AMSTERDAM, SABTU – Masa depan kelabu menanti Ajax Amsterdam pada musim depan. Setelah kehilangan gelandang berbakat Frenkie de Jong, perempat finalis Liga Champions itu dipastikan akan menjual kapten muda, Matthijs de Ligt, di akhir musim.
Pelatih Ajax Erik ten Hag mengungkapkan de Ligt tidak akan bersama skuadnya musim depan. Pihak klub tidak mampu menahan pemain berusia 19 tahun itu yang diisukan pindah ke Barcelona atau Bayern Munchen.
“Peluangnya nol untuk de Ligt bisa bertahan dengan Ajax. Di luar sana banyak sekali klub yang membutuhkan jasanya. Dia akan meninggalkan kami, tetapi tidak tau apakah Bayern atau Barca,” kata ten Hag kepada surat kabar Jerman Suddeutschen Zeitung.
De Ligt merupakan salah satu bek tengah paling berbakat di Eropa. Meski masih remaja, dia sudah mencatatkan 108 penampilan bersama Ajax di seluruh kompetisi. Dia juga menjadi tulang punggung tim nasional Belanda dengan 15 penampilan.
Kepastian kehilangan de Ligt membuat masa depan Ajax semakin tidak jelas. Sebelumnya, de Jong, gelandang potensial Ajax, sudah terlebih dulu memutuskan bergabung ke Barca dengan mahar 75 juta euro atau Rp 1,1 triliun mulai awal musim depan.
Kepindahan dua pemain bintang tulang punggung tim, de Ligt dan de Jong, menunjukkan Ajax tidak serius membentuk tim kuat. Bisnis jutaan poundsterling dengan menjual pemain muda hasil binaan akademi itu sudah mereka lakukan bertahun-tahun.
Dalam dekade terakhir, mereka selalu menjual pemain terbaiknya. Contohnya, kepindahan Luis Suarez, Christian Eriksen, Toby Alderweireld, Jan Verthongen, dan terbaru Justin Kluivert. Hasilnya, mereka kesulitan bersaing di Eropa.
Musim ini, Ajax sebenarnya mulai bangkit dengan pemain-pemain mudanya. Lewat skuad berusia rata-rata 24,2 tahun, mereka berhasil menembus perempat final Liga Champions, untuk pertama kali dalam 15 tahun terakhir.
Namun, saat bersamaan, calon tim raksasa Eropa dalam beberapa tahun ke depan itu justru dihancurkan dengan penjualan pemain bintang. Kehilangan de Ligt dan de Jong, sebagai tulang punggung tim, akan mengganggu kestabilan pada musim depan.
Ajax akan semakin sulit mengulangi kejayaan pada era 1970-an bersama Johan Cruyff ataupun pada 1990-an bersama Frank de Boer. Pada era-era itu, mereka berhasil membentuk tim penuh pemain bintang yang berhasil mendominasi kejuaraan Eropa selama bertahun-tahun.
Menurut surat kabar Inggris, The Guardian, Ajax bagaikan sebuah perusahaan pemain penghasil pemain muda berbakat. Meski menjual terus-menerus, mereka tidak pernah kehabisan pemain berbakat. Kendati demikian, model bisnis itu menjadi salah satu penyebab Ajax kesulitan mengembalikan era terbaiknya.
Talenta sempurna
De Ligt merupakan bakat terbaik Ajax setelah pemain legenda seperi Cruyff, de Boer, ataupun Patrick Kluivert. Pemain binaan akademi Ajax itu merupakan talenta sempurna dengan ketenangan dan fisik kuat setinggi 1,89 meter.
Pelatih timnas Belanda Ronald Koeman mengatakan de Ligt akan menjadi bek tengah terbaik di dunia dalam dua tahun lagi. Pemain berambut pirang itu bahkan dikatakan mampu melampaui tandemnya di timnas, Virgil van Dijk, yang diklaim sebagai bek tengah terkuat di Eropa dan dunia saat ini.
Pertanda bakat de Ligt sudah sangat jelas. Pada 2018, dia meraih pengharggan Golden Boy, penghargaan pemain terbaik muda di Eropa. De Ligt bersanding bersama Lionel Messi, Paul Pogba, dan Kyliann Mbappe yang pernah memenangi penghargaan serupa. Sekaligus, menjadi bek pertama yang meraih Golden Boy sejak pertama kali diselenggarakan surat kabar Italia, Tuttosport, pada 2013.
“De Ligt luar biasa. Pada usia 17 tahun, dia bermain seperti pemain 30 tahun. Dia sangat baik. Dan saya melihat masa depannya sangat bagus,” puji Davy Klassen, mantan rekan setim de Ligt.
Barca menjadi tim terdepan yang akan mendapatkan jasa de Ligt. Marca mengabarkan tim asal Catatan itu sudah mengincar de Ligt sejak awal tahun. “La Blaugrana” julukan Barca, membutuhkan sosok pengganti Gerrard Pique yang saat ini sudah berusia 32 tahun.
Mantan pelatih Ajax dan Barca Louis van Gaal mempercayai pilihan terbaik de Ligt adalah menuju Catalan. "Saya pikir dia bisa bermain di liga mana pun. Tetapi jika saya di posisinya, saya akan pergi ke Barca. Mereka memiliki pemain bertahan yang tidak terlalu kuat, jadi dia bisa bermain reguler," katanya. (AP/REUTERS)