SINGAPURA, RABU - Anthony Sinisuka Ginting punya kesempatan membalas kekalahan dari Kenta Nishimoto, pemain yang menyingkirkannya pada babak pertama Malaysia Terbuka, pekan lalu. Belajar dari kekalahan itu, Anthony akan berusaha mengurangi kesalahan untuk tak lagi dikalahkan pemain Jepang itu.
Tak perlu menunggu lama, peluang itu datang pada babak kedua Singapura Terbuka di Singapore Indoor Stadium, Kamis (11/4/2019). Ini akan menjadi pertemuan keempat Anthony dengan Nishimoto yang dua kali mengalahkannya, termasuk pada babak awal Malaysia Terbuka, dengan skor 21-18, 13-21, 21-23.
Meski memiliki gaya permainan menyerang, tunggal putra Indonesia peringkat kesembilan dunia itu selalu kesulitan menghadapi Nishimoto. Seperti pemain Jepang lainnya, Nishimoto adalah pemain ulet, tak kenal menyerah untuk mengembalikan pukulan meski dalam keadaan sulit. Lawan pun tak akan mudah untuk mendapatkan poin.
“Belajar dari kekalahan di Malaysia, saya harus bermain lebih sabar karena melawan pemain Jepang pasti tak mudah. Saya harus siap capai dan siap susah,” tutur Anthony, dalam laman resmi PP PBSI, setelah mengalahkan Wang Tzu Wei (Taiwan), 21-12, 21-12, pada babak pertama, Rabu.
Pekan lalu, Anthony juga kesulitan mengontrol faktor eksternal, yaitu embusan angin. Padahal, lawan pun mengalami kondisi yang sama. ”Waktu kalah angin, saya bisa enak mainnya. Tetapi, pas menang angin, saya tak bisa mengontrol. Kontrol dia lebih baik pada kondisi tersebut,” jelas Anthony.
Menang angin adalah kondisi saat angin berembus ke arah lawan. Dalam kondisi ini, pukulan lebih sulit dikontrol karena ada dorongan angin. Menghadapi perubahan karena berpindah sisi lapangan itu, pemain harus cekatan mengubah taktik.
Anthony menjadi tunggal putra kedua Indonesia yang lolos dari babak pertama. Dia mengikuti langkah Jonatan ”Jojo” Christie yang menang atas Khosit Phetpradab (Thailand), 21-18, 19-21, 21-18. Jojo, yang naik dari peringkat ke-10 menjadi ke-8 dunia setelah menjadi semifinalis Malaysia Terbuka, akan berhadapan dengan Lee Zii Jia (Malaysia) pada babak kedua.
Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga punya kesempatan menguji kembali kemampuan mereka melawan ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Praveen/Melati bertemu Zheng/Huang setelah mengalahkan Mohamad Arif Abdul Latif/Rusyidina Antardayu Riodingin (Malaysia/Indonesia), 21-12, 21-16.
Ini adalah pertemuan keempat Praveen/Melati dengan ganda yang menjadi juara pada tiga turnamen terakhir ini. Kekalahan pada tiga laga sebelumnya, termasuk semifinal All England, membuat ganda berperingkat ke-10 dunia itu menyimpan rasa penasaran.
Apalagi, Praveen/Melati mendapat match point saat unggul di All England, namun akhirnya kalah 21-13, 22-20, 13-21.
”Sama seperti di All England, kami enggak mau mikir menang atau kalah. Yang penting main semaksimal mungkin dan mengeluarkan penampilan terbaik” kata Melati.
Tiket babak kedua juga didapat Ronald/Annisa Saufika yang menyingkirkan unggulan kedelapan, He Jiting/Du Yue (China), 21-19, 11-21, 21-18. Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga lolo ke babak kedua.