Ternakopi, Bisnis Baru Kaesang
Mulai aja dulu. Memang, bisnis yang terbaik adalah bisnis yang dimulai (dirintis). Begitulah yang dilakukan oleh Kaesang Pangarep (24) sebagai pebisnis muda yang terus melebarkan bisnisnya, khususnya di dunia kuliner.
Setelah membuka 78 outlet Sang Pisang di 26 kota di Indonesia, kini Kaesang melirik dunia kopi. Bukan tanpa rencana, hadirnya kedai kopi dengan brand Ternakopi telah dipikirkan dalam setahun belakangan.
Ternakopi yang berlokasi di sebelah kiri Alfamidi Raya Cipayung, Jakarta Timur, resmi dibuka pada Sabtu (6/4/2019). Dengan ditemani kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang secara langsung membuat acara pemotongan pita untuk meresmikan bisnis barunya itu.
Tak seperti brand kopi lainnya, Ternakopi hadir dengan logo banteng yang terdiri dari biji kopi sebagai wajah serta daun kopi sebagai telinga. ”Ada juga ini dua tanduk, biar ngeri,” kata Kaesang.
Meski mengaku bukan pencinta kopi, karena pernah belajar menjadi barista, Kaesang ingin ilmunya tak hanya sekadar menjadi teori. Kaesang belajar menjadi barista di Esperto Barista Course, Jakarta Barat, pada Maret 2018.
Mengusung tagline (slogan) ”Karena Ini Kopi Terenak”, Ternakopi hadir dengan fokus penjualan pada cold brew coffee. Selain karena penyajian yang cepat dan sederhana, pasar cold brew coffee pun diakui Kaesang belum banyak yang menggarap.
”Biasanya cold brew coffee, kan, hanya menyajikan dua varian rasa, original dan kopi susu. Tapi kami hadir dengan 10 varian rasa yang merupakan racikan kami sendiri dan menjadi pembeda,” ujar Kaesang saat meresmikan outlet perdananya.
Varian rasa yang ditawarkan adalah original, gula jawa, hazelnut, karamel, taro, teh hijau, cokelat, mint, vanila, dan avocado. Harga per botolnya (250 mililiter) dibanderol senilai Rp 20.000.
Strategi hadir dengan berbagai varian rasa memang berhasil menimbulkan rasa penasaran para konsumen, salah satunya Eka Merdeka (34). Rasa penasaran ini telah membawa Eka datang langsung dari Cikarang, Bekasi.
”Saya sudah beberapa hari lihat-lihat Ternakopi ramai di sosial media (Instagram). Saya penasaran dengan rasa green tea, biasanya, kan, latte atau teh, tapi ini kopi. Rasanya unik dan harganya standar untuk kopi,” ujar Eka sambil meneguk kopi.
Eka pun melihat sosok Kaesang merupakan inspirasi bagi anak muda lainnya. Ia menilai, kegigihannya dalam dunia bisnis patut diteladani oleh kaum muda untuk terus berjuang.
Tak hanya Eka, ratusan konsumen pun terus berdatangan. Dalam waktu sekitar enam jam, Ternakopi sudah menjual sekitar 600 botol. Ke depan, target penjualan diharapkan dapat mencapai 1.000 botol per hari.
Selain itu, Kaesang pun menargetkan untuk membuka sekitar 15 outlet di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. Sementara target dalam tahun ini, akan ada 100 outlet di seluruh Nusantara.
”Kami pun berharap dapat membukanya di luar negeri. Sementara ini kami merencanakan untuk membuka di Singapura dan Filipina dalam waktu secepatnya,” ujar Kaesang.
Cepat
Penyajian yang cepat memang menjadi salah satu yang diunggulkan Ternakopi dalam melayani para konsumen. Dibantu oleh dua barista, Rizky (19) dan Hoirul Anwar (19), Ternakopi dapat disajikan dalam waktu sekitar 1 menit.
”Cold brew coffee, kan, memang penyajiannya cepat. Kami tinggal memadukan kopi yang sudah difermentasi dengan susu serta sirup, kemudian dikocok,” tutur Rizky.
Keunggulan lainnya, Hoirul menyampaikan, cold brew coffee dapat disimpan tiga hingga empat hari di dalam kulkas. ”Jadi dapat diminum sedikit-sedikit, enggak harus langsung dihabiskan,” katanya.
Tak hanya itu, Ternakopi juga berkolaborasi dengan Cashlez, yaitu perusahaan payment aggregator. Hubungan Masyarakat Cashlez Devi Febriana menyampaikan, melalui sistem pembayaran ini, para konsumen akan lebih dimudahkan.
”Konsumen dapat membayar secara cash atau pun elektronik, baik dengan kartu kredit, debit, Linkaja, serta Ovo. Dengan demikian, para konsumen akan lebih nyaman saat membeli Ternakopi,” ujar Devi.
Peluang dan inovasi
Dalam kesempatan yang sama, Co Founder PT Sang Khadir Indonesia, Ansari Kadir mengatakan, dalam membuka bisnis, kita harus terus melihat peluang dan melakukan inovasi. Jika tidak, bisnis itu tidak akan bertahan lama.
”Kami terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memancing di kolam yang sudah jelas ada ikannya. Maka, pemilihan di Cipayung, Jakarta Timur, pun telah melalui survei sekitar enam bulan untuk melihat prospek,” tutur Ansari.
Selain itu, Ansari mengatakan, dalam setiap dua bulan sekali, Ternakopi akan meluncurkan varian rasa baru agar terus menarik bagi masyarakat. Penjualannya pun tak terbatas dengan bentuk kontainer.
”Outlet pertama ini hadir dengan konsep kontainer karena memang disesuaikan dengan UMKM lain di Alfamidi. Nantinya, kami juga akan membuka dalam bentuk kafe ataupun gerobak (foodtruck) untuk lebih mengenalkan brand Ternakopi,” kata Ansari.
Saat ini, Sang Pisang dan Ternakopi memang menjadi dua brand yang dinaungi oleh PT Sang Khadir. Namun, ke depan, Ansari menjanjikan, akan ada lima brand makanan dan minuman lain yang segera meramaikan pasar Indonesia.