Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengajak milenial atau anak-anak muda untuk menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha. Program One Kabupaten One Center for Entrepreneurship atau OK OCE akan didorong menasional.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SRAGEN, KOMPAS – Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengajak milenial atau anak-anak muda untuk menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha. Guna memberi kesempatan kepada para pemuda membuka usaha, program One Kabupaten One Center for Entrepreneurship atau OK OCEakan didorong menasional.
Ajakan itu disampaikan Sandiaga Uno pada kampanye yang dikemas dalam ajang Sragen Young Entrepreneur Summit 2019 dengan tema “Arah Baru Ekonomi Indonesia” di Sragen, Jawa Tengah, Minggu (24/3/3019). Gedung Sasana Manggala Sukowati, tempat digelarnya kegiatan ini, tampak dipadati milenial.
"Saya ingin mengingatkan bahwa pilpres (pemilihan presiden-wakil presiden) 17 April yang akan datang bukan tentang Pak Prabowo, apalagi tentang Sandi Uno. Ini tentang masa depan teman-teman semua. Setuju nggak? Apa pun pilihan kita, kita harus tingkatkan passion kita untuk melahirkan pemuda-pemudi Indonesia menjadi wirausaha kebanggaan bangsa,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan, jika mencari pekerjaan susah, anak-anak muda harus berani menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha. Berbekal pelajaran melahirkan usaha, ia telah membentuk menjadi gerakan OK OCE. Program OK OCE ini untuk memberi kesempatan kepada siapa pun, termasuk milenial, berwirausaha. Program ini akan didorong menasional.
“Kita jadikan program OK OCE menasional dari Sragen untuk memberi pemuda, petani, pedagang emak-emak kesempatan untuk buka usaha, mendapatkan bimbingan dari para mentor, mengakses permodalan untuk mewujudkan ide-ide kreatif,” katanya.
Di sela-sela kampanye, Sandiaga menyatakan, OK OCE tidak memberikan permodalan, tetapi memberikan akses permodalan. Ini karena untuk permodalan sudah ada lembaga keuangan, seperti perbankan maupun koperasi simpan pinjam.
“Yang terpenting adalah setiap anak muda atau pemula diberikan pelatihan, pendampingan, setelah itu dibantu pemasarannya, diberikan kemudahan perizinan, diberikan kemampuan untuk mengadministrasi keuangannya. Setelah itu baru akses permodalan,” katanya.
Sandi mengaku memilih memulai kampanye terbuka di Sragen, bukan di daerah lain, karena ingin mengirimkan pesan bahwa anak-anak muda di seluruh pelosok negeri, termasuk Sragen, memiliki potensi sangat luar biasa untuk membuka usaha dan membuka lapangan kerja sendiri. “Yang mereka inginkan itu hanya kesempatan,” ujarnya.
Terkait kampanye rapat umum, Sandi mengatakan, telah berbagi tugas dengan Capres Prabowo Subianto untuk berkampanye di berbagai daerah. Sisa waktu kampanye 21 hari akan dimanfaatkan secara optimal. “Kami sudah bagi lengkap 21 hari. Kami akan all out. Ini sprint menuju garis finish,” katanya.