JAKARTA, KOMPAS — Musisi keroncong era 1980-an, Mus Mulyadi (73), meninggal hari ini, Kamis (11/4/2019). Mus tutup usia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, karena penyakit diabetes yang diidapnya.
Mus Mudjiono, adik kandung Mus Mulyadi, menyampaikan kabar itu kepada Kompas, Kamis sore. Ia mengatakan, Mus Mulyadi telah dirawat sejak Selasa (9/4/2019).
“Dia dirawat sejak dua hari yang lalu karena (kadar) gulanya sempat tinggi. Tadi pagi sekitar pukul 08.00, nafasnya sesak saat ingin ke toilet. Saat sehabis sarapan, saya dengar kabar dari Erick, anaknya, kalau dia sudah meninggal,” ucap Mus Mudjiono yang akrab disapa Nono.
Sore ini, jenazah Mus Mulyadi telah dibawa ke Rumah Duka Dharmais, di Slipi, Jakarta Barat. Dan keluarga kini sedang menunggu anak Mus yang dalam perjalanan ke Indonesia dari Australia.
Mus dikenal sebagai vokalis grup musik pop bernama Favourites Group pada era awal 1970-an. Ia menekuni banyak jalur musik, mulai dari pop, keroncong, hingga campursari. Pada tahun 2000-an, dirinya sempat dijuluki sebagai “Buaya Keroncong” yang kemudian pindah jalur ke musik campursari (Kompas, 06/06/2001).
Pengamat Musik Bens Leo mengatakan, Mus Mulyadi berdedikasi besar terhadap perkembangan musik pop dan keroncong di Indonesia. Mus cukup fenomenal tatkala masih bergabung dengan almarhum A Riyanto di Favorites Group.
Bens menambahkan, Mus juga fenomenal dengan lagu “Rek Ayo Rek”, yakni lagu yang bercerita tentang Kota Surabaya. “Lagu tersebut seakan telah menjadi theme song bagi anak-anak dari Jawa Timur,” tuturnya.
Bens mengenali Mus Mulyadi sebagai seorang teman yang rela berkorban terhadap sesamanya. “Bila Mus tahu seorang teman sedang sakit, maka Mus akan berangkat tanpa peduli sedang ada uang atau tidak,” ujarnya.