Wali Kota Bekasi Diangkat Jadi Bapak Pengemudi Ojek Daring
Oleh
Stefanus ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dideklarasikan menjadi ”Bapak Driver Ojek Online” Kota Bekasi di Hutan Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019). Seusai deklarasi, ia berjanji membangun pangkalan ojek dalam jaringan di pusat Kota Bekasi agar keberadaan transportasi berbasis aplikasi ini lebih tertib.
Ketua Koordinator Wilayah Driver Ojek Online Kota Bekasi Omai mengatakan, Wali Kota Bekasi diangkat sebagai Bapak Driver Ojek Online agar dapat melindungi dan memperhatikan keberadaan para pengemudi ojek daring di Kota Bekasi. Mereka juga meminta Wali Kota Bekasi menyediakan pangkalan (shelter) ojek daring.
”Selama ini, kami kurang tertib karena tidak ada shelter. Nanti kalau ada shelter, saya yakin, teman-teman akan lebih tertib,” ucapnya.
Omai menambahkan, selain pangkalan, mereka juga meminta disediakan mobil ambulans gratis. Hal itu karena pekerjaan pengemudi ojek daring yang setiap hari berada di jalan rawan terlibat kecelakaan.
”Penghasilan kami kecil, hanya Rp 70.000 per hari. Kalau ada ambulans gratis, paling tidak biaya kesehatan bisa dikurangi,” katanya.
Menanggapi permintaan para pengemudi ojek daring itu, Rahmat Effendi yang akrab disapa Pepen berjanji, dalam waktu dekat, 21 pangkalan ojek daring akan dibangun di pusat Kota Bekasi. Pangkalan itu akan dilengkapi dengan fasilitas internet atau Wi-Fi.
”Ada beberapa titik yang sudah kami tetapkan, seperti depan Stasiun Bekasi, Mal Metropolitan, depan Galaxy Bekasi, Stasiun Kranji, Bulan-Bulan, dan Bekasi Timur. Kami dahulukan di wilayah kota dan ada 21 titik,” kata Pepen.
Terkait permintaan ambulans, Pepen mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi memiliki ambulans yang dapat diakses secara gratis 24 jam. Setiap warga Kota Bekasi juga dapat menikmati berbagai layanan kesehatan secara gratis dengan menggunakan Kartu Sehat yang disediakan Pemkot Bekasi sejak tahun 2017.
”Kami menanggung seluruh biaya kesehatan warga Bekasi sejak lahir hingga meninggal. Pada 2018 tercatat 900.000 jiwa dari 2,7 juta penduduk Kota Bekasi memanfaatkan layanan kesehatan menggunakan Kartu Sehat,” ujarnya.