SAINT-DENIS, SENIN — Olivier Giroud kembali membuktikan dirinya adalah penyerang tengah terbaik untuk tim nasional Perancis saat ini. Meski minim kesempatan bermain di klubnya, Chelsea, Giroud tetap menjadi pemain utama dan berkontribusi besar dalam kemenangan skuad ”Les Bleus” di kualifikasi Piala Eropa 2020.
Giroud total mencetak dua gol dalam dua laga kualifikasi Grup H Piala Eropa 2020. Salah satu golnya dicetak dalam kemenangan 4-0 Perancis atas Islandia, pada Selasa (26/3/2019) dini hari WIB, di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Perancis.
Giroud kembali menepis keraguan banyak orang. Dia datang ke timnas saat menjalani momen frustrasi bersama Chelsea. Di Chelsea, dia hanya menjadi pemain mula dalam enam pertandingan Liga Primer Inggris. Dia menjadi pilihan kedua setelah Gonzalo Higuain.
Di balik kondisi itu, Pelatih Perancis Didier Deschamps tetap memercayainya sebagai pemimpin utama barisan depan Les Bleus. Dua gol itu membawa pria berusia 32 tahun itu masuk ke jajaran pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Perancis. Dia duduk di peringkat ketiga dengan 35 gol melampaui David Trezeguet (34) serta hanya tertinggal dari Michel Platini (41) dan Thierry Henry (51).
”Dia datang dengan kekurangan menit bermain, tetapi sangat efisien ketika diberikan kesempatan di Chelsea. Dan sekarang mampu mencetak dua gol bersama kami,” kata Deschamps.
Giroud merupakan rencana utama Deschamps sejak menjuarai Piala Dunia Rusia 2018. Meski saat itu Giroud tidak mencetak gol, dia tetap dimainkan mendampingi Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe.
Deschamps menyukai keberadaan Giroud sebagai target serangan. Dengan tubuh tinggi dan besar, dia mampu menarik perhatian pemain bertahan lawan. Kondisi itu membuat Griezmann dan Mbappe lebih leluasa mengeksploitasi pertahanan lawan.
”Dia bermain dengan gayanya. Gaya itu membawa sesuatu yang sangat berarti ke tim,” lanjut Deschamps.
Sebelumnya, Giroud juga menyumbang satu gol saat Perancis menang atas Moldova, 4-1, Sabtu kemarin. Kontribusinya membuat Les Bleus kokoh dengan enam poin di puncak Grup H.
”Kami tahu kehadirannya sangat penting untuk permainan Perancis. Kamu bisa melihatnya hari ini. Dia pemain yang sangat baik,” ucap Pelatih Eslandia Erik Hamren.
Tak terkalahkan
Dua kemenangan di kualifikasi Piala Eropa memperpanjang rekor tak terkalahkan Perancis. Saat ini, mereka 10 kali menang dan 4 kali seri dalam 14 laga terakhir.
Perancis tampil dengan tim penuh saat melawan Eslandia. Dengan formasi awal 4-2-3-1, Deschamps menurunkan Mbappe, Griezmann, serta duet gelandang N’golo Kante dan Paul Pogba. Formasi itu sama seperti saat menang atas Moldova.
Tuan rumah begitu mendominasi sejak awal laga. Perancis langsung unggul terlebih dulu pada menit ke-12. Sundulan bek tengah Samuel Umtiti yang memanfaatkan umpan Mbappe berbuah menjadi gol pertama.
Setelah gol itu, Perancis terus menguasai pertandingan. Namun, dua peluang emas dari Giroud belum mampu menambah keunggulan. Justru, Eslandia sempat mengancam lewat tendangan spekulasi gelandangnya, Birkir Bjarnason. Tendangan Bjarnason masih mampu ditangkap kiper Hugo Lloris.
Sekitar 20 menit jelang laga usai, Les Bleus baru mampu menggandakan keunggulan. Kali ini Giroud berhasil memanfaatkan umpan silang dari Benjamin Pavard. Giroud menceploskan bola tanpa penjagaan dari kiper lawan, Hannes Thor Halldorsson yang salah mengantisipasi umpan.
Keran gol tim asuhan Deschamps setelahnya. Mbappe dan Griezmann menambah dua gol untuk menjauhkan keunggulan tuan rumah. Mereka mencetak gol beruntun hanya dalam rentang enam menit. (AP/REUTERS)