GENOA, RABU — Mauro Icardi kembali berseragam Inter Milan setelah drama pelik dalam dua bulan terakhir. Penyerang asal Argentina itu kini merajut awalan baru bersama ”Nerazzurri” setelah berkontribusi besar saat timnya menaklukkan Genoa.
Icardi terakhir bermain pada 9 Februari 2019. Sejak saat itu, dia tidak pernah terlihat di lapangan. Pemain berusia 26 tahun itu terlibat perseteruan dengan klub karena jabatan kaptennya dicopot oleh Pelatih Inter Luciano Spalletti. Setelah insiden itu, Icardi mengaku merasakan cedera di bagian lututnya.
Drama berkepanjangan itu mengakibatkan Inter memasuki fase krisis dalam dua bulan terakhir. Selain tidak harmonisnya ruang ganti, ”Nerazzurri” juga kehilangan penyerang yang sudah mencetak 16 gol dan 4 asis di semua kompetisi tersebut.
Hasilnya, dalam rentang waktu tersebut Inter tersingkir dari perebutan gelar Coppa Italia dan Piala Eropa. Tim asuhan Spalletti juga terseok-seok di Serie A. Mereka hanya empat kali menang dalam sembilan laga terakhir. Pekan lalu, mereka takluk 0-1 dari Lazio.
Kehadiran Icardi sejenak menyudahi krisis hasil buruk di tubuh ”Nerazzurri”. Penyerang bertubuh kecil itu berkontribusi besar saat Inter menaklukkan Genoa, 4-0, di Stadion Luigi Ferraris pada pekan ke-30 Serie A, Kamis (4/4/2019) dini hari WIB. Icardi menyumbangkan satu gol dan satu asis dalam kemenangan telak tersebut.
Saat sudah unggul 1-0, Icardi memaksa bek Genoa, Cristian Romero, menariknya di kotak penalti. Hasilnya, Inter mendapatkan penalti. Sementara Romero diganjar kartu merah. Icardi mengeksekusi sendiri penalti itu dengan sempurna ke sudut kanan gawang.
Keunggulan pemain membuat ”Nerazzurri” semakin intens menyerang pada babak kedua. Setelah mencetak gol, Icardi menciptakan ruang sekaligus umpan matang kepada Ivan Perisic. Perisic yang tinggal berhadapan dengan kiper berhasil mencetak gol dengan mudah.
Selain gol dan asis, Icardi total menciptakan tiga tendangan. Satu tendangan di antaranya nyaris menjadi gol. Tendangan Icardi ke tiang jauh tidak dapat diraih kiper, tetapi masih tertahan tiang gawang.
Kemarin, Icardi bermain 80 menit sebelum digantikan Keita Balde. Spalletti memuji penampilan gemilang penyerangnya tersebut. Namun, dia menilai potensi terbaik Icardi masih belum keluar.
”Dia seharusnya bisa mencetak gol lebih dari itu dan mungkin kami akan memberikannya pekerjaan lebih untuk memperbaiki penampilannya,” kata pelatih asal Italia itu.
Spalletti memperingatkan anak asuhnya itu agar lebih bijak setelah drama berakhir. ”Dia bisa saja berbuat masalah sesukanya, tetapi dia harus mengetahui keputusan berada di tangan orang yang berwenang,” ucapnya.
Rekan Icardi, Radja Nainggolan, meminta timnya saat ini fokus ke perburuan tiket Liga Champions. Inter berada di peringkat ketiga dengan 56 poin, tetapi mereka masih dibuntuti AC Milan, Atalanta, AS Roma, dan Lazio.
”Dengan penampilan tadi, Icardi menunjukkan dirinya peduli kepada Inter dan itu harus dihitung. Ke depannya, kami bersama-sama harus fokus mengejar Liga Champions. Jalannya masih panjang,” kata Nainggolan.
Meski demikian, tidak ada jaminan kembalinya Icardi menghentikan krisis Inter pada laga-laga berikutnya. Drama masih mungkin terjadi antara Icardi dan Spalletti. Pada laga itu, Icardi menunjukkan gestur kurang antusias saat bersalaman dengan sang pelatih. (AP/AFP)