Pertarungan Houston Rockets vs Los Angeles Clippers yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles, California, Rabu (3/4/2019) malam waktu Amerika Serikat atau Kamis siang WIB, menjadi bayangan pertarungan di babak play off NBA 2019 nanti. Babak play off NBA 2019 tinggal hitungan hari.
Sejauh ini posisi Houston Rokcets dan LA Clippers sepertinya akan tetap pada urutannya masing-masing. Hingga saat ini, Rockets yang diarsiteki Mike D’Antoni masih mengantongi rekor menang-kalah hingga 51-28. Hal itu tentunya sudah termasuk kemenangan yang diraih pada pertarungan kedua tim di Staples Center yang berakhir dengan skor 135-103.
Adapun LA Clippers tetap berada di urutan ke-6 klasemen sementara Wilayah Barat. Rekor menang kalah Clippers 47-32.
Rockets dan Clippers yang diarsiteki Doc Rivers sama-sama menyisakan tiga pertandingan reguler mereka. James Harden dan kawan-kawan di Rockets tinggal menghadapi New York Knicks, Phoenix Suns, dan Oklahoma City Thunder (OKC).
Sementara Clippers harus bertarung melawan Los Angeles Lakers, sang jawara NBA Golden State Warriors, dan Utah Jazz.
Dari pertarungan Rockets vs Clippers, terlihat bahwa D’Antoni sudah sangat siap dengan timnya untuk bertarung di babak play off yang akan berlangsung mulai 13 April. Jika tidak terjadi perubahan urutan pada Rockets ataupun Clippers, kedua tim akan berhadapan pada babak pertama play off NBA 2019.
Kesiapan Rockets terlihat dari penampilan pemain starternya sekalipun memang PJ Tucker hanya membuat 4 rebound, 2 kali steal, dan sekali blok dalam 27 menit penampilannya, serta tanpa satu poin pun.
Meski demikian, James Harden dan Chris Paul tampil luar biasa. Dari kedua pemain saja, D’Antoni sudah memperoleh 60 poin. Harden menyumbangkan 31 angka, 7 rebound, dan 7 asis. Sementara Chris Paul mencetak 29 poin, 7 asis, 4 rebound, sekali steal, dan sekali blok.
Hal itu sudah termasuk buzzer beater yang dilakukan Chris Paul di pengujung kuarter ketiga yang memberikan keunggulan dari kuarter pertama, 39-26, kedua, 68-53, hingga akhir kuarter ketiga ini dengan 102-73. Houston pun mengakhiri perlawanan Danilo Gallinari cs dengan skor 135-103.
”Ketika mereka bermain seperti itu, sangat sulit untuk dikalahkan. Kami memang bermain luar biasa,” ucap D’Antoni seusai pertandingan.
Chris Paul, salah satu point guard terbaik di NBA, ketika diminta komentarnya tentang kemungkinan pertarungan kedua tim di babak play off sedikit merendah. ”Ini akan menjadi seri yang sulit karena mereka sangat disiplin,” ujarnya.
Meski Harden dan Paul tampil dominan, masih ada pemain Houston lain yang juga cemerlang. Dia adalah Clint Capela, pemain center asal Swiss yang juga membuat double double, dengan 24 poin, 15 rebound, 2 kali blok, dan 1 asis.
Doc Rivers mengakui, malam ini permainan timnya kurang baik. ”Namun, kami tim yang jauh lebih baik daripada yang kami tunjukkan saat ini,” lanjutnya.
Hingga saat ini, Doc Rivers lebih banyak menurunkan pemain barunya yang tentu akan menjadi second team yang tangguh pada play off nanti. Pemain seperti Landry Shamet—shooting guardrookie yang baru dibeli dari Philadelphia 76ers—menyumbangkan 11 poin, 4 rebound, dan 4 asis.
