Penumpang KRL Relasi Tanah Abang-Rangkasbitung Telantar
Oleh
Emilius Caesar Alexey/Kristi Dwi Utami
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ribuan penumpang kereta rel listrik pada relasi Tanah Abang-Rangkasbitung telantar di empat stasiun pada Jumat (29/3/2019) sejak pukul 12.07 WIB. Persoalan ini terjadi karena gangguan listrik aliran atas antara Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah. Kereta rel listrik tidak dapat menuju atau meninggalkan Stasiun Tanah Abang.
Vice President Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, gangguan perjalanan kereta rel listrik (KRL) disebabkan kendala operasional pada Kereta Api 1980 relasi Stasiun Tanah Abang-Stasiun Rangkasbitung. Untuk menangani kendala tersebut, listrik aliran atas Tanah Abang-Palmerah untuk sementara dipadamkan.
”Saat ini petugas gabungan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta dan PT KCI sudah berada di lokasi untuk mengatasi kendala operasional tersebut. Para pengguna jasa diharapkan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan,” ucap Anne.
Penumpang yang sudah berada di dalam kereta menuju Stasiun Tanah Abang harus menunggu selama 20 menit sebelum mendapat informasi perjalanan KRL terhenti dalam waktu lama karena pemadaman listrik tersebut.
Di Stasiun Pondok Ranji, penumpang KRL diminta turun dan berganti moda angkutan lain karena kereta yang mereka tumpangi dialihkan kembali menuju Stasiun Serpong.
Penumpang di Stasiun Kebayoran dan Stasiun Palmerah juga menunggu lama sebelum sebagian besar dari mereka dipersilakan untuk turun dan berganti moda angkutan lain. Penumpang di Stasiun Tanah Abang juga tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka ke arah Stasiun Serpong atau Stasiun Rangkasbitung.
”Saya baru satu kali mencoba KRL dan ingin ke Stasiun Palmerah, untuk lanjut ke Senayan. Sekarang saya tidak tahu harus menggunakan moda angkutan apa ke sana. Ojek daring susah dikontak karena jaringannya sibuk. Ongkosnya juga melonjak. Tadi sempat Rp 13.000, dua menit kemudian menjadi Rp 30.000,” tutur Suhardi, penumpang dari Stasiun Rawa Buntu, yang ditemui di Stasiun Pondok Ranji.
Suhardi akhirnya naik angkutan kota yang berubah jurusan menuju Tanah Abang. Setiap penumpang, baik menuju Stasiun Kebayoran, Stasiun Palmerah, maupun Stasiun Tanah Abang, dipungut tarif Rp 20.000.
Di Stasiun Kebayoran, Didik, penumpang dari Stasiun Sudimara, memilih melanjutkan perjalanan ke Stasiun Palmerah dengan menggunakan ojek daring karena keretanya tertahan terlalu lama. Semula, Didik ingin pindah naik Kopaja, tetapi berganti ojek daring karena juga menunggu lama.
”Dari tadi menunggu Kopaja lama sekali, ini mau naik ojek daring saja. Tarifnya Rp 8.000-Rp 15.000,” ucap Didik.
Biasanya biaya yang dikeluarkan Didik untuk naik KRL dari Stasiun Sudimara ke Stasiun Palmerah sebesar Rp 3.000. Karena adanya gangguan kereta, Didik harus mengeluarkan biaya Rp 11.000-Rp 18.000 untuk bisa sampai ke tempat kerjanya.
Kereta dievakuasi
KA 1980 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung yang sebelumnya mengalami kendala operasional di lintas Tanah Abang-Palmerah telah dievakuasi dari lokasi pukul 13.50 WIB. KRL itu ditarik kereta penolong menuju Depo Bukit Duri untuk selanjutnya menjalani perbaikan.
Meski evakuasi telah selesai, saat ini petugas masih berada di lokasi untuk memastikan prasarana perkeretaapian siap dan aman untuk kembali melayani perjalanan KRL secara normal.
Hingga saat ini, perjalanan KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Palmerah juga masih dilayani satu jalur sehingga terjadi antrean.
Selama proses normalisasi prasarana perkeretaapian, PT KCI melakukan rekayasa pola operasi dengan perjalanan KRL dari arah Rangkasbitung/Maja/Parungpanjang/Serpong sebagian besar hanya sampai Stasiun Kebayoran, dan selanjutnya kembali ke arah Serpong/Parungpanjang/Maja/Rangkasbitung.
Mengingat sangat terbatasnya jumlah KRL jalur Serpong yang akan melayani hingga Stasiun Palmerah dan Tanah Abang, pengguna diimbau menggunakan moda transportasi lain atau naik KRL tujuan Serpong dan seterusnya dari Stasiun Kebayoran. PT KCI mengimbau kepada pengguna jasa agar tidak memaksakan diri naik KRL yang telah penuh.