JAKARTA, KOMPAS – Meskipun PON Papua 2020 baru akan digelar satu tahun lagi, Ikatan Motor Indonesia DKI Jakarta sudah merencanakan persiapan bagi para pebalapnya. IMI DKI ingin melanjutkan tradisi medali emas pada setiap Pekan Olah Raga Nasional.
Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko, Kamis (28/3/2019) di Jakarta mengatakan, pada PON Papua 2020 terdapat empat nomor yang diperlombakan. Dua nomor road race dan dua nomor motokros.
"Untuk Pra-PON kami akan berdiskusi dengan KONI provinsi untuk menentukan tanggal penyelenggaraannya. Namun, secara prinsip, atlet-atlet tetap terus berlatih, baik secara fisik maupun latih tanding, di sejumlah ajang yang ada," kata Anondo.
Pra-PON digelar sebagai ajang seleksi bagi para pebalap untuk mengikuti PON. Pada setiap nomor, hanya 16 pebalap sampai 20 pebalap tercepat yang dapat mengikuti PON.
Para pebalap DKI selalu mengikuti berbagai kejuaraan road race dan motokros di tingkat daerah dan nasional. Para pebalap DKI beruntung karena banyak promotor lomba balap motor tingkat nasional berasal dari Jakarta sehingga mereka mendapat kesempatan pertama untuk bergabung di ajang-ajang tersebut.
Sehari sebelumnya, Anondo Eko menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IMI DKI Jakarta. Rakerporv tersebut dihadiri oleh tokoh balap nasional sekaligus Direktur Utama Sirkuit Sentul Tinton Soeprapto, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, dan Ketua KONI DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo.
Pada kesempatan itu, Tinton Soeprapto berpesan agar IMI DKI selalu menghasilkan atlet berprestasi, di tingkat nasional dan internasional. Selain mempersiapkan pebalap untuk PON, IMI DKI juga harus menyiapkan atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional.
"Gue tuntut kalian untuk berprestasi," kata Tinton.
Selain menyiapkan para pebalap, IMI DKI juga menyiapkan para petugas pendukung lomba balap berstandar internasional. Pada 16-17 Maret kemarin, IMI DKI Jakarta menyelenggarakan program seminar balap motor FIM untuk para kandidat sporting steward/clerk of the course di Sirkuit Sentul dengan mengundang Paul Duparc selaku Coordinator of Commission of Circuit Racing (CCR) di kantor pusat FIM. Duparc berbagi ilmu dengan para peserta terkait kebutuhan lisensi internasional bagi para pelaku otomotif, terutama di dunia balap sirkuit.
Pada acara itu, juga diberikan penghargaan bagi Helmy Sungkar, mantan pebalap dan promotor lomba otomotif senior. Helmy dinilai sudah memberikan banyak sumbangan bagi pengembangan dunia balap otomotif di Indonesia.
Penghargaan diterima oleh Rifat Sungkar, anak pertama Helmy. Rifat yang masih aktif mengikuti balap mobil speedoffroad juga merupakan pengurus IMI Pusat.