Berbekal Hasil "Real Count" Internal, Prabowo Mengklaim Kemenangan
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim kemenangan di Pemilu Presiden 2019. Dia merujuk pada hasil real count internal sekalipun hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Joko Widodo-Ma\'ruf Amin yang unggul.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim kemenangan di Pemilu Presiden 2019. Di hadapan para pendukungnya, Prabowo juga menyatakan diri sebagai Presiden terpilih.
Prabowo kembali mengklaim bahwa dirinya unggul dengan merujuk pada hasil real count internal pada lebih dari 320 ribu TPS dari total lebih dari 800 ribu TPS. Dari hasil real count itu, Prabowo-Sandi telah memperoleh 62 persen suara.
“Saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak. Bisa naik atau turun 1 persen,” katanya, di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (17/4/2019) malam.
Dengan berbasis pada real count internal tersebut, Prabowo juga mendeklarasikan diri sebagai Presiden terpilih.
“Saya sudah dan akan menjadi Presiden Indonesia,” katanya.
Usai memberikan pernyataan tersebut, Prabowo langsung bersujud syukur dengan para anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan pendukungnya.
Meski demikian, Prabowo tetap meminta kepada pendukungnya untuk menjaga kotak suara.
“Jika pagi tadi jaga TPS, sekarang kita jaga kotak suara di kecamatan-kecamatan terutama C1,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengimbau pendukungnya agar tidak terprovokasi.
“Kita tidak akan pakai cara-cara yang melawan hukum karena kita sudah menang,” katanya.
Sementara berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, Calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma\'ruf Amin unggul dari Prabowo-Sandi. Pasangan Jokowi-Amin meraih 54,54 persen suara sedangkan Prabowo-Sandi, 45,46 persen. Perolehan suara ini berdasarkan penghitungan sampel yang masuk, yaitu sebesar 96,45 persen.
Dua kali memberikan keterangan kepada awak media, pada Rabu sore dan malam, Prabowo tidak didampingi pasangannya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno. Padahal, sejak siang, Sandiaga sudah berada di Kertanegara bersama Prabowo.
Sandi terlihat meninggalkan Kertanegara sekitar pukul 22.45. Dia hanya melambaikan tangan kepada awak media yang menunggunya dari dalam mobil. Saat dimintai komentarnya terkait hasil sementara Pemilu 2019, ia enggan menjawab sambil memberikan gestur seolah ada masalah dengan tenggorokannya.
“Pak Sandi kecapekan,” kata Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon.
Padahal selama ini, seletih apapun Sandi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu selalu meluangkan waktu untuk melayani pertanyaan wartawan.
Catatan Kompas, di Pemilu Presiden 2014 saat Prabowo Subianto maju juga sebagai calon presiden berdampingan dengan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa, Prabowo pun mengklaim kemenangan di sore hari pasca pemilu pagi hingga siang hari, 9 Juli 2014. Ini sekalipun hitung cepat banyak lembaga survei menunjukkan kompetitornya, Jokowi-Jusuf Kalla, unggul.
"Dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, ditambah laporan dari ketua-ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di daerah yang menghitung suara secara real count, kita unggul," ujar Prabowo.
Saat rekapitulasi suara oleh KPU tuntas dan menunjukkan keunggulan Jokowi-JK, Prabowo tetap tidak bisa menerima. Dia mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun MK menolak gugatan tersebut.