Jalan City Lebih Terjal
Perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini, antara Manchester City dan Liverpool, kian sengit. Dengan selisih satu poin di antara kedua tim, kejutan masih bisa terjadi.
MANCHESTER, RABU — Manchester City kembali ke puncak klasemen Liga Inggris setelah mengalahkan Cardiff City, 2-0, di Stadion Etihad, Kamis (4/4/2019) dini hari WIB. Meski unggul satu poin di atas Liverpool, jalan City dalam 37 hari ke depan akan jauh lebih terjal.
Kemenangan atas Cardiff membuat City bisa mengantongi 80 poin, sedangkan Liverpool memiliki 79 poin. City melewati laga tandang itu dengan mudah. Gelandang Kevin De Bruyne yang sudah kembali tampil penuh setelah cedera langsung mencetak gol pada menit ke-6 dan Leroy Sane mencetak gol kedua City pada menit ke-44.
Cardiff memang merupakan tim yang berada di peringkat ke-18 dan terancam terdegradasi. Kemenangan City pada laga itu pun dapat dengan mudah diprediksi sebelum laga berlangsung. Namun, Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan, saat ini tidak ada lawan yang mudah dan timnya tidak boleh lagi melakukan kesalahan.
Menjaga keunggulan poin atas Liverpool dan mempertahankan kesempurnaan menjadi harga mati bagi City. ”Kalau dalam laga-laga berikutnya kami kehilangan poin, kami tidak akan bisa menjadi juara,” kata Guardiola yang sampai mengumpat ketika Liverpool mencetak gol kemenangan pada menit-menit akhir saat mengalahkan Tottenham Hotspur 2-1 pada akhir pekan lalu.
Perebutan gelar juara semakin sengit karena City dan Liverpool masing-masing tinggal menyisakan enam laga terakhir di Liga Inggris hingga 12 Mei mendatang. Jika berhasil memenangi keenam laga terakhir itu, City akan mengumpulkan total 98 poin. Sementara Liverpool hanya bisa mengemas total 97 poin. Artinya, City tidak akan menoleransi hasil imbang pada enam laga terakhirnya.
Namun, jadwal laga yang harus dijalani City cukup membuat Guardiola mengerutkan dahi. City masih harus menghadapi lawan-lawan yang relatif lebih tangguh dibandingkan calon lawan Liverpool. Mereka akan menghadapi Crystal Palace, Spurs, Manchester United, Burnley, Leicester City, dan Brighton and Hove Albion. Spurs dan MU akan bisa menjadi lawan yang merepotkan.
Itu baru jadwal di Liga Inggris, belum termasuk jadwal ajang Piala FA dan Liga Champions. Akhir pekan nanti City akan menghadapi Brighton and Hove Albion pada laga semifinal Piala FA. Mereka tidak akan melewatkan peluang untuk meraih trofi Piala FA demi mempertahankan peluang menjadi tim peraih status quadruple atau memenangi empat trofi dalam semusim.
Menariknya, City akan bertemu Spurs sebanyak tiga kali selama bulan April. Dua laga kontra Spurs lainnya akan mereka jalani pada laga perempat final Liga Champions pada pekan kedua dan ketiga April. Pada laga lainnya Kamis kemarin, Spurs mengalahkan Crsytal Palace 2-0 di Stadion Tottenham Hotspur, kandang baru mereka. City perlu waspada karena stadion baru itu memberi Spurs gairah baru.
Dengan demikian, City harus menjalani dua laga dalam sepekan tanpa melakukan kesalahan hingga akhir musim nanti. Tantangan yang cukup ambisius sehingga tidak mengherankan jika Guardiola lalu meminta pemainnya untuk melupakan target mengejar quadruple sebelum laga kontra Cardiff.
Fokus menghadapi laga demi laga jauh lebih penting seperti yang pernah ia sampaikan waktu pertama kali ia diperkenalkan kepada publik sebagai pelatih City pada awal Juli 2016. ”Kami harus bisa bermain bagus. Setelah itu memenangi satu laga lalu laga kedua dan seterusnya,” kata Guardiola mengenai prioritasnya waktu itu seperti dilansir laman The Guardian.
Beban lebih ringan
Sementara Liverpool memiliki beban yang lebih ringan karena hanya tinggal fokus bertarung di Liga Inggris dan Liga Champions. Dari enam lawan yang akan mereka hadapi, hanya Chelsea yang merupakan tim peringkat lima besar. Chelsea pun sudah menebar ancaman setelah melibas Brighton and Hove Albion 3-0, Kamis kemarin.
Lima lawan lainnya adalah Southampton, Cardiff, Huddersfield Town, Newcastle United, dan Wolverhampton Wanderers. Liverpool juga akan menghadapi Porto pada babak perempat final Liga Champions.
Sama seperti Guardiola, Pelatih Liverpool Juergen Klopp pantang meremehkan setiap lawannya. Southampton, lawan yang akan mereka hadapi, Sabtu (6/4/2019) dini hari WIB, merupakan tim peringkat ke-16. Namun, Klopp sedikit cemas karena reputasi Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl.
”Dia (Hasenhuettl) melakukan hal yang luar biasa. Keputusannya untuk memainkan para pemain muda sangat berani,” ujar Klopp. Oleh karena itu, Klopp sudah bisa membayangkan betapa sulitnya laga itu nanti. Apalagi bek Virgil van Dijk yang juga mantan pemain Southampton masih diragukan bisa tampil karena cedera. (AFP/REUTERS)