Pembentukan Perusahaan Induk untuk Memperkuat Maskapai dan Operator
Oleh
Ferry Santoso
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian BUMN berencana membentuk perusahaan induk bidang sarana dan prasarana perhubungan. Pembentukan perusahaan induk itu diyakini dapat memperkuat bisnis maskapai dan operator bandara.
Selain itu, perusahaan induk juga dapat meningkatkan efisiensi sehingga jangkauan maskapai penerbangan bisa lebih luas.
”Salah satu tujuan perusahaan induk bidang sarana dan prasarana perhubungan adalah mengintegrasikan titik-titik tujuan penerbangan,” kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, di Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Menurut Imam, pembentukan perusahaan induk sarana dan prasarana perhubungan sudah diusulkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sesuai rencana, yang bertindak sebagai induk perusahaan adalah PT Survai Udara Penas (Persero).
PT Survai Udara Penas (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang usaha jasa pemotretan udara dan penyewaan pesawat, terutama pesawat kecil untuk keperluan tertentu.
Adapun anggota atau anak usaha dari perusahaan induk BUMN di bidang sarana dan prasarana perhubungan adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan PT Citilink Indonesia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, rencana pembentukan perusahaan induk sarana dan prasarana perhubungan masih terus dikaji. Pembentukan perusahaan induk ini antara lain untuk mengintegrasikan perusahaan maskapai penerbangan dan operator bandara sehingga menjadi lebih efisien dan fokus dalam mengembangkan bisnis.
Sebagai negara kepulauan, menurut Rini, transportasi udara sangat penting bagi Indonesia. Untuk itu, jangkauan maskapai harus bisa diperluas. Ia menambahkan, integrasi maskapai penerbangan dengan perusahaan operator bandara juga terjadi di maskapai penerbangan dunia.
Rini mencontohkan, maskapai penerbangan Emirates terintegrasi dengan Bandara Internasional Dubai (Uni Emirat Arab) atau maskapai penerbangan British Airways terintegrasi dengan Bandara Internasional Heathrow (Inggris).
Saat ini, Angkasa Pura II sedang membangun landas pacu ketiga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Ditargetkan, pada Juni 2019, pengerjaan landas pacu itu sudah tuntas. Dengan tiga landas pacu, pergerakan pesawat dapat mencapai 114 pergerakan per jam. Sebelumnya, dengan dua landas pacu, ada 81 pergerakan pesawat per jam.