Seusai Mencoblos, Pemilih di Damaskus Menikmati Masakan Indonesia
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN (DARI KAIRO, MESIR)
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Warga Negara Indonesia di Suriah, Sabtu (13/4/2019), menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak di tempat-tempat pencoblosan suara (TPS) di aula Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah. Pemilu di Damaskus berjalan aman dan tertib.
Sebanyak 192 warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah terdaftar dalam daftar pemilih tetap, dan dari jumlah tersebut sedikitnya 124 atau sekitar 64 persen telah menggunakan hak suara mereka. Seusai menggunakan hak suara di TPS Damaskus, para pemilih berkesempatan menikmati sajian khas masakan Indonesia.
Lima hari sebelumnya, pada tanggal 8 April, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Kotak Suara Keliling (KSK) telah menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk WNI yang tinggal di Provinsi Latakia dan Provinsi Aleppo.
Seluruh surat suara masuk akan dihitung secara serentak pada hari Rabu, 17 April 2019, di ruang serbaguna KBRI Damaskus.
Masyarakat Indonesia di Suriah, yang sebagian besar merupakan pekerja migran dan pelajar, secara antusias dan bersuka ria menyampaikan aspirasinya melalui TPS di Damaskus serta KSK di Latakia dan Aleppo.
Pemilihan Umum diawali dengan pengambilan sumpah anggota KPPSLN dilanjutkan dengan pembukaan kotak suara yang berisi 91 surat suara untuk masing-masing Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilihan Anggota DPR Dapil II Jakarta beserta logistik penyelenggaraan Pemilu lainnya.
Pembukaan Pemilihan Umum disaksikan oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Damaskus, Andri Noviansyah, Panitia Pelaksana Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) Damaskus, dan masyarakat Indonesia di Suriah. "Syukur alhamdulilah, pada hari ini acara pencoblosan di TPS Damaskus berjalan lancar dan tertib. Masyarakat Indonesia termasuk para pelajar sangat antusias memberikan suaranya untuk Indonesia yang lebih baik," kata Andri.
Daerah konflik
Menurut Ketua PPLN, Priyanto Mawardi, bahwa jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui KSK-01 Latakia (360 kilometer dari ibu kota Damaskus, bagian barat daya Suriah) mencapai 100 persen. Sedangkan di KSK-02 Aleppo (410 kilometer bagian utara Suriah) yang ditempuh melalui perjalanan darat, dan sebagian besar masih dianggap daerah konflik, mencapai 50 persem suara.
Diperkirakan sebagian WNI yang tidak dapat menyampaikan aspirasinya dikarenakan situasi dan kondisi setempat yang kurang memungkinkan mereka mendatangi tempat pemungutan suara yang telah disiapkan PPLN.
Sejumlah pelajar Indonesia di Suriah, yang sebagian besar merupakan pemilih pemula, menyampaikan harapan agar para calon terpilih dapat memimpin Indonesia dengan amanah, mensejahterakan bangsa, menjaga persatuan bangsa Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai suatu Negara yang bermartabat, pusat peradaban dunia, pusat ilmu pengetahuan.
Mereka juga berharap, para pemimpin Indonesia terpilih memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia di luar negeri, tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, dan dapat mewujudkan cita-cita pendiri bangsa untuk perdamaian dunia.