James Harden Meyakinkan Diri Sebagai Kandidat MVP NBA 2019
JAMES Harden kembali memperlihatkan ketangguhannya kepada pecinta liga bola basket tertinggi di dunia, NBA, setelah kembali untuk kedua kalinya mencetak 61 poin. Ketika timnya, Houston Rockets, menundukkan tamu mereka, San Antonio Spurs.
Pertarungan yang berlangsung di Toyota Center, Houston, Texas, Jumat (22/3/2019) malam waktu Amerika Serikat atau Sabtu (23/3/2019) siang WIB, ini, sebenarnya memang tidak terlalu menentukan bagi Rockets kalau pun kalah.
Sebab dengan kemenangan 111-105, Rockets tetap saja berada di urutan ketiga dengan rekor 46 kali menang dan 27 kali kalah. Hasil ini membuat Rockets belum mendapatkan tiket ke babak play off.
Tetapi, lain lagi bagi James Harden, sang shooting guard dan juga point guard Houston Rockets, hasil pilihan ke-3 Oklahoma City Thunder pada NBA Draft 2019 di mana musim lalu sudah mampu terpilih sebagai pemain terbaik (MVP) NBA 2018.
Dalam 37 menit penampilannya, Harden, yang 26 Agustus nanti berusia 30 tahun, mampu mencetak 61 poin untuk kedua kalinya pada musim ini. Selain tentunya 7 rebound, 3 steal, dan 1 asis.
Menurut Harden, pola pikirnya sederhana saja. “Jadilah agresif. Ketika kita bertarung, kita harus membuat tembakan baru setelah itu berhenti."
Dan, tambah Harden, “Aku hanya tahu betapa pentingnya pertarungan ini. Ini adalah kesempatan bagi kita berjuang untuk tim kami. Jadi aku ingin tampil di lapangan dengan agresif."
Houston Rockets memang sudah memimpin sejak kuarter pertama dengan skor 36-24 hingga 62-47 saat turun minum. “Kami sudah menyerah dengan sejuta poin di kuarter pertama. Mereka memiliki 19 lemparan bebas di babak pertama,” tutur pelatih Spurs, Gregg Popovich, atas kekalahan timnya, kepada jurnalis.
“Anda bermain dengan hati anda, tetapi anda juga bermain di antara kedua telinga. Jadi kami bermain lebih cerdas dan lebih keras di babak ke dua. Tetapi anda tidak bisa melakukan itu ketika menghadapi tim baik seperti Houston atau tim mana pun di NBA,” tambah Popovich, yang sudah menjadi inspirasi hampir sebagian pelatih di pentas NBA.
Popovich juga mengaku kalau James Harden malam ini menampilkan permainan MVP NBA-nya. Itu sebabnya dengan 61 poin menjadikan Harden sebagai pemain pertama yang mampu menghujani tim racikan Popovich ini dengan poin sebanyak itu.
Tim asuhan Gregg Popovich hanya bisa menyeimbangkan kedudukan menjadi 81-81 setelah Jacob Poeltl, pemain center Spurs asal Vienna, Austria, melakukan tip shot hasil bola pantul percobaan lemparan 3 angka Davis Bertans, 0,6 detik jelang akhir kuarter tiga.
Tetapi kemudian harus menyerah setelah pada kuarter akhir, Harden kembali mencetak 15 poin, termasuk 3 kali berturut-turut dari lemparan 3 angkanya. Untuk memberikan kemenangan 111-105 bagi Rockets.
“Kalian harus menghargainya. Apa yang telah dia lakukan itu, tidak mudah,” tutur Chris Paul, rekan Harden yang merupakan salah satu pemain point guard terbaik di NBA saat ini kepada wartawan.
Kekurangan
Hanya memang satu kekurangan dari James Harden yang mencetak 9 dari 13 kali percobaan lemparan 3 angka, 19 dari 34 eksekusi yang dilakukan serta 14 dari 17 kesempatan melakukan lemparan bebas yakni gelar NBA saja.
Begitu banyak rekor lemparan dan poin tertinggi hingga gelar MVP NBA yang kemungkinan bisa diraihnya kembali pada musim ini. Dengan kemenangan ini berarti Houston Rockets sudah mengantongi 13 dari 15 pertandingan terakhir mereka. Dan delapan diantaranya dari sembilan pertarungan terakhir berlangsung di kandang tim asuhan Mike D’Antoni ini.
Selain Harden, Chris Paul menyumbangkan 18 angka, 5 asis, 3 rebound, 1 kali steal, serta sekali blok. Eric Gordon juga menambahkan 12 angka, dan 2 rebound.
Kekalahan ini membuat San Antonio Spurs kini berada di urutan ke 8 Wilayah Barat dengan rekor menang-kalah 42-Memang masih jauh dari Sacramento Kings (35-36) yang menempati posisi ke-9.
Tetapi, Spurs masih memiliki peluang untuk bisa memperbaiki posisi karena tidak terlalu jauh perbedaannya dengan Oklahoma City Thunder atau OKC (43-30) yang berada di posisi 5, Los Angeles Clippers (43-30) di urutan ke-6 serta Utah Jazz (42-30) di posisi ke-7-nya.
Bryn Forbes mencetak 20 angka, 5 rebound, dan 2 asis. Derrick White membuat 18 angka, 8 rebound, 3 asis, dan 2 kali steal. DeMar DeRozan menambahkan 16 angka, 8 rebound, 8 asis, dan sekali steal. Serta 10 angka, 5 kali blok 4 rebound, dan 4 asis dari LaMarcus Aldridge.
“Dia sudah berada di zona itu sepanjang musim ini dengan banyak hal yang telah dia lakukan,” puji DeRozan kepada penampilan James Harden, ketika jurnalis memintanya memberikan tanggapan atas permainan si MVP NBA 2018 itu.
“Dia luar biasa. Kamu harus mengangkat topimu untuknya. Sebab ketika seorang pemain sudah berada dalam kondisi itu, sulit untuk bisa menekannya,” tutur mantan pemain shooting guard Toronto Raptors itu.
Pesaing utama
Memang dengan penampailan yang diperlihatkan James Harden malam ini, setidaknya dia kembali mengingatkan pada NBA bahwa dia masih tetap menjadi salah satu kandidat kuat untuk menjadi pemain terbaik (MVP) NBA 2019 ini.
Sekali pun tentu masih ada pesaing utamanya yang tidak kalah impresif. Yakni Giannis Antetokounmpo. Sekali pun tidak menggetarkan dengan tembakannya, tetapi sedikitnya kehadirannya selalu menjadi marwah bagi timnya.
Dan musim ini Antetokunmpo sudah mampu membawa Milwaukee Bucks menjadi tim terbaik di NBA. Sekali pun satu lagi yang kurang. Belum mampu membawa timnya menjadi jawara NBA.
Marco Belinelli, shooting guard asal San Giovanni in Persiceto, Italia yang bermain 20 menit dari bangku cadangan juga membuat 11 angka, 2 rebound dan 2 asis.
Minggu (24/3) malam waktu AS, ke dua tim sudah harus bertarung kembali. James Harden dan kawan-kawannya ke New Orleans. LaMarcus Aldridge cs ke Boston, guna menghadapi Kyrie Irving dan Celtics-nya.