JAKARTA, KOMPAS - Festival Pesona Tambora 2019 kembali digelar 29 Maret hingga 11 April 2019 di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Acara itu menjadi ajang untuk memperkenalkan pesona Gunung Tambora serta Pulau Sumbawa kepada masyarakat lokal dan internasional.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menyampaikan, Pulau Sumbawa belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. "Padahal, Pulau Sumbawa tidak kalah eksotisnya dengan Pulau Bali atau Lombok," katanya di sela-sela peluncuran Festival Pesona Tambora 2019 di Jakarta, Senin (26/3/2019).
Salah satu daya tarik Pulau Sumbawa yang ingin ditunjukkan melalui Festival Pesona Tambora 2019 itu adalah Gunung Tambora. Gunung berapi itu pernah meletus pada 1815. Letusannya itu dikatakan cukup dikenal di seluruh dunia karena menyebabkan perubahan iklim dunia. Mengutip catatan Wikipedia, pada 1816, Eropa dan Amerika Serikat mengalami "tahun tanpa musim panas" akibat debu yang dihasilkan dari letusan itu.
"Gunung Tambora memiliki sejarah yang mendunia. Guncangannya pernah dirasakan di seluruh dunia," ujar Zulkieflimansyah.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Laksda TNI (Purn) Agus Purwoto menyatakan, sejarah Gunung Tambora belum banyak diketahui orang awam. Untuk itu, penelitian mengenai sejarah serta potensi kekayaan yang dimiliki gunung itu perlu dikaji lebih dalam. "Mungkin di ketinggian sekian ribu kaki dari permukaan laut, pernah ada kopi Tambora. Itu bisa kita gali lagi. Tidak hanya itu, ada juga jenis mangga tertentu di sana yang pernah punah," tambah Agus.
Selain Gunung Tambora, Festival Pesona Tambora 2019 akan juga memperkenalkan tempat menarik lain di Nusa Tenggara Barat. Ada total 27 acara yang digelar di 10 tempat di kawasan itu.
Doro Ncanga, Kabupaten Dompu, akan menjadi tempat penyelenggaraan utama untuk hari puncak festival yang diadakan pasa 11 April 2019. Pada acara puncak itu, akan ditampilkan tari kolosal, pameran ekonomi kreatif, pameran kuliner, atraksi terjun payung, atraksi budaya, dan kesenian daerah.
Rangkaian acara di Kabupaten Dompu akan dimulai dengan acara Pacuan Kuda (31 Maret-10 April), Sepeda Wisata (31 Maret), pemecahan rekor muri Jagung Rebus terbanyak (3 April), Ngaha Kawiri (5 April), Kicau Mania (6 April), Colour Run (6 April), Trail Adventure (8 April), Hiburan Rakyat (9-10 April), Fashion Show, Gelar Seni dan Kopi Tambora (19-21 April).
Selain itu, kegiatan yang berpusat di Gunung Tambora meliputi Pendidikan Konservasi bagi generasi muda (2-4 April), Tambora Clean Up Tour (6-7 April), Sapu Gunung Pesona Tambora (11-12 April), Penyerahan bantuan ekonomi produktif (8-10 April), dan Trip Adventure Rinjani–Tambora (25-30 April).
Festival Pesona Tambora 2019 masuk dalam daftar 100 kalender Wonderful Indonesia dari Kementerian Pariwisata. Hal itu salah satunya dinilai berdasarkan komitmennya. Festival itu digelar sejak 2015. Selain itu, poin lain yang dinilai adalah nilai kreativitasnya serta komersialnya.
Festival Pesona Tambora 2015 menyedot 434 wisatawan lokal dan enam wisatawan mancanegara. Tiga tahun kemudian, jumlah wisatawan lokal mencapai 4.298 orang dan 278 wisatawan mancanegara. (Kompas.id, 22/3/2019)