NEW YORK, RABU – Sebuah county di daerah suburban utara New York City, Amerika Serikat, ditetapkan dalam status darurat menyusul wabah campak yang merebak dalam beberapa bulan terakhir. Anak-anak yang belum divaksin campak dilarang berada di tempat umum untuk mencegah penyebaran kasus.
Yang dimaksud tempat umum adalah lokasi manapun tempat berkumpulnya "lebih dari 10 orang", termasuk transportasi publik, mal, sekolah, restoran, bahkan rumah ibadah. Siapapun yang melanggar akan dijatuhi hukuman penjara maksimal enam bulan. Hal ini diumukan oleh pejabat di Rockland County, sekitar 40 kilometer sebelah utara New York City.
Kebijakan tersebut mulai berlaku mulai Rabu (27/3/2019) tengah malam waktu setempat hingga 30 hari ke depan. Kebijakan itu dinilai merupakan kebijakan yang radikal yang diambil oleh pejabat Amerika Serikat.
"Kami harus melakukan apapun untuk mengakhiri wabah ini dan melindungi kesehatan mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis dan anak-anak yang belum divaksinasi,” kata Ed Day, pejabat eksekutif daerah Rockland County, dalam jumpa pers.
Walaupun demikian, Day memastikan, tidak ada upaya penegakan bersama. Kebijakan tersebut untuk menunjukkan betapa wabah yang terjadi sudah sangat serius.
"Tidak akan ada sheriff menanyakan catatan vaksinasi. Itu konyol. Tetapi, orangtua harus bertanggung jawab jika mereka ditemukan melanggar aturan darurat ini,” kata Day.
Rockland County merupakan daerah dengan wabah campak terlama di Negara Bagian New York sejak penyakit campak secara resmi dinyatakan telah tereliminasi dari Amerika Serikat tahun 2000. Di Rockland County yang berpenduduk lebih dari 300.000 jiwa, tercatat ada 153 kasus campak.
Vaksinasi kurang
Pejabat kesehatan menyebutkan, cara terbaik untuk menghentikan penyebaran penyakit campak adalah dengan vaksinasi dengan cakupan 92-95 persen. Day mengatakan, cakupan vaksinasi campak anak di bawah 18 tahun di daerahnya hanya 72,9 persen.
Meskipun kampanye vaksinasi terus dilakukan sejak wabah campak terjadi Oktober 2018, sekitar 27 persen anak berusia 1-18 tahun belum divaksinasi.
Daerah dengan kasus campak terbanyak adalah pemukiman komunitas Yahudi ultra ortodoks yang menentang vaksinasi karena alasan keagamaan.
Day juga mengkritik "resistensi" sejumlah warga terhadap petugas kesehatan. Ketika berkunjung ke rumah-rumah warga yang terinfeksi sebagai bagian dari investigasi penyakit, "mereka (petugas kesehatan) diberi tahu warga bahwa warga tidak ingin membahas ini, jangan kembali lagi". Respon seperti itu, menurut Day, "tidak bisa diterima dan tidak masuk akal”.
Daerah dengan kasus campak terbanyak adalah pemukiman komunitas Yahudi ultra ortodoks yang menentang vaksinasi karena alasan keagamaan. Cakupan imunisasi di daerah ini pun rendah.
Hal serupa juga terjadi di Brooklyn dan Queens. Sebanyak 181 kasus campak tercatat, dan mayoritas terjadi di komunitas Yahudi Ortodoks.
Secara aturan, vaksinasi menjadi syarat untuk mendaftar sekolah di Amerika Serikat. Tetapi, sebanyak 47 dari 50 negara bagian, termasuk New York, memberlakukan pengecualian terutama untuk alasan keagamaan.
Gugatan
Jaksa penuntut hak-hak sipil, Michael Sussman, yang mewakili orangtua dari 44 orang anak yang belum divaksinasi dan dilarang pergi ke sekolahnya, mengatakan, dirinya akan membahas kemungkinan gugatan atas keputusan pemerintah tersebut.
"Ini tidak rasional. Kamu menghukum orang yang tidak sakit daripada mengkarantina orang yang sakit,” ujar Sussman.
Karantina anak yang terkena campak, orangtuanya, dan orang-orang yang dekat dengan anak itu justru akan menghentikan penyebaran penyakit.
Bulan ini, seorang hakim federal menyebut wabah saat ini sebagai “wabah campak yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan menolak permohonan orangtua anak yang belum divaksin untuk bisa masuk sekolah di Waldorf School. Para orangtua berargumen bahwa larangan anak yang belum divaksinasi campak untuk pergi ke sekolah melanggar hak konstitusional mereka.
Sementara organisasi profesi dokter anak menyatakan dukungan atas aturan negara bagian yang mengizinkan anak-anak divaksinasi tanpa izin orangtua.
Wabah campak di Rockland County bermula dari pelancong yang belum divaksinasi campak terdiagnosis campak masuk ke Rockland Oktober 2018.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat terdapat enam wabah campak di seluruh AS tahun 2019 ini dengan jumlah kasus sebanyak 314 kasus. Sebanyak 15 negara bagian memiliki setidaknya satu kasus campak terkonfirmasi. Wabah tersebut terkait erat dengan pelancong yang membawa penyakit itu dari negara lain, seperti Israel dan Ukraina, di mana wabah campak juga terjadi.
Tahun 2014 terdapat 667 kasus campak positif di seluruh AS, menurun menjadi 372 kasus di tahun 2018.