11 Produsen Alat Musik Indonesia Ikuti Frankfurt Musikmesse 2019
Oleh
Ayu Pratiwi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Ekonomi Kreatif untuk pertama kalinya menghadirkan 11 produsen instrumen musik Indonesia dalam pameran Frankfurt Musikmesse 2019 pada 2-19 April, di Frankfurt, Jerman. Pameran bergengsi itu diklaim sebagai pameran terbesar industri musik di Eropa dan digelar sejak 1980.
Sebanyak 90.000 pengunjung diperkirakan hadir dalam pameran itu, termasuk kalangan perusahaan musik, pedagang atau retailer, pelaku industri alat musik, serta musisi dari seluruh dunia. Melalui kehadirannya di pameran itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan mendukung 11 merek lokal terpilih untuk menemukan mitra bisnis dan investor.
Bekraf menargetkan, kehadiran Indonesia dalam pameran itu dapat menciptakan kesepakatan bisnis dengan sekitar 5 persen dari total pengunjung yang diproyeksikan atau dengan sekitar 4.500 pengunjung.
”Indonesia dikenal sebagai salah satu negara eksportir alat musik terbesar ke Eropa, khususnya Jerman. Oleh karena itu, ada potensi cukup besar bagi para perajin alat musik lokal untuk mengembangkan pasarnya di Eropa,” kata Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Pada 2018, nilai ekspor alat musik Indonesia ke pasar internasional mencapai 585 juta dollar AS. Jerman merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar instrumen musik Indonesia dan nilai ekspornya pada 2018 mencapai 66,6 juta dollar AS atau naik 12,5 persen dibandingkan dengan ekspor pada 2014, yaitu 59,2 juta dollar AS. Gitar merupakan salah satu instrumen musik asal Indonesia yang paling banyak dipesan.
Sebanyak 11 merek lokal yang terpilih untuk mewakili Indonesia dalam pameran itu mencakup berbagai macam instrumen musik. Dari instrumen tradisional dan kontemporer hingga instrumen yang desainnya dapat disesuaikan dengan pesanan serta teknologi perangkat lunak atau software musik, juga pengeras suara. Semua instrumen yang terpilih itu dijamin sesuai dengan standar pasar internasional.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara eksportir alat musik terbesar ke Eropa, khususnya Jerman.
Ke-11 merek yang terpilih itu adalah Kuassa Teknika yang bergerak dalam bidang software dan pro audio, Gentar Guitar yang memproduksi gitar dan ukulele, Premiere Wood Manufacturing yang bergerak di bidang active speaker dan professional speaker, serta Kyre Drums dengan produk perkusi dan drum.
Selain itu, Indonesia Bamboo Community yang fokus pada alat musik berbahan dasar bambu, Sawoe yang memproduksi alat musik berbahan dasar kayu, Sui Generis Straps dengan produk berbentuk tali pengikat gitar, serta X9 Pro Audio dengan produk pengeras suara.
Merek lain, Blueberry Guitar yang memproduksi custom guitar dengan desain menarik, Seruni Audio dengan produk hand-built microphone, serta Sasando Shop yang akan menampilkan produk alat musik tradisional khas Flores, sasando.
Pelaku instrumen musik itu telah lolos seleksi setelah mengikuti dua tahap proses kurasi yang dilaksanakan pada Januari 2019. Kurasi tahap pertama meliputi seleksi administrasi peserta. Kurasi tahap kedua meliputi proses wawancara dan presentasi karya atau produk peserta.
Proses kurasi itu dipandu oleh musisi ternama Purwa Caraka, Damang Sarumpaet dari Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), serta pengamat musik Adib Hidayat.
”Sudah saatnya Indonesia hadir di pameran industri instrumen musik ini. Ada banyak yang bisa kita pasarkan. Saya percaya, dampak dari pameran ini dapat berlipat ganda ke aspek lain, seperti pengenalan musik dan budaya Indonesia serta karya musik Indonesia di pasar global,” tutur Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik.
Musik merupakan salah satu subsektor prioritas kreatif di bawah tanggung jawab Bekraf yang sedang dikembangkan untuk mendorong industri kreatif Indonesia ke pasar global. Selain musik, subsektor prioritas lainnya adalah film dan aplikasi.
Bekraf mendukung kehadiran 11 merek lokal dalam Frankfurt Musikmesse 2019 dengan menyediakan penyewaan lahan, materi promosi, dan konstruksi paviliun seluas 70 meter persegi.
Musik khas Nusantara
Selain menyediakan tempat pameran kepada 11 merek, Bekraf juga akan menampilkan dalam pameran itu musik khas Nusantara pada 4 April 2019. Musisi Purwa Caraka akan tampil beserta grup musiknya.
”Agar musik itu sampai ke kuping pengunjung, kami memilih lagu terkini biar nyambung. Kami menggunakan bahasa umum yang dimengerti oleh buyers,” kata Purwa.
Salah satu lagu yang ditampilkan itu adalah lagu karya grup musik Coldplay dengan menggunakan alat musik tradisional sasando.
”Melalui pertunjukan ini, diharapkan promosi serta publikasi industri alat musik Indonesia dapat berjalan beriringan dengan pengenalan musik etnik khas Indonesia ke dunia internasional,” ucap Joshua.
Ia yakin, kekayaan budaya Indonesia akan menjadi daya tarik brand Indonesia dan mampu bersaing dengan produk lain.
”Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa. Daya tarik itu akan dikemas dengan penuh kekinian sehingga dapat memenuhi pasar alat musik saat ini. Sasando, misalnya, dapat diterima di pasar global dengan sasando elektrik,” lanjut Joshua.