Waduk Darma Bakal Jadi Destinasi Wisata Internasional
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencanangkan Waduk Darma di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan sebagai destinasi wisata internasional. Namun, sejumlah masalah masih menyelimuti, seperti pendangkalan waduk dan masifnya keramba jaring apung.
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencanangkan Waduk Darma di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan sebagai destinasi wisata internasional. Namun, sejumlah masalah masih menyelimuti, seperti pendangkalan waduk dan masifnya keramba jaring apung.
Waduk berjarak sekitar 12 kilometer barat daya dari pusat pemerintahan Kuningan itu luasnya 425 hektar. Selain menyuguhkan panorama bukit dan rimbun pepohonan, waduk dapat dijelajahi dengan perahu wisata. Di tengah waduk, terdapat tiga pulau.
Pengunjung juga dapat berswafoto dengan latar waduk dan langit biru. Terdapat pula 13 unit penginapan. Setiap tahun, sekitar 110.000 wisatawan mengunjungi waduk yang beroperasi sejak 1962 tersebut. Pengunjungnya masih didominasi wisatawan lokal dan nusantara.
Waduk yang berbatasan dengan 9 desa di Darma itu juga vital mengairi 7.274 hektar lahan di Kuningan dan 13.138 hektar lahan di Kabupaten Cirebon. Waduk yang menampung air dari Sungai Cisanggarung, Cilutung, dan Cinangka itu juga menjadi air baku untuk PDAM Kuningan dengan debit air 80 liter per detik.
Akan tetapi, sejumlah masalah juga menyelimuti Waduk Darma. Kawasan ini mengalami pendangkalan dan masifnya keramba jaring apung. Oleh karena itu, untuk memperbaikinya, Waduk Darma termasuk dalam proyek strategis revitalisasi waduk, situ, pantai, dan kali di Jabar. Proyek lainnya dilakukan di Kalimalang (Kota Bekasi), Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat), Pantai Pangandaran (Kabupaten Pangandaran), dan Situ Rawa Kalong (Kota Depok).
Pencanangan sebagai destinasi wisata internasional dan revitalisasi itu ditandai pemukulan kentongan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan diikuti permainan angklung oleh panitia di Waduk Darma dalam puncak peringatan Hari Air Sedunia, Jumat (29/3/2019). Turut hadir Bupati Kuningan Acep Purnama dan pejabat setempat.
“Waduk Darma menjadi primadona wisata di Jabar dan cocok untuk wisatawan mancanegara. Kami akan menata waduk ini dengan anggaran Rp 60 miliar,” ujar Kamil.
Untuk itu, menurut Kamil, sejumlah sarana pariwisata akan dibangun di sekitar waduk. Fasilitas itu antara lain pasar terapung, perkemahan, trek untuk jogging, pusat kuliner dan kebudayaan hingga landmark (penanda waduk) yang terapung.
“Pembangunan konstruksinya ditargetkan mulai Juni dan akan selesai tahap pertama Desember mendatang. Revitalisasi akan berlanjut untuk tahun berikutnya,” lanjutnya. Pihaknya juga berjanji akan mempromosikan waduk tersebut sebagai destinasi wisata internasional.
Menurut dia, melalui revitalisasi, Waduk Darma diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Kuningan hingga tiga kali lipat. Selama ini, pengembangan sektor pariwisata di waduk belum optimal.
“Mulai sekarang, daerah itu harus multifungsi, termasuk untuk pariwisata. Tujuannya untuk kesejahteraan warga Jabar,” ujarnya.
Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi langkah Pemprov Jabar menata Waduk Darma sebagai destinasi wisata internasional. “Selama ini, Kuningan menjadi sumber air bagi daerah di sekitarnya. Kami punya 153 mata air. Kami juga memiliki budaya, seperti kawin cai yakni menyatukan sejumlah mata air sebagai simbol menjaga air,” ujarnya.
Masalah
Terkait pendangkalan dan KJA yang melebih kapasitas, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kuningan Denny Rianto mengatakan, saat ini, terdapat 4.903 petak KJA di Waduk Darma. Satu petak berukuran 6 meter x 6 meter.
“Luas KJA di waduk mencapai hampir 17 hektar. Padahal, idealnya, jumlah KJA hanya 1.500 petak atau 1 persen dari luas waduk, yakni sekitar 4 hektar,” ujarnya. Akibatnya, sisa pakan ikan mencemari dan membuat waduk menjadi dangkal. Eceng gondok pun menyelimuti permukaan waduk.
“Kami akan berbicara dengan pembudidaya ikan untuk mencari solusinya,” ujarnya. Di Waduk Darma, terdapat 320 pembudidaya KJA. Tahun lalu, produksi ikan di waduk itu mencapai 3.200 ton.
Pendangkalan tampak dari volume waduk yang berkurang. Saat ini, waduk mampu menampung 40 juta meter kubik air. “Padahal, tahun 1990-an, volume air mencapai 90 juta meter kubik. Dari dulu sampai sekarang, waduk belum pernah dikeruk,” ujar Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Waduk Darma Umar Hidayat.