BEKASI, KOMPAS — Balita perempuan bernama Anisa Suci Ardiwibowo (3) menjadi korban penculikan di perumahan Bintara III, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019) pagi. Penculik diduga orang yang pernah melakukan percobaan penculikan di wilayah itu tiga bulan lalu.
Sri Wahyuni (34), nenek kandung korban, saat ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Rabu (10/4/2019) malam, mengatakan, Anisa diculik saat bermain di kompleks Masjid Al-Amin sekitar pukul 10.00 WIB. Tindakan penculikan terekam salah satu kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di beranda masjid.
"Dari gambar di CVTV, sebelum diculik Anisa sempat diajak belanja permen (oleh pelaku). Mereka sempat balik lagi ke masjid, 30 menit kemudian Anisa digendong dan dibawa kabur," kata Sri.
Sri menuturkan, ciri pelaku berdasarkan gambar yang terekam CCTV, merupakan seorang perempuan paruh baya. Perempuan itu mengenakan kerudung hitam, berbaju biru, dan menenteng tas hitam.
Anisa merupakan anak kandung Aprilina Lestari (19). Sejak dilahirkan, Anisa tinggal bersama neneknya dan terpisah dari Aprilina. Aprilina menuturkan, saat Anisa dilahirkan, ayah kandung Aprilina atau suami Sri sempat berencana menjual Anisa. Namun, rencana itu ditolak Sri.
Diawasi ketat
Sumini (47), warga RT/RW 09/010 Perumahan Bintara III, Kelurahan Bintara Jaya, Kota Bekasi, Kamis (11/4/2019), mengatakan, tiga bulan lalu percobaan penculikan pernah terjadi di wilayah itu. Lokasi percobaan penculikan itu berada di lapangan basket Bintara III, yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat Anisa diculik.
Sumini mengatakan, akibat dari percobaan penculikan tersebut, anak-anak di kompleks Bintara III hingga hari ini dilarang bermain di sana. Mereka juga selalu diawasi orangtua saat bermain.
Pengakuan serupa dikatakan Julian Kristian (9), saksi yang melihat langsung percobaan penculikan tiga bulan lalu. Saat itu, dia melihat seorang ibu paruh baya, gigi ompong, berkerudung, dan menenteng sebuah tas hitam, mencoba merayu salah satu balita yang bermain di lapangan basket itu.
"Kami ramai-ramai dorong ibu itu, baru dia lepas. Bocah itu sudah sempat digendong," kata Julian.
Sumini menambahkan, sejak percobaan penculikan itu, anak-anak lebih banyak bermain di Masjid Al-Amin. Tempat itu setiap hari ramai karena merupakan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dari pukul 08.00-pukul 10.00 WIB. Adapun pada siang hingga sore hari, masjid itu digunakan sebagai tempat pengajian bagi warga setempat.
Namun, lanjut Sumini, satu jam sebelum kejadian, pada Selasa, lokasi itu sepi. Tak ada aktivitas warga, selain sejumlah anak kecil yang tengah bermain di sana.
"Saya lewat sepi sekali. Sempat lihat ibu-ibu, sudah agak tua, tetapi tidak ada kecurigaan," kata Sumini.
Sementara itu, ibu kandung Anisa, Aprilina, menuturkan, pada Minggu (7/4/2019) pagi, dia melihat seorang ibu paruh baya mengamen di dekat rumah korban. Perempuan itu berulang kali memperhatikan Anisa.
"Aneh saja karena ada banyak bocah yang lagi bermain. Tatapannya lebih banyak ke Anisa, tetapi saya tidak curiga. Dia baru pergi setelah saya kasih uang," kata Aprilina.
Aprilina tidak bisa memastikan pengamen itu orang yang sama dengan pelaku, karena dia belum melihat rekaman CCTV itu.
Mengumpulkan bukti
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing mengatakan, aparat kepolisian masih mengumpulkan barang bukti di lapangan berupa keterangan saksi dan CCTV yang merekam kasus penculikan itu.
"Pelaku belum teridentifikasi. Kami bersama warga juga sudah sebar informasi kehilangan melalui poster, media sosial, dan media massa," kata dia.
Pantauan pada pukul 16.00 WIB, lokasi tempat penculikan berada di tengah permukiman warga. Di Masjid Al-Amin terpasang tiga buah kamera CCTV. Salah satu dari kamera pengawas itu dipasang tepat di atas lokasi penculikan Anisa. Sekitar 50 meter dari tempat penculikan, terdapat pos keamanan.
Petugas keamanan Perumahan Bintara III, Rusman, mengatakan, pihaknya secara bergantian bersama rekan lainnya mengawasi kompleks itu 24 jam. Pengawasan tak dipusatkan di satu titik, karena petugas piket, bertugas melakukan patroli mengelilingi kompleks.
"Di sini sering terjadi kasus pencurian motor dan penjambretan. Makanya kami keliling," kata dia.
Rusman menambahkan, akses masuk ke kompleks Perumahan Bintara III, dapat diakses melalui empat gang. Setiap gang masuk dilengkapi portal, namun portal itu baru ditutup pada pukul 02.00 WIB.