JAKARTA, KOMPAS - Tiga pekan menjelang pemungutan suara Pemilu 2019, 17 April 2019, merupakan masa terpenting bagi pasangan calon presiden-calon wakil presiden untuk meningkatkan elektabilitas. Oleh karena itu, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Calon Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma\'ruf Amin, Jusuf Kalla berharap Jokowi-Amin beserta partai pendukung dan tim suksesnya tidak melakukan kesalahan.
“Yang paling penting itu jangan bikin kesalahan, karena seperti yang sering saya katakan, politik itu seperti badminton, dapat poin kalau smash masuk atau lawan membuat kesalahan,” kata Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa (26/3/2018).
Jika kesalahan dibuat, dia menegaskan, bisa dijadikan senjata oleh lawan politik untuk melakukan serangan yang berimbas pada menurunnya elektabilitas.
Tiga pekan menjelang pemungutan suara, lanjut Kalla, juga merupakan masa untuk menunjukkan kekuatan dukungan. Dalam politik, upaya memperlihatkan dukungan massa, merupakan satu hal yang juga penting.
“Sisa tiga minggu ini yang paling penting lebih kepada show off force atau memperlihatkan dukungan. Dan itu sangat penting,” ujarnya.
Strategi lain yang juga penting mendekati pemungutan suara adalah mengintensifkan sosialisasi program-program kerja kepada masyarakat.
Atas dasar itu, Jokowi-Amin beserta tim kampanye dan partai politik pengusung dan pendukungnya, kini mulai gencar mengampanyekan tiga program baru yang akan dilaksanakan jika terpilih. Ketiganya, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.
Dengan berbagai strategi itu, dan tidak melakukan kesalahan hingga tiba waktu pemungutan suara, Kalla meyakini raihan suara Jokowi-Amin bisa memenuhi target yang dipatok, sebesar 62 persen dari total suara.
“Tidak ada yang tidak mungkin dalam suatu pemilu yang demokratis, bahwa itu (target suara 62 persen) bisa saja diraih, tetapi tentu harus diupayakan dengan kerja keras, karena berdasarkan survei, paslon 01 elektabilitasnya masih di bawah angka itu,” kata Kalla.
Sebelumnya seusai melakukan kampanye terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Banten, Jokowi memperkirakan bisa meraih suara antara 58 persen-62 persen. Untuk meraih angka tersebut, Jokowi akan memaksimalkan kampanye pada tiga pekan terakhir menjelang pemungutan suara.
Sementara berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan akhir Februari hingga awal Maret 2019, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berada di angka 49,2 persen, sedangkan kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, sebesar 37,4 persen. (NTA)