Biaya Pemasangan Air PAM Rp 2,25 Juta, Warga Keberatan
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
TANGERANG KOMPAS — Sistem Pengolahan Air Minum Tangerang Selatan, Banten, ditargetkan sudah bisa melayani pelanggan pada 2020. Namun, sejumlah warga keberatan untuk memasangnya karena biaya pemasangan yang mencapai Rp 2,25 juta dinilai terlalu mahal.
”Kemahalan, Bos. Jangan mengambil untung banyak-banyaklah,” kata Pur (81), warga RT 009 RW 003, Kelurahan Pisangan, Ciputat, saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/4/2019).
Dengan harga yang terlampau mahal, dia tidak akan tertarik untuk memasangnya. Apalagi air tanah yang digunakannya selama ini dinilainya masih layak untuk digunakan.
”Namun, kalau biaya pemasangan berkisar 1 jutaan (rupiah), saya pertimbangkan untuk pindah ke air PAM (perusahaan air minum),” lanjutnya.
Harapan serupa disampaikan Muhrolin (53), warga RT 003 RW 010, Kelurahan Cirendeu, Ciputat Timur. ”Kalau bisa, biaya masuknya dikurangi menjadi di bawah Rp 1,5 juta,” ucapnya.
Berbeda dengan Pur dan Muhrolin, warga RT 002 RW 002, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Azan (55), belum tertarik untuk menggunakan air PAM.
Tinggal di Pamulang Barat sejak 1984, Azan tidak pernah bermasalah dengan air tanah yang digunakannya. Oleh karena itu, dia menilai, air PAM belum dibutuhkan. Ditambah lagi, biaya pemasangan dinilainya terlalu mahal.
”Rp 2,2 juta? Buset dah. Duit dari mana. Kalau gratis, mungkin ada yang mau,” katanya.
Menanggapi keberatan sebagian warga itu, Kepala Divisi Pengelolaan Air Minum PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) Dwisatia Nugraha mengatakan, dari perhitungan yang telah dilakukan perusahaan, hanya dengan biaya pemasangan sebesar itu, perusahaan bisa menutup biaya operasi. Apalagi PT PITS tidak memperoleh subsidi dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
”Kecuali ada kebijakan direksi terkait promo air PAM kepada warga, mungkin biayanya bisa sedikit diturunkan,” ujarnya.
Untuk meringankan warga, menurut Dwi, warga tidak perlu membayar tunai biaya pemasangan itu. Warga bisa mencicilnya sambil menanti PT PITS menyelesaikan pembangunan jaringan air bersihnya.
PT PITS merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Tangerang Selatan yang ditugaskan mengelola Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Kali Angke di Kelurahan Pondok Benda, Pamulang. SPAM yang menurut rencana beroperasi tahun 2020 itu baru akan memasok air untuk tiga wilayah di Tangerang Selatan, yaitu Pamulang, Ciputat, dan Ciputat Timur.
SPAM mengolah air baku Kali Angke yang debitnya 200 liter per detik. Kali Angke merupakan sungai yang berhulu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan bermuara di Muara Angke, Jakarta Utara. Mengutip data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, kali ini membentang sejauh 91,25 kilometer.
Selain biaya pemasangan, lanjut Dwi, PT PITS mensyaratkan minimal 5.000 pelanggan atau sambungan per kecamatan. Jika syarat terpenuhi, barulah PT PITS bisa memasok air bersih ke kecamatan tersebut.
Untuk itu, saat ini petugas pemasaran PT PITS sudah gencar bergerak ke tiga wilayah tersebut, mendata warga yang bersedia menggunakan air PAM. Warga di ketiga wilayah yang mau menggunakan air PAM PT PITS juga bisa datang mendaftar ke kantor PT PITS di Ruko Boulevard Tekno, Jalan Tekno Widya, Setu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.