Konsep Indo-Pasifik yang diusung Indonesia tidak ditentang negara lain. Indonesia mendorong Indo-Pasifik yang stabil demi kemakmuran bersama.
JAKARTA, Kompas —Terhubung oleh wilayah perairan yang potensial, Indonesia mengajak negara-negara di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik memajukan kerja sama kemaritiman. Kerja sama itu menjadi salah satu wahana mencapai kemakmuran kawasan.
”Wilayah lautan Indo-Pasifik yang terhubung dengan baik akan membuka jalan bagi munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Dialog Tingkat Tinggi tentang Kerja Sama Indo-Pasifik, Rabu (20/3/2019) di Jakarta.
Indo-Pasifik dihuni hingga 66 persen populasi global. Kekuatan ekonominya setara 52 triliun dollar AS. Sumber dayanya juga melimpah, baik untuk kebutuhan pangan maupun aktivitas ekonomi lain. Di sisi lain, kawasan ini juga memiliki peranan penting dalam isu strategis dan isu geopolitik.
Namun, Kalla tak menampik bahwa laut di kawasan ini juga menghadirkan tantangan. Kawasan ini menghadapi kejahatan lintas negara yang memanfaatkan laut.
Penyelundupan, perdagangan narkotika, pembajakan, dan perdagangan manusia adalah sebagian bentuk kejahatan di laut yang harus diatasi bersama. Ada pula masalah sengketa perbatasan maritim. Oleh karena itu, kerja sama kemaritiman menjadi penting bagi kawasan.
Selaras
Kerja sama kemaritiman dalam kerangka Indo-Pasifik juga menunjukkan keselarasan dengan gagasan Poros Maritim. ”Bagi Indonesia, kerangka Indo-Pasifik yang inklusif dan transparan yang mempromosikan kerja sama konkret akan selaras dengan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ia kembali menyampaikan bahwa kerangka yang diusung Indonesia menekankan pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama. ”Tidak ada negara yang menentang konsep Indonesia,” kata Retno.
Ia mengatakan, konsep Indo- Pasifik yang diusung Indonesia tidak bertentangan dengan arsitektur dan kerangka kawasan ataupun global. Indo-Pasifik yang diusung Indonesia justru memperkuat itu
Saat ini, konsep Indo-Pasifik memang diusung banyak negara. Indonesia adalah salah satu pengusung, yaitu sejak masa Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Namun, menurut Kalla, tujuan dari semua konsep adalah sama, yaitu meningkatkan kerja sama.
Dialog yang digelar Indonesia diharapkan bisa menjadi forum untuk mempertemukan konsep yang berbeda itu. Memang, akan butuh rangkaian dialog lain sampai ada kesamaan persepsi soal Indo-Pasifik.
Di tengah aneka tantangan ekonomi dan keamanan di Indo-Pasifik, bagi Indonesia, kerja sama kawasan harus didasarkan pada inklusivitas, kepatuhan pada hukum internasional, pembiasaan dialog, dan transparansi. Tujuan Indonesia sederhana, yaitu memastikan kemakmuran dan kesejahteraan terus berlanjut di Indo-Pasifik.
Agar semua itu bermanfaat optimum, dibutuhkan kerangka kerja sama berdasar prinsip saling menghormati dan tak bertentangan dengan kerangka lama. Tak kalah penting meningkatkan keterhubungan antarnegara lewat infrastruktur. ”Indonesia membayangkan kerja sama yang memperkuat mekanisme sekarang,” ujarnya.