Upaya mengurangi gangguan perjalanan kereta listrik ditempuh operator dengan melakukan sejumlah rekayasa agar kereta beroperasi optimal.
Oleh
Aguido Adri/Helena F Nababan/Dhanang David
·3 menit baca
KOMPAS/INSAN ALFAJRI
Penumpang KRL menunggu perbaikan listrik aliran atas di Stasiun Sudirman Sudimara, Tangerang Selatan, Banten, Senin (1/4/2019). Dua KRL mengalami gangguan di stasiun ini.
Upaya mengurangi gangguan perjalanan kereta listrik ditempuh operator dengan melakukan sejumlah rekayasa agar kereta beroperasi optimal.
JAKARTA, KOMPAS - Rekayasa teknik menjadi pilihan operator PT KAI Commuter Indonesia dalam mengatasi gangguan kereta listrik. Langkah ini diambil menyusul sejumlah keterbatasan seperti ketersediaan suku cadang di negara pembuat kereta listrik.
Sepanjang 2019, sekitar 85 dari 171 gangguan perjalanan kereta rel listrik (KRL) disebabkan kerusakan pada kereta atau sarana.
Direktur Teknik Pemeliharaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) John Robertho Tuman, Rabu (10/4/2019) mengatakan, pihaknya menggandeng perusahaan kereta api asal Jepang yakni JR East dan Tokyo Metro, dalam upaya perawatan dan perbaikan KRL.
Hampir semua dari total 956 unit kereta listrik yang beroperasi di Jabodetabek saat ini merupakan kereta bekas yang dibeli dari operator kereta di Jepang. Seri kereta itu umumnya seri lawas yang digantikan seri terbaru di Jepang.
“Kereta itu kami beli dari Jepang. Usia kereta (saat dibeli) diatas 25 tahun. Disana kereta usia 25 tahun sudah pensiun. Nah, kereta itu yang kami beli. Saat ini, KRL produksi tahun 1985 dan 1993 masih beroperasi di Indonesia,” kata John.
KOMPAS/LASTI KURNIA
KRL dari Jepang yang terdiri atas dua rangkaian yang masing-masing terdiri dari 10 gerbong tiba di Balai Yasa, Manggarai, Jakarta, Rabu (3/8/2011).
Beberapa kali gangguan pada KRL akhir-akhir ini terjadi pada komponen elektrik kereta.
Adapun proses penggantian komponen KRL tidak mudah mengingat pabrik di Jepang sudah tidak memproduksi suku cadang kereta lantaran kereta itu termasuk seri lawas.
PT KCI juga bekerja sama dengan salah satu pabrik di China untuk merekayasa suku cadang dengan fungsi yang sama dengan suku cadang dari Jepang. John optimistis, jika rekayasa ini berhasil, kerusakan kereta bisa diatasi.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan, tahun ini rencananya ada penambahan 192 unit KRL dari Jepang, dan pada 2020 sebanyak 96 unit. Selain itu, juga ada penambahan perjalanan KRL dari 938 menjadi 980 perjalanan per hari.
Stasiun Asean
Sementara, Pemprov DKI bersama PT MRT Jakarta meresmikan nama Stasiun Asean untuk salah satu stasiun layang moda raya terpadu (MRT), Rabu. Peresmian nama stasiun di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, itu sekaligus menandaskan posisi Jakarta sebagai ibu kota Asean.
Semula, stasiun ini hendak dinamai Stasiun Sisingamangaraja.
Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta menandatangani prasasti nama itu. Di podium ia didampingi William P. Sabandar selaku Direktur Utama PT MRT Jakarta; Dato Lim Jock Hoi selaku Sekretaris Jenderal ASEAN; dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Duta besar negara-negara ASEAN menyaksikan penandatanganan prasasti ini.
Tidak jauh dari Stasiun Asean, ada Halte CSW, halte layang untuk bus transjakarta. Sayangnya, halte dan stasiun itu tidak terintegrasi langsung secara fisik. "Saat ini dalam pembangunan harus mengacu pada kata kunci konektivitas. Desain untuk koneksi dengan halte Transjakarta ini sedang kami buat," ucap Anies.