Saatnya Jojo Buktikan Diri
Untuk pertama kali Jonatan Christie mampu mengalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia Kento Momota. Saatnya membuktikan diri karena jalurnya menuju juara dipenuhi pemain bintang.
KUALA LUMPUR, KAMIS — Jonatan ”Jojo” Christie berpeluang menaklukkan pemain-pemain bintang dalam turnamen Malaysia Terbuka. Kesempatan itu terbuka setelah Jojo menyingkirkan unggulan teratas, Kento Momota, pada babak kedua.
Jojo mengalahkan Momota di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (4/4/2019). Tunggal putra Indonesia peringkat ke-10 dunia itu menang, 22-20, 21-15, setelah selalu kalah pada dua pertemuan sebelumnya.
Dua kekalahan itu, serta status Momota sebagai tunggal putra nomor satu dunia, tak membebani Jojo. Dia terus menekan Momota hingga pemain Jepang itu banyak membuat kesalahan, terutama pada gim kedua.
Juara dunia 2018 ini terlihat tak tampil dengan kemampuan terbaiknya dengan akurasi tinggi, lincah, dan cerdik memilih jenis pukulan. Momota beberapa kali kehilangan poin karena gagal dalam permainan net atau smes jatuh di luar lapangan.
”Saya hanya berusaha tampil tanpa beban. Kesempatan itu yang saya ambil. Puji Tuhan, hari ini saya bermain dengan baik, sedangkan Momota sebaliknya,” kata Jonatan, yang kalah dari Momota pada All England 2016 dan Hong Kong Terbuka 2018.
Lepas dari Momota, Jojo akan bertemu peringkat keempat dunia, Viktor Axelsen (Denmark), pada perempat final, Jumat. Axelsen merupakan juara dunia 2017.
Jika bisa melewati Axelsen, yang unggul 2-0 dari dua pertemuaan pada 2018, Jojo berpeluang melawan pemain top lainnya, yaitu Chen Long (China), pada semifinal. Meski telah melewati masa keemasan, Chen Long masih menjadi tunggal putra nomor dua China di bawah Shi Yuqi, yang juga lolos ke perempat final.
Jika bisa melewati rintangan yang ditentukan lewat undian sebelum turnamen, ini adalah momen bagi Jojo untuk memenangi persaingan dengan para ”raksasa” tunggal putra. Apalagi pemain berusia 21 tahun itu menjadi satu-satunya andalan tunggal putra di Malaysia Terbuka. Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana Mustofa, dan Tommy Sugiarto telah tersingkir pada babak pertama.
”Saya rasa yang terpenting bukan faktor apakah pantas diandalkan di sini, melainkan bagaimana saya siap menghadapi siapa pun. Saya fokus satu per satu agar bisa mengatasi setiap masalah yang ada,” tutur Jojo melalui Humas PP PBSI.
Jika bisa mengalahkan pemain-pemain top dalam satu turnamen, Jojo menyamai prestasi Anthony saat menjuarai China Terbuka 2018. Saat itu, Anthony langsung mengalahkan Lin Dan pada babak pertama. Disusul Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, dan Momota di final.
Setelah membuat kejutan pada 2018—Anthony juara China Terbuka dan Jojo meraih emas Asian Games—kedua atlet itu dituntut konsisten untuk mengalahkan pemain-pemain top dunia.
Salah satu tolok ukurnya, seperti dikatakan pelatih tunggal putra Hendry Saputra Ho, adalah (minimal) mencapai semifinal. Jojo baru mencapai semifinal pada Indonesia Masters dari empat turnamen pada 2019, sementara Anthony ke semifinal Swiss Terbuka dari lima turnamen.
Bersaing
Setelah ganda putri dan campuran, ”perang saudara” sesama pemain Indonesia kali ini terjadi pada ganda putra. Dua pasangan terbaik pelatnas, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akan bertemu pada perempat final.
Pada babak kedua, Kevin/Marcus menang atas Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), 21-8, 21-19. Adapun Fajar/Rian mendapat perlawanan ketat pasangan Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng, 21-15, 22-24, 21-18.
Ini menjadi pertemuan keempat mereka dan yang kedua pada 2019. Dari tiga pertemuan sebelumnya, Fajar/Rian hampir mengalahkan Kevin/Marcus pada final Asian Games 2018 dan perempat final Indonesia Masters 2019.
Di paruh bawah, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mempertahankan performa mereka setelah menjuarai All England, Maret. Mereka lolos ke perempat final setelah menang atas Chooi Kah Ming/Low Juan Shen (Malaysia), 21-18, 21-12.
Ganda senior peringkat keempat dunia itu akan bertemu unggulan kedua, Li Junhui/Liu Yuchen (China). Meski tujuh kali kalah dari 10 pertemuan, Hendra/Ahsan memenangi pertemuan terakhir pada perempat final Indonesia Masters. Mereka menang, 21-16, 21-12.
Persaingan sesama pemain pelatnas ganda campuran pada babak kedua dimenangi Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow. Mereka menang atas Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 19-21, 21-18, 21-19.