JAKARTA, KOMPAS — Dalam kampanye akbarnya, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, berjanji akan menyerahkan sisa hidupnya kepada rakyat Indonesia. Ia juga meminta dukungan rakyat untuk bersama-sama memperbaiki kondisi bangsa dan negara.
Prabowo bersama calon wakil presidennya, Sandiaga Salahuddin Uno, menyelenggarakan kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019) pagi. Turut hadir dalam kampanye tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pimpinan partai politik koalisi Indonesia Adil Makmur, dan sejumlah ulama.
Dalam pidatonya, Prabowo berjanji akan menyerahkan seluruh sisa hidupnya kepada rakyat Indonesia. Ia bersumpah akan membangun pemerintahan yang sebersih-bersihnya serta tidak akan memperkaya diri, keluarga, dan rekan-rekannya.
”Usia saya sudah 68 tahun, sudah terlalu banyak yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada saya. Saya bertekad, sisa hidup saya untuk rakyat,” ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan, kebahagiaannya adalah jika bisa melihat kekayaan Indonesia kembali dinikmati oleh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkannya, ia meminta kepada pendukungnya untuk bekerja keras, 10 hari menjelang jelang hari pencoblosan.
Ia menyerukan agar hari pencoblosan tersebut dimaknai sebagai hari kebangkitan Indonesia. ”Kita kerja keras, (datang) ke RT-RT. Periksa nama-nama ’hantu’. Jangan malas, periksa ya,” kata Prabowo.
Prabowo menyatakan, kebahagiaannya adalah jika bisa melihat kekayaan Indonesia kembali dinikmati oleh rakyat Indonesia.
Sebagai manusia biasa, Prabowo mengatakan kadang takut jika tidak dapat memenuhi harapan besar rakyat kepadanya. Oleh karena itu, ia memohon kepada seluruh pendukungnya untuk memberikan tenaga dan keberanian. Ia mengajak mereka untuk bersama-sama mewujudkan perbaikan bangsa dan negara.
”Kalau kalian menderita, saya menderita. Kalau kau susah, aku juga susah,” katanya.
Prabowo mengklaim, kegiatan ini merupakan rapat akbar terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Antusiasme pendukung yang datang sejak Sabtu (6/4/2019) malam dianggap Prabowo sebagai bentuk pernyataan sikap. Mereka merupakan perwakilan dari rakyat yang mengharap perbaikan dan perubahan.
Prabowo dan Sandi mengawali rangkaian kampanye akbarnya dengan shalat Subuh dan zikir bersama. Keduanya tiba di panggung utama sekitar pukul 04.30. Seusai shalat dan zikir, Prabowo, Sandi, dan Anies sempat menyapa para pendukungnya.
Antusiasme pendukung yang datang sejak Sabtu (6/4/2019) malam dianggap Prabowo sebagai bentuk pernyataan sikap. Mereka merupakan perwakilan dari rakyat yang mengharap perbaikan dan perubahan.
Ketua parpol koalisi yang hadir dalam kampanye akbar adalah Ketua Umum Partai Amanat Zulkifli Hasan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Sohibul Iman. Adapun Partai Demokrat diwakili oleh Wakil Ketua Umum Syarif Hasan dan Partai Berkarya oleh Sekretaris Jenderal Priyo Budi Santoso.
Gerakan TPS
Dalam pidatonya, Sandiaga menyerukan gerakan TPS (Tusuk Prabowo-Sandi) pada 17 April mendatang. Hal itu sebagai prasyarat agar harga bahan-bahan pokok turun dan lapangan kerja terjaga.
Sandi berjanji akan menyelesaikaan sejumlah masalah yang disampaikan rakyat dalam kunjungannya ke lebih dari 1.500 daerah. Ibu Ida dari Bali, misalnya, mengatakan terbebani dengan biaya listrik, Ibu Lis di Cibitung mencemaskan lapangan pekerjaan, sedangkan Agus yang merupakan petani tomat di Malang mengeluhkan harga jual yang anjlok.
”Kami ingin sampaikan kepada mereka semua bahwa Prabowo-Sandi akan berikan solusi permasalahan ekonomi kita,” katanya.