JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan properti PT Lippo Karawaci Tbk fokus mengembangkan bisnis perumahan dan layanan kesehatan sebagai bisnis inti. Di bidang properti, salah satu pembangunan yang sedang dikerjakan adalah penyelesaian proyek Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke harian Kompas, Kamis (21/3/2019), di Jakarta. Kedatangan John bersama rombongan diterima Budiman Tanuredjo, Wakil Pemimpin Umum Kompas, serta Sutta Dharmasaputra dan Tri Agung Kristanto, keduanya Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.
John menambahkan, Lippo Karawaci mengutamakan pengembangan bisnis di sektor properti untuk menangkap peluang segmen perumahan. Sasarannya ada pada masyarakat kelas menengah dengan populasi yang menjanjikan, mencapai 60 juta penduduk.
Pengembangan bisnis properti itu juga merupakan bagian dari komitmen Lippo Karawaci untuk memfasilitasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal itu sesuai dengan visi Lippo Karawaci, yaitu melayani masyarakat membangun bangsa.
Dalam mengembangkan bisnis properti, salah satu proyek strategis yang sedang dalam pembangunan adalah proyek Meikarta di Cikarang. Proyek besar yang dikembangkan di lahan seluas 500 hektar itu ditargetkan untuk dibangun 200 tower.
Menara itu akan dikembangkan untuk hunian, kawasan komersial, dan juga perkantoran. Dari lahan seluas 500 hektar itu juga, 100 hektar akan digunakan untuk pembangunan taman kota (Kompas, 18/8/2017).
”Meikarta ini merupakan salah satu development di tengah-tengah kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Jadi prospeknya sangat positif,” ujarnya.
John menambahkan, pihaknya akan segera menurunkan total biaya 200 juta dollar AS di Lippo Cikarang untuk menyelesaikan pembangunan proyek Meikarta. Saat ini, pihaknya sedang menyelesaikan pembangunan fase pertama yang terdiri atas 60 tower. Adapun jumlah unit secara keseluruhan mencapai 22.000 unit.
”Itu yang sudah terjual dan akan kami selesaikan. Setelah itu, akan segera kami lanjutkan ke fase IB, IC, dan fase kedua,” ucapnya.
Selain terus mengembangkan bisnis di bidang properti, Lippo Karawaci juga menargetkan memiliki 40 rumah sakit pada akhir 2019. Saat ini, perusahaan properti itu sudah memiliki 35 rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
”Industri kesehatan merupakan salah satu industri yang paling prospektif dengan penduduk Indonesia yang setengahnya di bawah usia 30 tahun. Tentu kesehatan akan semakin tinggi kebutuhannya,” kata John. (STEFANUS ATO)