Mi Ayam, Kopi, dan Kereta MRT
Kereta moda raya terpadu (MRT) menjadi magnet baru. Tak hanya antusias menjajal transportasi modern itu, pengguna pun memburu tempat wisata dan kuliner di sekitar stasiun. Menemukan tempat makan enak di sekitar stasiun pun mengasyikkan.
Kereta moda raya terpadu (MRT) menjadi magnet baru. Tak hanya antusias menjajal transportasi modern itu, pengguna pun memburu tempat wisata dan kuliner di sekitar stasiun. Menemukan tempat makan enak di sekitar stasiun pun mengasyikkan.
Siang yang terik, Kamis (11/4/2019), kami memilih mengawali perburuan kuliner di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Ada beberapa pilihan kuliner di sekitar area tersebut. Kami memilih untuk mencoba Mie Keriting Luwes. Lokasinya berada di Jalan Kendal, Menteng, atau persis di depan Stasiun KRL commuter line Sudirman.
Kami datang pada jam makan siang, saat warung tersebut ramai. Nyaris seluruh kursi terisi penuh, dan kami pun mengedarkan pandangan mencari kursi yang kosong.
Sesuai nama warungnya, tempat ini menyediakan aneka mi seperti mi ayam, mi bakso, mi pangsit, mi jamur, serta yamin. Di luar menu mi, ada pula nasi goreng, kwetiau, dan spageti.
Warung ini juga menyatu dengan gerai-gerai makanan kecil yang menyediakan nasi goreng kambing, sup ikan, bubur ayam Cirebon, dan sebagainya. Warung ini buka sejak pukul 06.00-21.00. Sejak jam sarapan, makan siang, hingga sepulang kerja karyawan kantor tempat ini selalu ramai. Warung menjadi tempat favorit para komuter untuk mengisi perut sebelum naik kereta atau bus.
“Kami sudah buka dari tahun 1990-an. Dalam sehari, rata-rata bisa menghabiskan 50 kilogram mi. Waktu paling ramai itu pada jam makan siang hingga setelah maghrib,” kata Lukman (27), karyawan Mie Keriting Luwes.
Untuk mengisi perut yang keroncongan siang itu, kami memesan mi ayam jamur bakso dan mi yamin bakso. Porsi yang disediakan dengan harga Rp 25.000, cukup banyak. Rasa manis mi yamin mendominasi dengan tekstur yang tipis dan lembut. Tekstur mi yang tipis membuat bumbu seperti lada, dan penyedap meresap sempurna. Mi terasa gurih dengan taburan cincangan ayam, pangsit rebus, sawi hijau, dan bakso.
Untuk menyejukkan siang yang terik, pilihan minuman jatuh pada es kelapa muda. Aah..rasa manis dan sedikit asam kelapa muda itu menyegarkan. Total kami membayar Rp 70.000 untuk dua porsi mi ayam, es kelapa muda, dan es jeruk untuk dua orang.
Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan naik MRT. Dari warung Mie Ayam Keriting Luwes, kami tinggal berjalan lurus melewati terowongan Jalan Kendal yang kini disterilkan dari kendaraan bermotor.
Ruang publik baru bagi pejalan kaki itu lengang pada siang hari. Lampu berwarna biru menerangi terowongan, sehingga kesan gelap dan pengap, luntur. Pada akhir pekan, terowongan kerap dimanfaatkan untuk pertunjukan musik akustik. Area di sekitar Stasiun Sudirman dan Stasiun Dukuh Atas itu kini terasa lapang dan sangat nyaman bagi pejalan kaki. Untuk berpindah dari satu moda ke moda lain bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja.
Sekitar Fatmawati
Dari Stasiun MRT Dukuh Atas, kami melanjutkan perjalanan ke Stasiun Cipete Raya di kawasan Fatmawati. Kami hanya membayar Rp 5.000, karena tarif MRT masih diskon 50 persen hingga akhir April.
Dari Stasiun Cipete Raya, kami berjalan kaki sekitar 200 meter ke restoran baru, Biggies BBQ. Lokasi restoran agak masuk ke dalam. Jangan takut tersesat karena ada papan penunjuk yang terlihat dari Jalan Cipete Raya.
Jika Anda bingung, patokannya adalah studio kebugaran 20 Fit. Nah, restoran berada di belakang studio kebugaran ini.
Biggies BBQ baru 1,5 bulan buka di Jalan Cipete Raya Nomor 16 Blok A 5. Restoran milik pasangan suami-istri Azri Nurdin (39) dan Niken (39) ini menyediakan menu spesial smoked brisket.
