Pengiriman Logistik ke Daerah Terpencil Mulai H-7 Pemilu
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan memprioritaskan pengiriman logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Dengan mempertimbangkan kesulitan medan dan waktu tempuh, pengiriman logistik ke daerah terpencil sudah mulai dilakukan tujuh hari sebelum pemilu atau H-7 pemilu.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan memprioritaskan pengiriman logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Dengan mempertimbangkan kesulitan medan dan waktu tempuh, pengiriman logistik ke daerah terpencil sudah mulai dilakukan tujuh hari sebelum pemilu atau H-7 pemilu.
Salah satu daerah sulit yang menjadi prioritas adalah Kecamatan Pulau Sembilan di Kabupaten Kotabaru, yang merupakan daerah kepulauan terdepan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Pusat Kecamatan Pulau Sembilan yang berada di Pulau Marabatuan berjarak 82 mil dari Kotabaru. Dalam kondisi normal, waktu tempuh ke sana dengan kapal laut lebih kurang 11 jam.
Ketua KPU Provinsi Kalsel Sarmuji mengatakan, keperluan logistik pemilu untuk Pulau Sembilan sudah dihitung dan dikemas. ”Rencananya H-7 sudah mulai didistribusikan dari pusat kabupaten ke pusat kecamatan,” ujarnya di Banjarmasin, Senin (8/4/2019).
Untuk pengiriman logistik pemilu ke Pulau Sembilan, KPU Kalsel berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut. Rencananya logistik akan dibawa dengan menggunakan kapal milik TNI AL supaya lebih aman. Hal itu mengingat kondisi cuaca sekarang ini juga tidak menentu. ”Kami sudah mengantisipasi hambatan dalam pengiriman logistik ke sana,” katanya.
Selain daerah kepulauan, daerah pelosok di Pegunungan Meratus juga menjadi prioritas dalam pengiriman logistik pemilu, sebab beberapa desa di antaranya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Pada H-3 logistik diharapkan sudah sampai ke pusat kecamatan terjauh sehingga pada H-1 semuanya sudah sampai ke tempat pemungutan suara (TPS).
Untuk pemilu 2019, daftar pemilih tetap (DPT) di Kalsel berjumlah 2.869.337 orang. Warga pemilih itu akan menyalurkan hak pilihnya pada 17 April nanti di 13.000 lebih TPS yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Sosialisasi
Di samping memastikan pemenuhan dan kelancaran distribusi logistik pemilu, KPU Kalsel juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat pemilih di waktu tersisa ini. Harapannya, target tingkat partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen bisa tercapai.
”Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilih melalui berbagai instrumen, misalnya lewat seni rupa, seni musik, olah raga, dan nonton bareng,” kata Edy Ariansyah, anggota KPU Kalsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia.
Menurut Edy, pihaknya juga melakukan pendidikan kepada masyarakat pemilih melalui relawan demokrasi yang bergerak dari pintu ke pintu. Para relawan itu langsung menyentuh basis-basis pemilih, seperti pemilih perempuan, komunitas keagamaan, kaum marjinal, dan disabilitas.
”Yang terpenting itu masyarakat mengetahui hari dan tanggal pemungutan suara. Kami mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya tanpa politik uang demi menghadirkan pemilu yang demokratis,” kata Edy.
Yang terpenting itu masyarakat mengetahui hari dan tanggal pemungutan suara. Kami mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya tanpa politik uang demi menghadirkan pemilu yang demokratis