BEKASI, KOMPAS — Tiga pria mabuk di Bekasi, Jawa Barat, mengalami nasib naas seusai mengonsumsi obat terlarang dan minuman beralkohol. Pria dengan inisial NC (26) dan DK (26) babak belur dikeroyok massa karena mencuri di Perumahan Medan Satria, Kota Bekasi. Adapun satunya lagi, Hendi (23), tercebur ke Kali Cikarang, Kabupaten Bekasi, dan meninggal.
Kepala Kepolisian Sektor Medan Satria Inspektur Satu Subianto, saat dihubungi pada Rabu (3/4/2019), di Kota Bekasi, mengatakan, NC dan DK babak belur dikeroyok warga akibat mencuri satu telepon seluler di rumah warga.
”Mereka (NC dan DK) belum bisa kami minta keterangannya karena masih mabuk obat,” katanya.
Subianto menambahkan, NC yang beraksi bersama kerabatnya DK, pada Rabu pagi, memanfaatkan situasi sekitar yang sepi dan pemilik rumah lengah, dengan berpura-pura jadi pengamen. Mereka kemudian masuk ke rumah korban bernama Angga Setiawan (22) dan mengambil ponsel korban yang tersimpan di atas meja.
Aksi itu diketahui warga setelah Angga mendapati ponselnya sudah raib dan melihat NC dan DK dengan langkah cepat menjauhi rumah Angga. Angga pun meneriaki warga untuk mencegat kedua pengamen itu. NC yang tertangkap ditelanjangi dan dikeroyok warga hingga babak belur.
Adapun DK tertangkap warga di lokasi lain, yang berjarak sekitar 1 kilometer setelah berupaya kabur. DK juga babak belur dikeroyok warga sebelum aparat kepolisian tiba di lokasi. Kedua pelaku itu kini sudah ditahan di Polsek Medan Satria.
Tenggelam
Di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Hendi (23), yang tenggelam di Kali Cikarang, pada Senin (1/4/2019) sudah ditemukan Tim Badan Nasional dan Pertolongan Jakarta, Selasa malam. Jasad Herdin ditemukan di radius 3 kilometer dari tempat kejadian perkara.
Komandan Tim Basarnas Jakarta Aulia, pada Rabu, mengatakan, Hendi sebelum tenggelam duduk sembari mabuk bersama temannya di tepi kali itu pada Senin, pukul 22.00. Hendi kemudian terlibat perselisihan dengan teman-temannya seusai mabuk berat.
”Dia dipukuli dan dihantam dengan benda tajam. Karena takut, dia lompat ke sungai dan terseret arus air yang memang deras,” katanya.
Meski Hendi sempat berteriak meminta tolong, karena situasi sekitar yang gelap menyebabkan tak ada warga yang melihat korban terseret air sungai. Jasad korban kini sudah diserahkan ke aparat kepolisian untuk diotopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.