Megawanto. Saat ini mereka tengah dalam perjalanan kembali ke Tanah Air
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Dua atlet paralayang asal Batu, Jawa Timur, kembali meraih posisi teratas pada kejuaraan Paragliding Accuracy World Cup seri 1 di Alanya, Turki, yang digelar pada 18 April. Mereka adalah Rika Wijayanti dan tetangganya, Jafro Megawanto. Saat ini mereka dalam perjalanan kembali ke Tanah Air.
Rika dan Jafro mampu menyingkirkan atlet paralayang dari sejumlah negara. Rika mampu mengumpulkan total poin terkecil, yakni 7, mengalahkan Eunyoung Cho dari Korea Selatan yang mengumpulkan poin 8. Sementara Jafro mengumpulkan poin 4 sama dengan dua atlet lain dari Serbia dan Perancis.
Adapun kakak kandung Rika, Johny Effendy, mengumpulkan total poin 5. Atlet asal Batu lainnya, Roni Pratama mengumpulkan total poin 8. Sedangkan atlet asal Indonesia lainnya, Gita Rezky Y Guntari, mengumpulkan total poin 14.
Kabar mengenai keberhasilan Rika dan kawan-kawan ini dibenarkan oleh pelatih paralayang Pengurus Federasi Aero Sport Indonesia Jawa Timur, Sugeng Santoso, dan teman sesama atlet paralayang di Batu, Senin (22/4/2019).
”Ini kejuaraan dunia seri pertama. Rika juara 1 kategori perorangan putri. Kalau Jafro juara 3 perorangan putra. Kategori beregu putra, kita juara 2,” ujarnya saat dihubungi dari Batu.
Ini kejuaraan dunia seri pertama. Rika juara 1 kategori perorangan putri. Kalau Jafro juara 3 perorangan putra. Kategori beregu putra, kita juara 2.
Menurut Sugeng, tahun ini Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) mengetengahkan lima seri. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini tidak ada seri yang diselenggarakan di Indonesia. Pada Juni 2018, arena Paralayang Gunung Banyak di Batu menjadi arena PGAWC seri 3.
Adapun pada PGAWC tahun 2017, Rika keluar sebagai juara dunia untuk semua seri. Tahun 2018, juara 3 PGAWC diraih Ike Ayu Wulandari, yang juga masih punya hubungan saudara dengan Rika.
Selain di ajang PGAWC, sejumlah prestasi telah ditorehkan oleh Rika dan kawan-kawan. Pada ajang Asian Games tahun lalu, misalnya, Rika meraih medali perunggu, sedangkan Jafro meraih medali emas.
Dikonfirmasi secara terpisah, salah satu atlet paralayang Jawa Timur, Taufik, membenarkan tentang prestasi yang diraih teman-temannya itu. ”Benar. Yang menjadi bahan penilaian adalah total skor,” ujar Taufik sambil memberikan data rinci hasil PGAWC seri 1 tahun 2019 ini.
Jika ditengok ke belakang, para atlet paralayang Indonesia asal Batu mengawali karier dari nol. Sebelum bisa mengudara menggunakan parasut, saat masih anak-anak, baik Rika, Jafro, Ike, Johny, Roni, maupun yang lainnya adalah pelipat parasut (kedi).
Kegiatan tersebut dilakukan mereka seusai pulang sekolah. Lokasi pendaratan kegiatan paralayang di Gunung Banyak berada tidak jauh dari rumah mereka, di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. Dari hasil melipat itu, mereka mendapatkan tambahan uang saku dan bisa sedikit demi sedikit berlatih dan bermanuver di udara.