Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama PT Bank Mandiri untuk kali pertama menggelar lomba lari di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa. Gelaran ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting bagi Banyuwangi sebagai daerah yang ingin mengembangkan wisata berbasis olahraga.
Oleh
Angger Putranto
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama PT Bank Mandiri untuk pertama kali menggelar lomba lari di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu. Gelaran bertajuk Mandiri Banyuwangi Half Marathon yang bergulir pada Minggu (31/3/2019) ini memiliki rute yang lebar, datar, dan mulus sehingga membuka peluang pelari memperbaiki catatan waktunya.
Sejumlah tokoh direncanakan akan turut berlari, seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno di kategori 5K bersama dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
”Hasil survei terakhir, seluruh lintasan sudah dalam keadaan rata tanpa lubang. Tim dari Satuan Polisi Pamong Praja, dinas perhubungan, dan kepolisian juga siap mengamankan lintasan. Dengan demikian, jaminan keamanan dan kenyamanan sudah terjamin,” ujar Direktur Lomba Mandiri Banyuwangi Half Marathon Pandu B Buntaran, Sabtu (30/3).
Pandu mengatakan, jalan yang akan dilintasi ditutup dari pukul 05.00 hingga pukul 09.00 mengingat cut off time 3 jam 45 menit. Panitia juga menyediakan enam water station yang dapat diakses oleh pelari half marathon di lima titik, pelari 10K di empat titik, dan pelari 5K di dua titik. Panitia juga menyediakan dua toilet portabel di Km 1,5 dan Km 3.
Ajang Mandiri Banyuwangi Half Marathon juga menjadi kesempatan bagi para pelari untuk memperbaiki catatan waktu pribadi. Pasalnya, rute yang dilalui 70 persen merupakan jalan protokol yang didominasi jalan lebar, mulus, dan lurus.
”Kondisi jalan yang minim tikungan dan lubang menjadi kesempatan para pelari untuk mendapat catatan terbaiknya sebab tikungan dan jalan berlubang membuat kecepatan mereka menurun,” kata Pandu.
Semua fasilitas itu disediakan panitia demi kenyamanan 1.000 peserta lomba. Dari 1.000 peserta, 100 orang adalah pelari half marathon, 400 pelari 10K, dan 500 pelari 5K. Panitia juga mencatat terdapat 250 pelajar yang akan beradu cepat di lintasan 10K dan 5K.
Tak hanya dimanjakan dengan aneka fasilitas di lintasan, pelari juga akan disuguhi atraksi budaya di 20 titik. Atraksi yang ditampilkan antara lain tari gandrung, barong kemiren, dan tari jaripah. Tak hanya budaya Banyuwangi, barongsai dan seni bela diri wushu juga bakal ditampilkan di depan Klenteng Hoo Tong Bio yang juga akan dilintasi para pelari.
”Karena rute half marathon akan looping (berputar dua kali), maka apabila di rute sepanjang 10 km ada 20 titik atraksi budaya, itu artinya setiap 500 meter itu ada satu titik atraksi. Jumlah ini jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan Jogja Marathon yang hanya ada sembilan titik atraksi,” tutur Pandu.
Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, sinergi pemerintah daerah dan PT Bank Mandiri sejalan dengan semangat BUMN yang mendorong perekonomian daerah lewat wisata dan olahraga.
”Kami ingin membawa amanah sebagai agen pengembangan. Banyuwangi punya potensi wisata yang bisa dikembangkan. Kami berharap melalui Mandiri Banyuwangi Half Marathon bisa mendukung upaya Banyuwangi sebagai daerah yang mengembangkan wisata olahraga,” ujar Rudi.
Ajang ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi Banyuwangi yang ingin mengembangkan wisata berbasis olahraga. Banyuwangi juga memiliki sejumlah agenda wisata olahraga, seperti balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen, International Banyuwangi BMX, Woman Cycling, dan Ijen Challenge Cycling.