Pembelian Berjalan, S-400 untuk Turki Dikirim Juli
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
ISTANBUL, RABU - Presiden Tayyip Erdogan mengatakan, pengiriman sistem pertahanan misil S-400 buatan Rusia kemungkinan akan dilakukan mulai Juli nanti seperti dilaporkan oleh koran Sabah. Pembelian ini memosisikan Turki dalam situasi yang bertentangan dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara dan Amerika Serikat.
Sistem pertahanan S-400 tidak sesuai dengan sistem yang dimiliki NATO. Bahkan, Washington menyebutkan pembelian S-400 oleh Turki akan membuat sistem keamanan jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin menjadi rentan bocor. Turki sendiri terlibat dalam produksi F-35.
Kepada jurnalis yang turut serta dalam pesawatnya dari lawatan ke Rusia, Erdoga mengatakan, dirinya dan menteri luar negeri terus mendapat pertanyaan tentang pembelian S-400 dan mendapat tekanan untuk membatalkannya.
“Kami jawab bahwa “pembelian ini sudah dilakukan, semuanya sudah berjalan. Pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 akan dimulai Juli, mungkin bisa dimajukan,” kata Erdogan.
Tekanan
Pada Selasa (9/4/2019), pemimpin Komite Hubungan Luar Negeri dan Angkatan Bersenjata Senat AS memperingatkan Turki bahwa sanksi bisa dijatuhkan jika bersikukuh membeli S-400 dari Rusia.
“Pada akhir tahun ini Turki harus memilih apakah akan memiliki pesawat tempur canggih F-35 atau sistem pertahanan rudal darat ke udara S-400 buatan Rusia. Turki harus memilih,” ujar Senator Jim Risch dan Jim Inhofe dari Partai Republik juga Senator Demokrat Bob Menendez dan Jack Reed dalam opini mereka di New York Times.
Bahkan, seperti dikutip BBC 4 April 2019, Wakil Presiden AS Mike Pence menyatakan, pembelian S-400 oleh Turki mengancam keanggotaan negara itu dalam NATO. Sikap itu disebut sebagai “keputusan yang sembrono”. Di antara 29 negara anggota NATO Turki memiliki tentara terbanyak kedua.
Turki sendiri memerlukan S-400 untuk menghadapi ancaman dari pemberontak Kurdi dan militan Islam.
Di Twitter, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, AS harus memilih. Apakah tetap ingin menjadi mitra Turki atau mengorbankan persahabatan dengan bergabung bersama teroris untuk merusak sistem pertahanan sekutu NATO dalam melawan musuh-musuhnya?(REUTERS)