JAKARTA, KOMPAS — Penataan Kali Krukut juga beberapa kali meluap di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, sudah digagas seiring rencana penataan kawasan itu menjadi kawasan khusus pedestrian. Namun, belum ada rencana detail soal realisasi penataan Kali Krukut.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho hanya mengatakan, penataan kali tersebut juga sudah dibahas. Menurut rencana, penataan akan dikerjakan bersama Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. ”Penataan kali ini sudah kami rencanakan juga,” katanya di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Kali Krukut tercatat meluap sehingga menggenangi wilayah Kemang pada Agustus 2017. Luapan ini terjadi karena ada tembok pembatas sungai jebol terkena hantaman arus Krukut yang saat itu deras karena tingginya curah hujan. Luapan air tersebut menggenang hingga ke kafe, butik hingga tempat-tempat usaha di sana.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah merencakan kawasan Kemang menjadi salah satu destinasi wisata. Hal ini dilakukan dengan pembangunan infrastruktur pejalan kaki di Jalan Kemang Raya hingga Kemang I.
Pelebaran trotoar dari 1,5 meter menjadi 4 meter ini akan diikuti pembatasan kendaraan bermotor yang bisa melewati ruas tersebut. ”Konsepnya seperti kawasan Legian di Bali,” kata Hari.
Penataan kawasan itu menjadi destinasi wisata bisa terganggu oleh ancaman luapan Kali Krukut. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah pernah merencanakan pelebaran Kali yang mengalami penyempitan itu.
Pendataan rumah yang berada di bantaran yang akan dilebarkan sudah pernah dilakukan di hulu Krukut di Jakarta Selatan. Namun, saat ini, rencana tersebut tak pernah dibahas lagi.
Dalam pembahasan program-program pengurangan banjir antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta pada rapat laporan pertanggungjawaban pada Senin awal pekan ini pun, penataan Kali Krukut tak disebutkan. Antisipasi banjir yang dibahas di antaranya penyelesaian pembangunan sejumlah waduk dan tanggul.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, sejumlah proyek penanganan banjir tak mencapai target pada 2018, di antaranya pengerjaan tanggul Kamal Muara dan pengadaan lahan untuk waduk. Sejumlah kendala yang dihadapi adalah waktu yang terlalu mepet sejak dari anggaran perubahan dan banyaknya berkas yang tak terkejar untuk dilengkapi.