Hoaks dapat berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Bahkan, bisa mengikis modal sosial. Untuk itu, upaya memerangi hoaks perlu terus dilakukan dari berbagai pihak termasuk dari mahasiswa yang akrab dengan media sosial.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat menghadiri sarasehan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat, Sabtu (6/4/2019).
PONTIANAK, KOMPAS — Hoaks dapat berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, bahkan bisa mengikis modal sosial. Untuk itu, upaya memerangi hoaks perlu terus dilakukan dari sejumlah pihak, termasuk dari mahasiswa yang akrab dengan media sosial.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji saat menghadiri sarasehan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat, Sabtu (6/4/2019), di Pontianak, mengatakan, hoaks bisa juga disebarkan oleh orang-orang yang berpendidikan. Bahkan, yang membuat hoaks juga bisa dilakukan oleh orang berpendidikan.
Menjelang pemilu, hoaks banyak di media sosial dan menyebar di masyarakat. Maka, diperlukan klarifikasi untuk meluruskan informasi yang salah. Perlu ada penjelasan tentang duduk soal yang sebenarnya terjadi secara rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
”Mahasiswa harus jadi pemilih yang cerdas dan rasional. Untuk menghindari hoaks, lihat visi dan misi, baik calon anggota legislatif maupun calon presiden. Visi misi calon rasional atau tidak. Jika itu dijadikan pertimbangan, berita hoaks di mana pun tidak akan berpengaruh,” paparnya.
Sekarang ini banyak berita hoaks bertebaran di masyarakat mengenai para calon presiden dan wakil presiden. Isu yang dibawa dalam kampanye hendaknya dikritisi karena ada juga yang tidak mencerdaskan masyarakat. Politik pun tidak akan maju jika hoaks terus bertebaran seperti sekarang ini.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Sarasehan Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan Barat, Sabtu (6/4/2019).
”Mahasiswa diharapkan menjadi motor dalam meluruskan informasi yang tidak benar di media sosial. Hoaks-hoaks yang bertebaran ditangkal. Jangan dibiarkan sehingga dapat merusak pikiran masyarakat,” kata Sutarmidji.
Modal sosial
Komisioner Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalbar, Faisal Riza, mengatakan, hoaks bisa mengikis modal sosial di masyarakat. Orang bisa menjadi tidak menghargai perbedaan karena termakan isu hoaks. Itulah bahayanya hoaks sehingga perlu terus ditangkal, termasuk oleh mahasiswa.
Hoaks bisa mengikis modal sosial di masyarakat. Orang bisa menjadi tidak menghargai perbedaan karena termakan isu hoaks. Itulah bahayanya hoaks.
Sebagai generasi milenial yang akrab dengan dunia digital dan media sosial, peran mahasiswa sangat strategis dalam memerangi hoaks. Mereka diharapkan menjadi motor dalam meluruskan informasi di media sosial sangat diperlukan.
”Mereka juga diharapkan bisa terjun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman bahwa hoaks merupakan masalah serius sebab dampaknya bisa merusak persatuan di Tanah Air. Masyarakat perlu diberi pencerahan cara mengidentifikasi apakah suatu isu termasuk hoaks atau tidak,” ujarnya.
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA
Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat, Faisal Riza.
Apalagi, mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Masa depan bangsa ini ada di tangan mereka juga sehingga mereka perlu dilibatkan untuk menangkal hoaks.
Selain mendorong mahasiswa dalam menangkal hoaks, elemen masyarakat lainnya juga dalam berbagai kesempatan telah didorong untuk ikut menangkal hoaks. Sebagai contoh, tokoh masyarakat dan agama sering didorong untuk ikut menjaga ketertiban dengan menangkal hoaks di masyarakat.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Ajun Komisaris Besar Donny Charles Go mengatakan, upaya menangkal hoaks juga terus dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban. Upaya itu, selain dari internal kepolisian, juga melalui para tokoh masyarakat dan agama.
Sosialisasi itu dilaksanakan agar masyarakat paham bahwa banyak pihak yang hendak memecah belah masyarakat melalui hoaks. Jika masyarakat memahami duduk soalnya, harapannya tidak mudah terprovokasi informasi-informasi hoaks. Jadi, persoalan hoaks itu perlu juga dijelaskan seperti itu kepada masyarakat sehingga mereka mengetahui secara utuh persoalan yang sedang dihadapi.