Perbaikan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan sosial menjadi fokus kedua pasangan calon dalam debat terakhir pada Sabtu mendatang.
JAKARTA, KOMPAS - Di tengah padatnya jadwal kampanye, kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mempersiapkan diri menghadapi debat terakhir Pemilu 2019 yang digelar Sabtu (13/4/2019). Isu perbaikan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan sosial jadi fokus kedua pasangan calon.
Debat kelima yang akan diikuti kedua pasangan calon (paslon) ini mengangkat tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan, serta industri.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin Arsul Sani, Rabu (10/4/2019) di Jakarta, mengatakan, salah satu isu yang menjadi fokus Jokowi-Amin adalah penguatan ekonomi keumatan. Isu itu adalah konsep yang amat dikuasai Amin.
Seperti debat sebelumnya, dalam debat mendatang, Jokowi akan memaparkan capaian pemerintahannya selama ini. ”Pak Jokowi akan menjawab serangan terkait capaiannya dengan data dan tawaran program baru,” kata Arsul.
Sebagai persiapan debat, tim sukses juga melakukan simulasi debat dan pematangan materi di sela-sela kampanye.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan, sebagai pengusaha, Prabowo dan Sandi telah memahami persoalan ekonomi. Selain peningkatan dunia usaha, paslon ini juga akan menawarkan program kerja untuk perbaikan ekonomi masyarakat.
”Prabowo-Sandi akan menyampaikan gagasan perbaikan ekonomi masyarakat dengan murahnya harga barang kebutuhan pokok. Dalam 100 hari pemerintahan, Prabowo-Sandi akan menurunkan harga bahan pokok dan tarif listrik,” kata Andre.
Sebagai bagian dari persiapan debat, Prabowo akan menggelar pidato kebangsaan pada 12 April di Malang, Jawa Timur. Pidato itu akan memaparkan gagasan di bidang ekonomi.
Pakta integritas
Sepuluh panelis yang menyusun pertanyaan dan dua moderator debat, kemarin, menandatangani pakta integritas. Sepuluh panelis itu adalah Rektor Universitas Airlangga Muhammad Nasih, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Suhartono, dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Herman Karamoy.
Kemudian Dekan FEB Universitas Udayana I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Harif Amali Rivai, Guru Besar Institut Teknologi Bandung Dermawan Wibisono, dosen Community Development Unika Soegijapranata Tukiman Taruno Sayoga, dan Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti. Moderator untuk debat kelima adalah jurnalis TV One, Balques Manisang, dan Tomy Ristanto dari NET TV.
Pakta integritas yang ditandatangani di antaranya berisi komitmen untuk bekerja profesional, efektif, dan efisien. Pakta juga menekankan agar panelis dan moderator memiliki integritas tinggi, jujur, dan tidak memihak kepada salah satu calon di Pilpres 2019. Para panelis ini selanjutnya akan bersama-sama menyusun pertanyaan.
Ketua KPU Arief Budiman berharap pada debat terakhir dalam Pilpres 2019 ini, panelis dapat menyusun pertanyaan dengan disesuaikan pada kondisi dan tantangan Indonesia ke depan, terutama menyangkut persoalan ekonomi yang menjadi hajat hidup masyarakat.
”Semoga publik mendapatkan informasi dan masukan yang dapat digunakan sebagai latar belakang dalam menentukan pilihannya,” ujarnya.