Adapun Shai Gilgeous-Alexander, rookie hasil pilihan ke-11 Charlotte Hornets dari NBA Draft 2018, mampu menyumbangkan 20 poin, 4 rebound, 4 asis, dan 2 kali steal. Begitu juga dengan Ivica Zubac, center asal Kroasia, yang membuat 5 angka, 8 rebound, 3 kali steal, 1 asis, dan sekali blok. Ketiganya kerap dipasang oleh Doc Rivers sebagai starter.
Apa yang disampaikan Doc Rivers mungkin ada benarnya, bahwa kekuatan LA Clippers yang diperlihatkan pada pertarungan melawan Rockets bukanlah kekuatan mereka sesungguhnya.
Pertarungan kedua tim juga tidak beda seperti reuni antara ayah dan anak. Doc Rivers bertemu dengan putranya, Austin Rivers, yang bermain di posisi shooting guard atau point guard Rockets. Rivers memang pernah bermain bersama Clippers pada musim 2015 hingga 2018.
D’Antoni memainkan Rivers paling lama dari pemain lain, yakni selama 32 menit. Dengan waktu tersebut, Rivers menyumbangkan 11 poin, 3 rebound, 3 asis, dan sekali blok.
Doc Rivers (57) yang bernama lengkap Glenn Anton Rivers dulu menjadi point guard hasil pilihan ke-31 Atlanta Hawks pada ronde kedua NBA Draft 1983 dan kini dikaruniai 4 anak, termasuk Austin, dari istrinya, Kristen.
Spurs vs Nuggets
Dari pertarungan lain di Pepsi Center, di Denver, Colorado, pada waktu yang sama, tuan rumah Denver Nuggets menang atas San Antonio Spurs dengan skor 113-85.
Kekalahan Spurs ikut dinodai pengusiran pelatih mereka, Gregg Popovich, pada awal pertandingan. Popovich diusir setelah mendapat dua kali technical foul setelah dirinya melakukan time out. Saat itu, timnya tertinggal 0-5.
Tidak jelas memang apa yang dikatakan Popovich, pelatih paling lama berkarier di NBA saat ini. Karena tidak senang dengan keputusan pengadil, Popovich langsung mendatangi dan mengikutinya hingga ke tengah lapangan. Dia mendebat Mark Ayotte, sang pengadil, ketika waktu time out berakhir.
Menurut catatan Biro Olahraga Elias, Popovich pelatih paling cepat yang dikeluarkan dari lapangan di pentas NBA, yakni hanya dalam waktu 63 detik atau pertarungan baru berlangsung 1 menit 3 detik.
Rekor sebelumnya dipegang almarhum Flip Saunders, mantan pelatih Washington Wizard. Ia dikeluarkan saat pertarungan timnya baru berlangsung 1 menit 46 detik pada tahun 2012.
Popovich yang sudah membawa Spurs menjadi juara NBA hingga 5 kali pun dalam tiga pertandingan terakhirnya, minggu ini, sudah dua kali diusir keluar dari lapangan. Pengusiran pertama terhadap Popovich dilakukan ketika Spurs menjamu Sacramento Kings di AT&T Center, San Antonio, Texas, Minggu (31/3/2019) malam. Popovich keluar sebelum kuarter ketiga berakhir. Saat itu, Spurs juga kalah 106-113.
Dengan kekalahan ini, San Antonio Spurs harus puas berada di urutan ke-8 klasemen sementara Wilayah Barat. Mereka mengemas rekor menang kalah 45-34.
Posisi Spurs di peringkat ke-7 tergeser oleh Oklahoma City Thunder (OKC). Rekor menang kalah OKC lebih baik daripada Spurs, yakni 45-33.
Perebutan posisi ke-7 ini sangat penting bagi kedua tim. Apalagi Golden State Warriors masih tetap menjadi pemimpin Wilayah Barat. Siapa pun yang menempati peringkat ke-8 bakal berhadapan dengan mereka di babak play off nanti. Warriors oleh sejumlah pencinta bola basket dunia dianggap sebagai kandidat terkuat jawara NBA musim 2019 ini. (ESPN.COM/AP)