Brisket adalah potongan daging besar, pertemuan antara dada dan kaki sapi yang dimasak dengan cara dipanggang selama 12 jam.
Mengapa memasaknya harus selama itu? Karena waktu itu dibutuhkan untuk mematangkan dan mengempukkan daging, sekaligus menghilangkan urat, kolagen, serta jaringan yang membuat tekstur daging keras.
Dibakar dengan kayu rambutan, daging brisket matang menguarkan aroma asap yang nikmat. Sebelum disajikan, Niken memotong daging kira-kira setebal 2-5 sentimeter.
Untuk menu paket favorit, brisket disajikan dengan lidah sapi panggang, makaroni keju, dan salad. Supaya lebih nikmat saat disantap, daging juga bisa dicocol dalam saus barbeque, mustard, maupun saus sambal sesuai selera.
“Awalnya, kami berjualan brisket lewat toko online sesuai pesanan. Kami juga sering ikut bazar di mal. Lama kelamaan, para pelanggan meminta kami membuka restoran, dan jadilah Biggies BBQ di Cipete ini,” tutur Niken.
Biggies BBQ juga menyediakan menu lain seperti burger, nasi lidah sambal matah, dan beberapa varian menu smoked brisket. Untuk minuman, variannya masih terbatas yaitu air mineral, soft drink, dan kopi susu dingin.
Restoran ini buka pada pukul 11.00-20.00. Namun, jika daging habis, restoran tutup lebih awal. Karena kursi yang disediakan terbatas, Niken menyarankan untuk datang setelah jam makan siang, menjelang sore. Sebab, restoran itu biasanya ramai pada jam makan siang dan malam hari.
Lalu bagaimana pada akhir pekan? Bersabarlah untuk mengantre panjang karena restoran dipadati pengunjung.
Harga paket smoked brisket Rp 50.000-130.000.
Ngopi
Setelah dua makanan berat, saatnya mencari yang segar untuk menutup hari. Pilihan pun jatuh ke kedai kopi mungil Tanagodang Coffee di Jalan Darmawangsa Nomor 10 A. Lokasinya sekitar 700 meter dari Stasiun MRT Blok A, masih di kawasan Fatmawati.
Kedai kopi mungil ini baru sekitar dua minggu buka. Namun, karena gencarnya promosi terutama di Instagram, kedai mulai dikenal masyarakat.
Tanagodang menyediakan kopi Arabika Mandailing dari Sumatera Utara. Menu andalan di sini adalah es kopi susu Tanagodang Melchiato dan Bulung Pandan.
Tanagodang Melchiato adalah perpaduan sirup vanilla, espresso, dan saus caramel. Rasa manisnya cukup, dengan cita rasa kopi yang tidak terlalu kuat. Cocok dinikmati sembari bersantai di sore hari.
Sedangkan es kopi susu Bulung Pandan dibuat dari campuran kopi, susu, gula aren, dengan sedikit perasa pandan. Rasa manis dari es kopi ini terbuat dari gula aren. Saat disesap, aroma pandannya terasa. Manisnya juga pas sehingga tidak cepat enek.
Menikmati segelas es kopi susu, paling cocok ditemani kue cheese quiche dan choco cookies. Kisaran harga untuk kopi dan camilan pendamping Rp 15.000-Rp 45.000.
Rangga Riandhana (39), supervisor Tanagodang Coffee mengakui, semenjak MRT beroperasi, banyak pengunjung berdatangan ke kedai kopi ini.
“Hari Jumat, Sabtu, dan Minggu biasanya paling ramai. Bahkan, ada beberapa pengunjung yang datang kemari usai mengikuti car free day di Bundaran HI. Mereka naik MRT,” tutur Rangga.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Kamaludin menuturkan, saat ini rata-rata pengguna MRT sebanyak 78.700 per hari. Pada akhir pekan, jumlahnya bisa melonjak hingga 10.000 penumpang per hari. Data tertinggi pada akhir pekan, penumpang MRT mencapai 92.000 orang per hari. Animo masyarakat yang besar ini telah melampaui target MRT yang membidik 65.000 penumpang per hari.
“Pada akhir pekan itu memang banyak aktivitas keluarga yang berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan di daerah wisata seperti Jakarta Selatan,” ujar Kamaludin.
Restoran, mal, dan pusat kuliner di stasiun MRT maupun di sekitar area stasiun juga menjadi daya tarik. Belum lagi aneka promo yang ditawarkan pemilik usaha.
Bagaimana? Tertarik untuk wisata kuliner sembari menjelajah kota dengan MRT Jakarta? Yuuk…