Pertarungan Awal demi Menjaga Masa Depan Pesepak Bola
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 28 sekolah sepak bola bertarung dalam play off Liga Kompas Gramedia U-14 2019 memperebutkan tujuh tiket promosi ke kompetisi utama. Tim-tim itu bertekad besar lolos agar bisa menjaga masa depan pemainnya dengan turut serta ke dalam liga usia dini profesional yang saat ini sangat langka di Indonesia.
Total 28 tim itu terbagi menjadi tujuh grup, masing-masing empat tim dalam satu grup. Setiap tim akan saling bertemu dengan pesaing di grupnya. Setelah itu, dua peringkat teratas di setiap grup akan bertanding memperebutkan tujuh tiket dalam babak gugur.
Tekad besar untuk lolos salah satunya ditunjukkan oleh SSB Cibinong Putra. Tim yang semusim absen dari Liga Kompas, akibat degredasi, itu merindukan kembali berlaga di kompetisi U-14 tersebut. Manajemen Cibinong Putra menargetkan timnya wajib lolos dari babak play off musim ini.
Cibinong Putra sangat serius menjalani play off. Mereka menunjuk pelatih asing asal Kamerun, Owang Abong Crepin. Mantan gelandang klub Persiku Kudus yang sudah melatih SSB sekitar dua tahun itu, ditunjuk untuk mengembalikan Cibinong Putra ke babak utama Liga Kompas.
Hasilnya sangat memuaskan. Cibinong Putra berhasil mengandaskan pesaingnya dalam Grup C, SSB Pondok Bambu, 6-0, pada Minggu (7/4/2019), di Lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur. Para pemain Cibinong Putra tampil menekan sepanjang laga dan memaksa Pondok Bambu banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Kompetisi ini sangat penting untuk anak-anak. Karena Liga Kompas menjanjikan stabilitas. Di sini, pemain bisa bermain di kompetisi dengan manajemen profesional. Dan salah satu yang terpenting dan kurang diperhatikan di Indonesia, tim medis, sangat baik di sini," kata Abong yang aktif sebagai pemain pada 2010.
Abong menyadari betul, Liga Kompas menjadi tempat paling tepat bagi anak asuhnya mengembangkan potensi. "Terutama masalah mental. Anak-anak kami masih belum percaya diri saat bertanding. Itu yang terpenting dilatih di sini. Selain itu fisik untuk mengikuti kompetisi panjang juga dibutuhkan," tambahnya.
Manajemen Cibinong Putra tertarik menggunakan jasa Abong karena pengalamannya di Liga Indonesia. Selain memahami kultur sepak bola nasional, Abong juga terkualifikasi karena memiliki lisensi kepelatihan C AFC.
"Dia memang diproyeksikan membawa tim promosi ke Liga Kompas. Kami sangat berharap lolos karena liga ini bertunjuan mendidik pemain. Untuk menjaga masa depan pemain agar tetap disiplin dan menghargai sepak bola," kata Wakil Manajer Cibinong Putra, Jamaluddin.
SSB Tajimalela FA juga bertekad serupa. Tajimalela ingin merasakan atmosfer Liga Kompas. Mereka sudah empat tahun mengikuti play off, tetapi selalu tersingkir dan akhirnya hanya menjadi penonton. "Sudah cukup empat musim hanya menjadi penonton karena gagal di play off. Musim ini kami sangat ingin lolos," kata asisten pelatih Tajimalela Sabtyo Arman.
Kemarin menjadi awal baik tim asal Bekasi tersebut. Mereka berhasil menang 2-0 dalam pertarungan sengit hingga menit akhir melawan mantan tim Liga Kompas, FU 15 Football Academy. Dua gol Tajimalela lewat M. Mishbah Al-Mashuri dan Ahmad Alif, baru hadir saat 15 menit terakhir.
Target lolos ke Liga Kompas wajib dipenuhi Tajimalela. Menurut Tyo, saat ini ada kekosongan kompetisi di jenjang U-14. Jika mereka tidak lolos, pemain kelahiran 2006 akan kesulitan mencari kompetisi usia dini lain.
“Adanya PSSI kan U-15. Jaraknya terlalu jauh. Nanti anak-anak tidak sesuai jenjangnya. Kami harus lolos agar anak-anak punya alasan latihan setiap minggu. Kalau tidak, anak-anak males latihan," sebut Tyo.
Cibinong Putra untuk sementara memuncaki klasemen Grup C dengan tiga poin. Tajimalela menyusul di peringkat kedua, hanya tertinggal agresivitas gol. Sementara itu, Pondok Bambu dan FU 15 harus bekerja keras di dua pertandingan grup tersisa karena belum menghasilkan poin.
"Kualitas pemain kurang merata saat laga tadi. Pemain kami mampu menahan hingga akhir babak kedua. Tetapi permainan mulai goyah saat 15 menit terakhir saat pelapis dimainkan. Kami akan memperbaiki kualitas cadangan dalam laga selanjutnya," kata pelatih FU 15 Handri Gunawan.