Foto Wajah Lebam Ratna Sarumpaet Membuka Pertemuan dengan Prabowo
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ratna Sarumpaet meminta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal untuk mengirimkan foto-foto wajah lebam dan bengkaknya kepada ajudan dari Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Calon Presiden Prabowo Subianto. Said pun menuruti permintaan Ratna, dan kemudian terjadilah pertemuan antara Ratna dan Prabowo.
Hal itu terungkap saat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal diperiksa sebagai saksi dalam persidangan terdakwa dugaan penyebaran berita bohong, Ratna, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Saksi lain yang hadir, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Puncak Jaya, Papua Barat, Ruben PS Maray Samuel.
Said menjelaskan, pada 28 September 2018, dirinya ditelepon oleh Ratna yang memintanya datang karena Ratna mengaku dianiaya. Said pun mendatangi rumah Ratna di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ratna kemudian menceritakan kronologi penganiayaan dirinya, yang disebut Ratna terjadi di Bandung.
"Setelah Kak Ratna bercerita, dia meminta saya untuk dijembatani bertemu Pak Prabowo. Kak Ratna menganggap saya dekat dengan Prabowo. Saya tidak tahu ternyata (cerita) itu sebuah kebohongan," ujar Said.
Sehari setelah pertemuan itu, Said mulai menjalin komunikasi dengan ajudan Prabowo, Dhani. Said juga mengaku, dirinya telah mengirim tiga foto wajah lebam dan bengkak Ratna -yang didapatnya dari Ratna- kepada Dhani.
"Semua atas permintaan terdakwa. Kak Ratna bilang ke saya, \'Sampaikan, kakak ingin bertemu dan sampaikan juga foto-foto tadi\'," kata Said saat ditanyai Ketua Majelis Hakim Joni terkait tujuan dari pengiriman foto-foto itu.
Dhani kemudian menjawab permintaan Said pada 1 Oktober 2018. Permintaan pertemuan tersebut dipenuhi Prabowo, di Lapangan Polo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, keesokan harinya atau 2 Oktober 2018.
Selain Prabowo, Said menyebut, hadir pula dalam pertemuan itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang.
Tiga pesan
Dalam pertemuan itu, Said mengungkapkan, Prabowo sempat memberikan tiga pesan kepada Ratna. Pertama, kasus penganiayaan itu sebaiknya dilaporkan kepada polisi dan dilakukan visum. Kedua, tidak boleh ada kekerasan dalam negara demokrasi. Ketiga, Prabowo bersedia bertemu Kapolri apabila kasus yang menimpa Ratna tidak terselesaikan.
Terhadap tiga pesan Prabowo itu, Joni menanyakan reaksi Ratna. "Kak Ratna lebih banyak diam," jawab Said.
Setelah pertemuan tersebut, Prabowo menggelar jumpa pers di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang isinya mengabarkan penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet. Said mengaku tidak pernah tahu soal jumpa pers tersebut. Hingga akhirnya, dia mengetahui semua cerita kebohongan itu dari temannya pada 3 Oktober 2018.
"Saat itu, saya ditunjukkan sebuah berita online (dalam jaringan). Saya baru tahu (wajah lebam dan bengkak Ratna) itu karena operasi plastik," tutur Said.