Tiger Woods, sang raja golf dunia, kembali ke jalur juara turnamen utama dunia usai meraih gelar The Masters di Augusta National Gold Club, Augusta, Georgia, Senin (15/4) WIB. Kembalinya Tiger Woods itu memang menjadi harapan semua pecinta golf dunia.
Kehadiran sang fenomenal, begitu julukan Tiger Woods yang 30 Desember lalu sudah berusia 43 tahun di pentas golf PGA Tour, berdampak luas. Woods diharapkan tidak hanya mampu mengoleksi gelar turnamen golf utama dunia, tetapi juga bisa menyamai gelar turnamen utama yang sudah dicapai Jack Nicklaus.
Nicklaus telah memiliki 18 gelar golf utama dunia. Woods yang menjadi juara The Masters untuk kelima kalinya setelah 14 tahun tahun kemudian, menjadi satu-satunya pegolf yang paling dekat dan paling mungkin mengejar Nicklaus. Saat ini Woods telah mengantongi 15 gelar golf utama dunia.
Capaian terdekatnya adalah memburu 82 gelar almarhum pegolf Sam Snead di pentas PGA Tour. The Masters 2019 merupakan koleksi gelar ke-81 PGA Tour bagi Tiger Woods. Woods tinggal selangkah lagi menyamai prestasi Snead.
Begitu berhasil menyandang gelar The Masters 2019, Woods langsung menghampiri dan menggendong putranya, Charlie Axel Woods (9), dan putrinya, Sam Alexis Woods (12). Dia juga memeluk ibundanya, Kutilda Wood.
Kemenangan ini sangat berarti, karena Woods kembali menunjukkan diri mampu bersaing dengan pegolf muda. Selama 11 tahun usai menjuarai US Open 2008, Woods dibayangi kekhawatiran akan masa depan kariernya sebagai pegolf dunia.
Pada US Open 2008, Woods mengalahkan Rocco Mediate di Torrey Pines kendati berjalan dengan kaki terpincang-pincang. Usai kejuaraan itu, Woods langsung menjalani operasi lutut kaki kiri. Demi kesembuhan itu, Woods telah empat kali menjalani operasi lutut dan empat kali operasi punggung.
Banyak pecinta golf melihat Woods tidak dapat menjadi juara dunia lagi dengan kondisinya yang seperti itu. Namun, Woods terus berupaya sembuh dan terus bermain karena golf merupakan bagian dari kehidupannya.
Pada September 2018, Woods menjuarai turnamen FedEXCup. Hal itu memperlihatkan Woods masih bisa menjadi salah satu pesaing para pegolf muda.
“Ini come back terbesar dalam sejarah olahraga,” kata Trover Immelman, salah satu pemegang gelar The Masters.
Ini come back terbesar dalam sejarah olahraga
Tiger Woods meraih gelar The Masters 2019 usai bermain 13 di bawah par 275. Woods unggul dari Dustin Johnson, Brooks Koepka, dan Xander Schaffele, yang sama-sama bermain 12 di bawah par 276.
Zach Johnson yang juga peraih gelar The Masters mengaku kesulitan berkomentar atas capaian Woods itu. “Sulit untuk diucapkan dengan kata-kata saat ini. Mengingat ini bagian dari sejarah," kata Johnson seperti dikutip dari pgatour.com.
Namun yang pasti, kemenangan Tiger Woods di turnamen utama dunia The Masters 2019 ini membuktikan kepada dunia tentang kemampuannya bangkit dari sakit dan kekhawatiran masa depan. Kemenangan itu juga memberikan harapan kepada para penggemarnya. Mereka menginginkan Tiger Woods kembali menduduki singgasana kerajaannya di pentas golf dunia.
Kembalinya Woods ke jalur kemenangan menghidupkan juga industri olahraga golf yang memang mendunia bersamanya. Kemenangan Tiger Woods menaikkan saham Nike sebesar 0,81 persen dari nilai sebelumnya.
Memang dampaknya belum seluas Jack Nicklaus (79) saat Nicklaus menjuarai turnamen golf dunia utama ke-18 kalinya. Namun, capaian Woods ini juga menjadi bagian dari catatan sejarah golf dunia.
Itu sebabnya, seorang bintang apapaun tidak bisa menafikan apa yang dikatakan Stephen Curry, pemain terbaik (MVP) NBA 2015 dan 2016, yang baru saja membuat rekor pencetak lemparan tiga angka terbanyak di pentas play off NBA.
“Saya selalu senang ketika melihat apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi kemampuannya," tutur Curry seperti dikutip dari espn.com. (AP)