Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo melakukan kampanye tertutup di Sumatera Utara, Jumat hingga Sabtu (5-6/4/2019). Jokowi memilih berkampanye di dua kabupaten di pantai timur Sumut yakni di Deli Serdang dan Asahan. Wilayah pantai timur Sumut merupakan kawasan yang sulit dimenangkan Jokowi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, melakukan kampanye tertutup di Sumatera Utara, Jumat hingga Sabtu (5-6/4/2019). Jokowi memilih berkampanye di dua kabupaten di pantai timur Sumut, yakni di Deli Serdang dan Asahan. Wilayah pantai timur Sumut merupakan kawasan yang sulit dimenangi Jokowi.
Kampanye pertama dilakukan di Gedung Futsal Kompleks Gedung Serbaguna Pemprov Sumut di Jalan William Iskandar, Deli Serdang, Jumat malam. Ribuan pendukung Jokowi yang mengenakan baju putih memadati halaman dan jalan di luar gedung. Saat Jokowi datang sekitar pukul 22.00, mereka berteriak sambil mengibarkan bendera merah putih kecil.
Jokowi pun langsung memulai pidato politiknya di panggung berbentuk bulat di tengah massa pendukung. Di sana tampak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly; Ketua Tim Kampanye Daerah Joko Widodo-Ma’ruf Amin Sumut Ivan Batubara, menantu Jokowi, Bobby Nasution, dan para ketua partai pengusung tingkat provinsi.
”Saya ingatkan Bapak-Ibu, dulu tahun 2014 di Sumut, Jokowi-Jusuf Kalla menang 55 persen. Pada tahun ini, menurut hitungan saya, Jokowi-Amin harusnya (mendapat) lebih dari 65 persen,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, saat ini ia sudah menjadi bagian dari keluarga Sumut karena menantunya merupakan orang Sumut, yakni Bobby Nasution. Ia pun mengajak Bobby naik ke atas panggung. ”Saya sekarang sudah punya anak, Bobby Nasution. Kalau nanti di sini (perolehan suara) tidak tambah, awas!” kata Jokowi disambut tawa para pendukungnya.
Saya sekarang sudah punya anak, Bobby Nasution. Kalau nanti di sini (perolehan suara) tidak tambah, awas!
Dalam pidato politiknya yang berlangsung selama lebih kurang 22 menit itu, Jokowi juga mempromosikan rencananya untuk menerbitkan tiga kartu untuk program kesejahteraan sosial, yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako.
Jokowi juga meminta para pendukungnya mengantisipasi berita bohong yang menyerang dirinya, khususnya terkait dengan isu agama.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Japorman Saragih mengatakan, dalam sisa masa kampanye kurang dari dua minggu ini, Sumut menjadi salah satu wilayah yang menjadi target untuk menggenjot suara Jokowi-Amin. Mereka pun menargetkan perolehan suara 65 persen dari 9,42 juta pemilih di Sumut.
Untuk menaikkan elektabilitas di Sumut, kata Japorman, mereka berfokus menggarap suara di pantai timur Sumut. Lebih dari 50 persen penduduk Sumut berada di pantai timur yang terdiri dari Medan, Binjai, Deli Serdang, Langkat, Batubara, Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, dan Labuhanbatu Utara. ”Karena itu, agenda kampanye Jokowi di Sumut dilaksanakan di Deli Serdang dan Asahan,” ujarnya.
Japorman mengatakan, persaingan pilpres di pantai timur Sumut cukup ketat. ”Namun, kami tetap optimistis menang di wilayah itu, tetapi perolehan suara di pantai timur kemungkinan 50-51 persen,” ujar Japorman.
Japorman mengatakan, pantai timur Sumut menjadi salah satu wilayah yang sulit dimenangkan. Menurut dia, di wilayah itu Jokowi-Amin diserang isu agama dan berita bohong.
Berbeda dengan pantai timur, di dataran tinggi Toba, pantai barat Sumut, dan Kepulauan Nias, Japorman optimistis Jokowi-Amin menang dengan perolehan suara di atas 85 persen. Pada Pilpres 2014, Jokowi-Kalla menang di wilayah itu dengan perolehan lebih dari 80 persen. ”Dengan pembangunan kawasan Danau Toba yang gencar selama lima tahun belakangan, kami yakin perolehan suara di wilayah itu bisa meningkat,” katanya.